Suasana begitu berbeda sejak Yoshi membawanya keluar dari kediaman besar itu tanpa sekalipun sempat Karina menyentuh makanan disana. Mereka berada pada pikiran masing-masing, Yoshi yang sibuk menyetir dan Karina yang tetap diam sejak keluar dari rumah besar itu.
Entah apa alasannya, Yoshi memilih mengendarai mobil sendiri kali ini.
"Tidak ada yang ingin kau jelaskan padaku?" Karina menoleh, dilihatnya Yoshi yang tak bergeming meskipun ia ajak bicara.
Namun setelahnya, Yoshi membelokkan mobilnya secara acak. Mereka berhenti di sebuah parkiran restauran di pusat kota. Setelahnya mobil benar-benar berhenti, Yoshi kini memusatkan atensi nya ke arah Karina.
"Bukankah kau yang seharusnya menjelaskan pada ku?"
Tidak butuh waktu lama sampai Karina sadar bahwa pertanyaan Yoshi bukanlah mutlak karena lelaki itu tidak tau. Jelas Yoshi mengetahui segalanya. Termasuk sesuatu yang Karina coba singkirkan perlahan.
Karina berdecih lirih, memilih bungkam atas tuntutan pertanyaan yang belum terjawab.
"Sampai mana kau tau?" Karina bertanya dengan nada yang lemah.
Sedangkan Yoshi hanya memperhatikan bagaimana gadis itu terus mencoba menghindari tatapannya.
"Sampai kau yang mencoba membunuh putra ku." Yoshi tersenyum getir melihat Karina yang nampaknya sedikit terkejut.
Suasana semakin tidak enak. Seolah hawa dingin menyelimuti ditambah dengan Yoshi yang seakan-akan sedang kecewa padanya. Karina menghela napas, menyingkirkan segala pemikiran yang sempat membuatnya goyah.
"Kenapa kau rahasiakan?"
Pertanyaan dari Yoshi mengudara, tanpa pernah mendapat jawaban dari orang yang bersangkutan.
"Kenapa kau rahasiakan Karina?!" Nada Yoshi sedikit naik. Tapi tak sampai membentak, namun ia tak tahu mengapa mendadak Karina terisak.
Ini benar-benar bukan Karina yang Yoshi kenal selama ini.
"Lalu aku harus bagaimana? Memberitahu mu bahwa aku sedang mengandung putra mu dengan bahagia begitu? Kita bahkan tidak mengharapkan kehadirannya. Kita tidak sedang berada dalam hubungan yang seperti itu, Yoshi." Karina merasakan perih yang teramat, sejak ia mengetahui bahwa dirinya mengandung, emosinya benar-benar seakan mudah dipermainkan.
Karina bisa mendadak tertawa, dan kesal beberapa saat kemudian.
Yoshi tau,
Yoshi sudah tau sejak awal Karina memeriksakan kondisi nya sebab ia selalu mengawasi setiap langkah gadis itu. Sekedar memastikan Karina tak berbuat sesuatu yang merugikannya.
Namun ia justru mendapati fakta yang membuatnya bahkan tak percaya.
Dan lebih tak percaya lagi ketika Yoshi tau bahwa Karina menemui dokter kandungan untuk mengugurkan bayi nya.
"Kau pikir aku tidak akan bertanggungjawab? Kau pikir aku sejahat itu?" Yoshi tak tau harus berkata apalagi, namun jika benar asumsi nya, maka Karina harus tau bahwa Yoshi tak mungkin melepaskan tanggungjawab nya. Terlebih untuk darah dagingnya sendiri.
Karina berdecih, tatapannya kosong, sulit untuk Yoshi menebak isi pikiran wanita itu.
"Aku bahkan tidak peduli kau akan bertanggungjawab atau tidak."
"Bahkan saat kau memberikan semua harta mu kepada ku, Aku tetap akan memilih membunuh anak ini."
"Apa maksud mu!" Yoshi mencoba mengendalikan dirinya, namun mendengar perkataan Karina membuatnya tidak nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCENIC || YORINA
FanfictionYoshinori menyukai segala sesuatu yang indah di dunia ini. Hidupnya yang kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang menarik mata dan minatnya, termasuk saat Yoshi terpukau dengan keindahan artis cantik, Karina Yu.