Jarum jam yang terus berlari menuju tengah malam tak menjadi pengingat untuk sang pemilik kamar segera beristirahat. Melalui layar laptop, Karina sengaja berjam-jam menyelami segala platform yang bisa ia cari, sekedar menemukan seberapa besar kuasa yang Yoshi punya.
Kontrak pernikahan, ancaman dan selama apapun kegiatan Yoshi selama ini untuk menjadikan Karina sebagai pasangan sudah cukup untuk Karina bersikap waspada. Yoshi bukan musuh yang bisa ditaklukan dengan mudah. Berkali-kali upaya Karina hanya berujung kegagalan.
Tak ada satupun artikel yang memuat kekurangan Yoshi. Semua hanyalah tentang seberapa kaya, seberapa tampan, sampai yang tidak berguna seperti tipe ideal seorang Yoshinori.
"Berteman dengan pemimpin Black Thunder, pemilik gedung apartemen mewah, Bisnis di berbagai bidang, dan koneksi yang luas." Karina bergumam sendiri tentang hipotesisnya.
Entah kenapa ia masih ingin tahu mengapa Yoshi memilihnya ketimbang banyak gadis yang lebih berpengaruh di negara.
"Dia menikahi ku untuk memenuhi ambisi nya? Apa aku semurah itu di mata nya?"
Karina mendengus sebal. Bahkan lelaki yang rela bertekuk lutut di depannya saja Karina tolak mentah-mentah. Apalagi Yoshi yang dengan sombong mengancam nya hanya untuk ambisi.
Karina menghela napas sebentar.
Sepertinya tidak ada cara lain untuk membuat Yoshinori jatuh dan hancur,
Selain membuatnya jatuh cinta.
***
Kira-kira sesuai persetujuan, pernikahan Karina dan Yoshi akan berlangsung bulan depan. Aslinya Yoshi menginginkan lebih cepat, karena ia bukan tipe orang yang sabar menunggu saat menginginkan sesuatu.
Tapi hari ini atmosfer seakan berbeda. Dari gedung besar Kanemoto corp. yang menjulang, seseorang dengan penampilan elegan baru saja keluar dari mobil yang berhenti tepat di depan pintu masuk.
Dengan gaun yang membentuk badan, dan rambut yang tergerai, Karina berjalan anggun menuju meja resepsionis. Langkahnya begitu menarik perhatian, terutama karena berita Karina dengan Yoshi.
"Permisi."
"Aku ingin bertemu dengan Kanemoto Yoshinori."
Pemandangan yang luar biasa indah, sampai-sampai sang resepsionis menatap Karina begitu memuja. Memang siapa yang tak kenal Karina di negeri ini.
"Permisi?" Karina berkata lagi ketika tak mendapati respon dari sang resepsionis.
"Ah, Nona. Ada keperluan apa anda dengan Tuan Kanemoto? Apakah sudah membuat janji sebelumnya?" Tanya sang resepsionis.
"Belum sih, tapi jika kau tidak membiarkan diriku masuk, Yoshi pasti akan marah." Ucap Karina dengan tenang.
"Maaf Nona, kalau boleh tahu apa hubungan anda dengan Tuan Kanemoto?" Dengan sedikit takut sang resepsionis bertanya. Ia tidak mau salah langkah antara membiarkan Karina menemui Yoshi atau tidak.
"Ah, Aku calon istri nya."
Terlihat sang resepsionis terkejut sampai menutup mulutnya. Ia mendengar desas-desus mengenai Karina yang ramai sekali diperbincangkan akhir-akhir ini, tapi ia tidak tahu bahwasanya calon suami dari aktris cantik ini adalah atasannya sendiri.
Betapa sempurnanya hidup mereka.
"Maafkan saya Nona. Tapi Tuan Kanemoto sedang ada rapat dan beliau berpesan agar tidak diganggu. Mari saya antar ke ruang tunggu." Ucap sang resepsionis.
"Katakan saja dimana ruang rapatnya, Aku yang bertanggungjawab kalau Yoshi marah." Ucap Karina.
Karena memang tak punya apapun untuk membantah Karina, sang resepsionis memberitahu dimana letak ruang rapat keramat yang tidak bisa sembarang dimasuki kecuali berkepentingan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCENIC || YORINA
FanfictionYoshinori menyukai segala sesuatu yang indah di dunia ini. Hidupnya yang kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang menarik mata dan minatnya, termasuk saat Yoshi terpukau dengan keindahan artis cantik, Karina Yu.