True or false?

8 2 0
                                    

"Sssszzz! Ssssszzz! Ssssszzzz!" Suara seperti desisan ular.

"Hell! Dimana kamu!" Teriakku.

Aku mencari-cari Hellena kesana-kemari tak kunjung kutemukan. Aku mencemaskan keadaanya, mengetahui lemahnya kesadaran Hell membuatku ingin segera menemukan keberadaannya. Akupun mencoba bersikeras untuk melepaskan kakiku dari lantai cahaya jingga yang membuatku tak bisa bergerak leluasa. Walaupun mataku masih memancarkan cahaya yang membutakan pandanganku menjadi samar-samar, aku tetap mencoba untuk berusaha sekuat tenaga agar bisa lepas dari situasiku sekarang dan segera mencari Hellena yang tak bisa kujumpai sampai saat ini. Sambil mencoba berlari, mengangkat kakiku yang terasa sangat berat, ini sangatlah menyakitkan dan pegal-pegal luar biasa, terasa dikakiku ketika kugerakkan.

"Ahh! Ayolah, Anja! Hiyaaaa!" Akhirnya perlahan-lahan, aku bisa menjauh dari lantai hitam cahaya jingga yang membuatku sedikit menderita.

Pandanganku mulai membaik, cahaya dimata kananku perlahan pudar dan hilang, membuat penglihatanku kembali normal. Akupun bergegas melihat sekelilingku,

"hampa sekali ruangan ini," Ucapku.

Aku juga tidak merasakan keberadaan Hellena disekitarku, lalu berlari kearah yang berlawanan dengan cahaya jingga. Aku berlari dengan leyeh-leyeh, merasa kelelahan. Namun, kecemasanku terhadap Hell sangat membuatku ingin segera menemuinya walaupun aku pingsan ataupun mati disaat mencari keberadaannya.

"Hell! Hell! Dimana kamu! Hell!" Teriakku sembari berlari leyeh-leyeh.

"Hell!" Berteriak kencang.

Sesaat ketika aku sedang berlari sembari memanggilnya, terdengar suara desisan ular seperti sebelumnya yang pernah kudengar ketika bersama dengan Hellena.

"Ssssszzz! Sssssszzzz! Sssssszzz!" Suara desisan ular yang sama dari sebelumnya.

Mendengar suara serupa, aku tak menghiraukannya dan tetap berlari menuju tempat pertama kali aku menemukan Hellena. Namun,

(Byuurr!) Aku terjatuh kedalam lubang hitam yang tak sengaja kumasuki ketika sedang berlari.

"Aaaaaaa! Hellena! (Byuuuurr!) Cepluk." Berteriak ketika terjatuh dari atas lantai kedalam lubang hitam.

"..." Terdiam sejenak, melihat dan menganalisa situasi dan kondisi ditempat baru yang kulihat setelah terjun kedalam sini.

" Terdiam sejenak, melihat dan menganalisa situasi dan kondisi ditempat baru yang kulihat setelah terjun kedalam sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Piyek, piyek, piyek), (boing, boing, boing). Berbagai suara asing yang belum pernah kudengar semenjak berada didunia kegelapan.

"Dimana aku?" Tanyaku sendiri sambil tertekuk lutut menghadap pohon bambu didepanku.

Melihat pemandangan seperti ini, membuatku merasa percaya kalau ini memang tak nyata.

"Hahaha! Mana ada hal seperti ini didunia!" Ucapku sambil duduk ditepi jalan didalam hutan bambu.

The Sailor 1Miliar Volt - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang