Melihat rantai besi yang mengikat tubuh perempuan muda didepanku, aku berencana untuk melakukan pembakaran dengan cahaya mata kananku yang tajam, hingga membakar rantai besi itu sampai dapat membebaskan perempuan muda yang tengah kesakitan didepan mataku.
"Berjanjilah untuk berbuat baik dan jangan sampai, jika ada perubahan yang merubah tubuhmu, jangan digunakan untuk hal-hal yang keji kepada manusia dan makhluk hidup yang ada didunia!" Jelasku pada perempuan muda.
"Baiklah, aku berjanji atas darah yang bercucuran, kesakitan ini menjadi saksi bahwa aku akan melakukan apa yang kau minta, tolong aku!" Jawabnya sambil merintih kesakitan.
"Szzztt!" Memfokuskan mata kananku ke rantai besi yang ada didepan, mengeluarkan cahaya tajam mengarah kearah rantai besi, dan mulai sedikit demi sedikit membakar rantai besi itu.
"Szzzt, szzzt! Ayolah Anja! Kamu harus bisa!" Semangat diriku yang lelah.
Listrikpun mulai mengaliri rantai besi yang sedang kubakar, menjadikan aliran rantai besi yang merambat ketubuh perempuan muda. Membuatnya sedikit kesakitan dengan sengatan listrik dariku. Aku juga heran bagaimana aku bisa menciptakan listrik itu dari cahaya yang kukeluarkan dari mata kananku.
"Szzzt! Szzzt! Szzzt!" Bunyi listrik yang menyambar rantai besi itu.
"Aaarrggh! Hiks, hiks," tangisnya didepanku.
"Tenang saja, tidak usah khawatir lagi," ucapku untuk menenangkan perempuan muda.
Aku sedikit cemas, apakah aku bisa membakar hingga rantai besi ini patah, apakah aku mampu bertahan dan bertarung dengan rasa lapar yang sangat perih. Perutku sangat sakit menahan rasa lapar dan haus semenjak aku bebas. Aku ingin sekali meminum darah yang berkumpul dibawah kaki perempuan muda, terlihat sangat segar.
Berjalan mendekati perempuan muda lebih dekat, membuatku sangat tergoda untuk meminum darah itu. Sampai aku hanya selangkah lagi menginjak darah dibawah perempuan muda, akupun langsung spontan menutup mataku agar cahaya dari mata kananku tak bersinar lagi, membuat penglihatan terlihat gelap hitam pekat, lalu aku memanfaatkannya untuk meminum darah perempuan muda yang terserakan ada dibawahnya persis. Menjilati darah yang berceceran dan berserakan, membuatku sangat merasa hidup kembali. Rasanya manis, namun juga ada asinnya. Segar dan sangat melepas dahagaku.
"Slurup, slug, plek, plek!" Suara ketika aku sedang meminum darah perempuan muda.
Dia berkata kepadaku dengan rintihan tangisnya,
"Hiks, hiks.. sakit! Tolong aku cepat! Aku sudah tak tahan lagi!" Ucapnya.
Aku yang asik meminum darahnya, tak mendengarkan ucapannya dan melanjutkan meminum sampai bersih tak tersisa.
"Aahh! Lezat sekali. Hei, gadis! Tatap aku! Keluarkan semua darahmu, berikan padaku cepat!" Bentakku kepadanya.
Namun alih-alih mengeluarkan darahnya, justru perempuan muda itu menjerit, menangis, ketakutan ketika melihat diriku.
"Aarrrghh! Siapa kau! Pergi!!!" Teriak kencang kearahku, membuatku sedikit kesal.
"Aku ini mau menolongmu, kenapa kamu bersikap begitu kepadaku!?" Tanyaku dengan menutupi rasa kesalku dengannya.
"Pergi! Pergi saja! Aku tak butuh bantuanmu!" Bentaknya sambil menangis mengeluarkan air mata yang berisi darah dari kedua matanya.
Tanpa pikir panjang, aku yang masih hauspun langsung menjilati darah yang keluar dari matanya, rasanya benar-benar nikmat sekali. Manis, asin, segar, semua rasa yang kuinginkan didunia kegelapanpun sudah kutemukan. Lalu, ketika aku akan meminum darah yang menetes didahinya, rantai besi yang mengikat lehernya putus dengan sendirinya. Sontak, akupun langsung terpental untuk menghindari ayunan dari rantai besi yang telah putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sailor 1Miliar Volt - On Going
Viễn tưởngPelayar muda yang sudah singgah di kota Terysia, selama sebulan tengah mengalami bencana dahsyat selama 9 hari yang menggoncangkan kota Terysia sampai hancur. Membuatnya kewalahan dalam bertahan hidup sampai datang aliran kejut listrik dengan daya d...