Rumah pribadi Yoshi adalah tempat yang tak pernah Karina kunjungi sebelumnya. Karena sebelumnya kata Yoshi rumah ini baru selesai direnovasi. Seperti perpindahan kamar Yoshi dari lantai atas ke lantai bawah agar Karina tak perlu naik turun tangga. Walaupun sudah dipindah, tetapi Yoshi tetap menyediakan lift di dalam rumah andai Karina ingin beraktivitas di lantai dua.
Rumah Yoshi cukup luas, tapi tak seluas rumah utama keluarga Yoshi dan rumah utama keluarga Kanemoto. Tapi untuk ditinggali berdua, rumah ini sangat berlebihan. Halamannya luas berisi tanaman-tanaman yang ditata rapi, hamparan hijau menjadi pemandangan jika dilihat dari balkon lantai dua.
Rumah ini berada di lingkungan elite yang hanya terdiri dari beberapa rumah saja dengan jarak yang berjauhan. Sebagian besar diisi oleh orang-orang yang membutuhkan privasi. Semua detail disini atas arahan Yoshi, pemilihan lantai sampai pemilihan atap.
Semua diawasi langsung oleh Yoshi. Menjadikan bangunan ini cukup nyaman.
Di tengah-tengah bangunan, terdapat kolam renang yang dapat dilihat dari pintu kaca.
"Bisa?"
Karina mengangguk, walaupun berulangkali menolak tapi Yoshi tetap membantunya berjalan memasuki rumah. Semenjak deklarasi perasaan masing-masing, keduanya tak segan mengumbar kemesraan. Walaupun tidak di sembarang tempat.
Karina pagi ini merasakan kram di perutnya, sempat menyiksa sebentar sebelum keadaannya mulai pulih. Semenjak hamil, karena masih trimester pertama, Karina masih mengalami mual, terkadang ia bisa sangat menginginkan sesuatu tapi juga bisa membencinya sesaat kemudian.
Seperti Karina yang tiba-tiba ingin makan seafood lalu memuntahkannya saat sampai di mulut. Sepertinya sang putra juga mengerti kalau ibunya tidak dapat memakan makanan laut itu.
"Kau tidak apa ku tinggal? Aku harus bekerja, aku usahakan tidak akan sampai malam."
"Pergilah." Kata Karina. Ia bukan wanita manja yang tidak bisa ditinggal. Terutama karena pekerja di rumah ini yang banyak. Sebagai nyonya baru, Karina hanya tinggal memerintah apapun yang ia mau.
"Aku akan sangat sibuk Karina, tapi jangan ragu untuk menghubungi ku. Oke?"
Karina yang pada dasarnya asing dengan adegan seperti ini sedikit merasa geli. Ya walaupun ia sering bermesraan di dalam drama dengan lawan mainnya, hanya saja Karina selama ini berfikir bahwa adegan romansa hanya mitos. Fiksi itu sengaja dibuat-buat dan tidak nyata.
"Pergilah, Aku bisa menjaga diri ku."
Yoshi seperti ragu untuk meninggalkan sang istri. Bukankah seharusnya sekarang ini mereka menikmati bulan madu? Pekerjaan sialan memang, tapi mau bagaimana lagi. Yoshi tetap harus melaksanakan ini semua untuk mencapai tujuannya.
"Aku pergi dulu."
Yoshi mengecup kepala Karina sebentar, lalu ia keluar dari rumahnya. Sementara Karina duduk di sofa untuk mengawasi barang-barangnya yang sedang dipindahkan oleh pekerja-pekerja.
***
Lama-lama Karina bosan sendirian, sedangkan saat ia membuka televisi berita pernikahannya masih menjadi trending topik satu negara. Karena dilaksanakan di gedung mewah, semuanya seolah ingin memberikan spekulasi mereka tentang bagaimana pesta Karina digelar.
Ia juga malas membuka ponsel karena banyak sekali postingan patah hati dari penggemar yang membuat ponselnya nyaris meledak. Mungkin untuk saat ini Karina juga tidak bisa bekerja seperti dulu. Ia membatasi diri untuk sementara.
Di tengah rasa bosannya, seorang pekerja menghampirinya, mengatakan bahwa seseorang datang bertamu ke rumah. Tapi bahkan sebelum Karina sempat mempersilahkannya, orang tersebut ternyata telah menerobos masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/349856029-288-k111237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENIC || YORINA
FanficYoshinori menyukai segala sesuatu yang indah di dunia ini. Hidupnya yang kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang menarik mata dan minatnya, termasuk saat Yoshi terpukau dengan keindahan artis cantik, Karina Yu.