Sebelumnya terima kasih karena sudah mengklik Novel ini, diingatkan kembali bahwa Novel ini akan mengandung banyak hal yang tidak selayaknya dibaca anak dibawah umur(Tak Berumur). Jadi, mohon kerjasamanya agar selalu mendampingi anak kamu dalam membaca Novel (Buat yang sudah beranak aja).
Cerita ini hanyalah sebuah Karangan yang tak nyata terjadi di Dunia. Namun, bisa terjadi nyata jika ada yang mau menyatakannya. eitss, jangan dongg hehe.. Selamat membaca para Pecinta Novel di Seluruh Dunia🔥
~FairLyzaa Senz~
Kun Anjairo The Sailor
(Hembusan angin yang tiada hentinya, badai beterjangan kesana kemari dengan alunan nyaring menakutkan, awan menjadi hitam pekat menggelapkan bak menyapa seluruh kota Terysia).
Masyarakat di kota terlihat sangat panik dan lalu lintas kota sangatlah padat sampai banyak kecelakaan terjadi akibat bencana dadakan ini. Belum diketahui apa penyebabnya, namun media dari saluran TV terkenal menyiarkan tak sampai tuntas memberikan informasi mengenai bencana dahsyat yang terjadi dikarenakan server dari saluran mereka terputus yang disebabkan oleh parahnya kota.
Sementara para pelayar yang sedang singgah di kota Terysia harus bersabar dan bekerja lebih ekstra dalam menghadapi bencana dahsyat di kota. Salah satu pelayar muda yang sudah sangat mahir berlayar berasal dari kota Mungrai negeri Gerafthapun ikut terjebak di kota Terysia negeri Zilerisya. Berkulit cokelat muda, berambut cokelat tua, hidungnya mancung sepanjang muncung mulutnya ketika berbicara, ia pemberani, pantang menyerah, namun kadang juga suka mengeluh karena ketidakpastian yang dipikirnya. Berbadan tinggi setinggi tiang bendera perahu yang dibuat setinggi 175cm.
Sebagai mekanik mesin kapal layar, ia tak begitu kekar bahkan tubuhnya terlihat kurus dan memperlihatkan otot-ototnya yang muncul di setiap kulit tangan dan kakinya. Matanya tajam, alisnya tebal, telinganya satu dikanan dan satu dikiri. pelayar pemberani yang bekerja sebagai mekanik mesin di kapal layar dengan misi mengarungi seluruh samuderapun kini terjebak di kota bencana yakni "Kota Terysia". Nama pelayar muda itu "Kun Anjairo" atau kerap dikenal dengan nama lautnya yang populer dikalangan mekanik mesin "Anja" (ehh jangan sengaja dibaca nama laut belakangnya pakein huruf "I" yaa!!).
Terlihat, Anja sedang menatap sebagian kota Terysia yang sedang melawan badai besar tak terhenti.
"Fuihhh!! sial banget aku, kenapa sih baru aja sampai di sini pengen rehat malah ada aja bencana kayak gini, mana ngga bisa kemana-mana lagi.. anak-anak lain juga gatau dah dimana pada mencar semuaaa!! payahhhhh!!," kesalnya sambil melempari kerikil ke berbagai arah yang ada banyak di dekatnya.
Anja terlihat sedikit kesal dan emosi saat terjadi bencana di kota singgahnya yang ke-26. Kesal, marah, sedih, duka, takut, semua perasaan enak dan tak enakpun bercampur pada diri dan pikirannya. Sendirian meratapi nasibnya akan bagaimana jika bencana semakin parah dan berdampak ke dirinya, memikirkan keluarganya yang sudah lama tak kunjung ia jumpai sampai hatinya melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sailor 1Miliar Volt - On Going
FantasyPelayar muda yang sudah singgah di kota Terysia, selama sebulan tengah mengalami bencana dahsyat selama 9 hari yang menggoncangkan kota Terysia sampai hancur. Membuatnya kewalahan dalam bertahan hidup sampai datang aliran kejut listrik dengan daya d...