Waktu berlalu, hanya perlu beberapa waktu lagi sampai pernikahan Karina dan Yoshi betulan dilakukan. Sejujurnya, Karina masih mencoba membuat Yoshi pada akhirnya menyerah dan membatalkan pernikahan mereka. Tapi ternyata akhir-akhir ini lelaki itu berguna, seolah hidup Karina dipermudah dengan adanya Yoshi.
Andai saja semua semulus biasanya.
Sebab yang kini terjadi membuat Karina sempat terkejut.
"Bagaimana keluarga mu?" Pertanyaan Karina membuat Yoshi yang sedang bermain ponsel itu menoleh.
"Ya begitu." Jawaban Yoshi membuat Karina berdecak. Gadis itu kini tengah duduk di depan cermin dengan dua orang yang tengah mempersiapkan dirinya sedemikian cantiknya.
Sedangkan Yoshi duduk tak jauh dari Karina.
Tadi pagi Yoshi mendadak datang dengan membawa dua orang perias dan satu orang yang katanya merupakan pegawai di sebuah butik terkenal. Membawakan beberapa baju yang sekiranya cocok dipakai Karina untuk pertemuan keluarga besar tidak direncanakan.
Yoshi saja sudah gila, apalagi keluarganya.
"Ada yang menggigit tidak?" Tanya Karina asal. Lagipula melihat bagaimana pesta keluarga Yoshi beberapa saat lalu sudah cukup membuktikan bagaimana keluarga konglomerat biasa hidup.
"Tidak kok. Paling meracuni." Balas Yoshi santai. Bahkan terlewat santai untuk topik yang sangat sensitif seperti ini.
"Benarkah?" Tanya Karina dengan wajah terkejut yang dibuat-buat.
"Aku pernah sekali waktu kecil. Sempat koma tapi selamat. Beruntung tubuhku kuat." Ucap Yoshi menceraikan kejadian yang membuatnya enggan menghadiri pertemuan keluarga besar. Walaupun pelaku nya ternyata salah satu pelayan keluarga, tapi Papa dan Mama Yoshi jelas tidak percaya.
"Mereka terdengar berbahaya." Karina sekarang ragu apakah dirinya mampu menghadapi keluarga besar Yoshi.
"Memang." Tapi Yoshi justru semakin memperburuk keadaan.
"Bagaimana kalau aku tidak selamat saat akan keluar dari sana?" Tanya Karina lagi.
Yoshi sempat terdiam sebentar.
"Itu artinya, aku juga sudah mati duluan." Yoshi mematikan ponselnya lalu menatap Karina melalui cermin. Gadis itu memang sangat cantik, Yoshi akui. Bahkan dari segala sisi.
"Aku tidak mungkin membiarkan mu hadir ke acara keluarga kalau aku tidak bisa melindungi mu Karina." Kata Yoshi, tatapannya terlihat serius hingga Karina dibuat tertegun.
"Bagaimana kalau mereka memberiku uang untuk meninggalkan mu?"
Yoshi mengerutkan keningnya.
"Bukankah hal seperti ini sudah kau pelajari di drama-drama yang kau mainkan?"
Karina berdecak singkat, sesi berdandan itu kini telah usai. Diiringi dengan dua orang yang berpamitan akan keluar, tergantikan oleh sepi ruangan.
Hanya ada Karina dan Yoshi disini.
Karina memutar tubuhnya untuk menghadap sang calon suami.
"Tidak."
"Yang di depan mu sekarang adalah Karina yang sebenarnya. Aku lebih suka uang daripada dirimu. Jadi kalau penawarannya menggiurkan aku pasti memilih uang." Ucap Karina dengan senyuman tersungging setelahnya.
"Aku bisa memberi mu lebih." Yoshi nampaknya tidak terima dengan pernyataan Karina. Tapi gadis itu seperti ingin menantang seberapa berani Yoshi menanggapinya.
"Buktikan kalau begitu." Ucap Karina.
Yoshi bersandar pada sofa, ia nampak memikirkan kalimat yang tepat untuk sesi bersilat lidah kali ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCENIC || YORINA
FanfictionYoshinori menyukai segala sesuatu yang indah di dunia ini. Hidupnya yang kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang menarik mata dan minatnya, termasuk saat Yoshi terpukau dengan keindahan artis cantik, Karina Yu.