Terkadang, kita akan melupakan segala hal jika sudah diberi kebahagiaan, karna memang itulah ciri khasnya seorang manusia. Begitupun dengan Keenan yang sejenak lupa, bahwa raga yang saat ini ditempati olehnya, bukanlah raga asli miliknya. Dan Keenan, disadarkan oleh kejadian tadi siang, dimana manik coklat madu miliknya, mendapati sosok Almero, sosok yang sempat ia sayangi melebihi apapun, sebelum ia benci karna telah membuatnya seperti ini.
Saat ini, Keenan tengah berdiam diri dikamar sejak pulang dari cafe. Pintu kamarpun, dikunci rapat, yang mana membuat Qiara serta Adrean khawatir, karna Keenan tak kunjung keluar ataupun mengeluarkan suara dari sana. Segala hal sudah mereka coba, tapi yang mereka dapat hanyalah kesunyian. Pada akhirnya, mereka berdua menyerah, dan memutuskan untuk membiarkan Keenan menenangkan diri sampai ia mau keluar, dan mau menceritakan apa yang dialaminya.
Sedangkan didalam kamar, Keenan tengah membaca setiap isi diarybook milik Keenan asli. Mulai dari halaman pertama yang berisi tentang Keenan yang mengetahui, bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari Maximillian, dan saat ini halaman diarybook itu sudah akan berakhir.
25 August 2017.
Hari senin, sekolahku kedatangan beberapa murid pertukaran pelajar dari SMA Triasa. Awalnya, aku biasa saja terhadap mereka, tapi fokusku tiba-tiba teralihkan pada sosok pemuda yang berdiri paling ujung.
Matanya begitu indah, sama seperti milikku, wajahnya pun manis, begitupun dengan senyumannya. Tapi, entah kenapa aku merasa, wajahnya memiliki kemiripan denganku, begitupun dengan temanku yang juga mengatakan hal serupa, bahkan dia sampai bilang, "Apa dia kembaranmu?", semirip itukah kita?
——
3 October 2017.
Awalnya, aku acuh akan opini mereka yang mengatakan bahwa dia mungkin saja kembaranku, tapi karna kejadian kemarin, aku jadi semakin gelisah, apa benar dia saudara kembarku?
Kemarin, dia mengalami kecelakaan, yang mana membuatnya membutuhkan donor darah karna dia kehilangan darah yang cukup banyak, kata dokter. Tapi sayangnya, stok darah AB- sedang habis dirumah sakitnya, hingga akhirnya, aku yang awalnya ragu, memutuskan untuk mendonorkan darahku yang memang sama persis dengannya.
Dari situ, aku semakin gelisah, aku semakin penasaran, dan akupun memutuskan untuk melakukan Tes DNA tanpa sepengetahuannya. Kira-kira, bagaimana hasilnya ya?
——
Keenan berhenti membuka halaman berikutnya, pemuda itu terdiam sejenak, entah kenapa, kejadian yang Keenan asli ucapkan, terasa familiar di ingatannya. Dia menghela nafas, lalu memutuskan untuk membuka halaman berikutnya, tapi secarik kertas jatuh dari halaman tersebut, yang membuat Keenan mengalihkan tatapannya.
"Kertas apa, tuh?" Keenan membungkukan tubuhnya, meraih kertas tersebut, dan memperhatikan dengan lamat.
Keenan menggidikan bahunya acuh, menyimpan kertas tersebut dilaci meja belajar, lalu mulai membaca isi dalam halaman terakhir diarybook tersebut.
8 October 2017.
Hari ini, hasil tes itu keluar, cukup lama memang, tapi tak apa, aku cukup sabar dalam menunggu. Hingga akhirnya, kertas dari hasil tes DNA itu sampai ditanganku, aku sempat merasakan jantungku yang berdebar tak karuan, aku takut, ekspekstasiku tak sesuai dengan realita yang ada. Tapi aku sadar, jika aku takut dan memutuskan untuk tidak membaca hasilnya, bagaimana aku tau apakah dia memiliki hubungan darah denganku atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Keenan (ON GOING)
Non-FictionKala itu, Keenan baru saja pulang dari tempat lomba olimpiade berlangsung dengan sebuah piala berukuran sedang ditangannya. Namun, saat masuk kedalam rumahnya, Keenan malah dikejutkan oleh sang kakak yang menodongkan pistolnya dengan tatapan datar y...