03: masalah baru

9 3 0
                                    

setelah rey menghajar bryan semalam, tentu itu akan menjadi masalah baru, karena bryan tidak akan tinggal diam.

bryan juga adalah penguasa geng disekolah, walaupun bryan bisa dibilang adalah ketua geng disekolahnya, tapi bryan tidak menunjukan bahwa dirinya seorang brandal juga.

---------★--------

"rey sekali lagi makasih ya, lo udh baik banget sama gw", ucap cia didepan pagar rumahnya, setelah rey mengantarnya pulang, rey tidak menjawab, dia hanya menoyor kepala cia dengan pelan lalu berbicara "banyak omong, itu helm sama jaket gw mau lu bawa balik?"

cia yang sedikit agak salting bercampur kesal pun berbicara dengan alis mengerut " yawda sih, kan gw blom masuk, nih nih, dasar"
sambil membuka jaket dan helm, lalu memberikannya kepada rey, cia pun lalu berkata "hati-hati rey", rey tidak menjawab dan langsung berlalu pergi

"apaan sih cowo, so cool banget, kadang baik kadang kek monyet", cia menggerutu sambil melihat motor rey yang kian menjauh.

keesokan harinya saat disekolah, pada jam pelajaran pertama, rey yang merasa bosan berbisik kepada bima, diikuti oleh kepala adam yang mendekat dari bangku belakang
"bosen pisan euy ieu pak mamat, kantin ah", bima yang pada dasarnya si penurut pun meng iya kan ajakan rey, sedangkan adam tetap dikelas karna tidak mau tertinggal pelajaran.

"ADUHHH, NYERI KIEU BETENG EUY", rey berteriak sambil memegangi perutnya, yang berarti (aduh perut gw sakit banget), bima pun dengan sigap bertanya, "waduh knapa rey, kasian pisan" rey pun menjawab "mag euy sigana aduhhh", pak mamat yang berada di depan pun langsung menyuruh bima membawa rey ke uks, tentu itu adalah taktik mereka berdua agar bisa bolos pelajaran.

rey tidak jadi pergi ke kantin, karena mereka berdua sudah nampak kenyang, rey pun berbelok ke uks yang di dalamnya terdapat 3 kasur yang di tutup masing-masing oleh tirai, rey berbaring di kasur tengah, sedangakan bima disebelah kanan rey dengan tirai yang sengaja dibuka agar bisa mengobrol, dan di sebelah kanan tempat rey berbaring, ada kasur yang tertutup tirai

"aduh put ga kuat, mual banget pengen muntah", terdengar rintihan wanita di kasur yang tertutupi tirai.

"pek siahhh hamil, naon tah mual mual maksudna", rey membuka tirai dengan cepat dan mengagetkan cia yang sedang terbaring lemas, dan putri yang sedang mengolesi minyak kayu putih ke perut dan leher cia.

"ih astaga, naon sih rey ngagetin" ucap putri yang kaget, lalu rey berkata dengan rasa bersalah
"eh sorry, itu cia kenapa put", putri menjawab dengan kesal "ini gara gara lu, lu kan yang ajak cia ke lembang sampe larut malem"

"udah put, bukan salah rey, dia nolongin gw malah" ucap cia sambil menahan rasa mual, rey pun menimpa omongan cia "ssst udah, jangn bnyk ngomong, tar muntah kangkung lagi", rey melanjutkan omongannya sambil memegangi kening cia " dihhh panas bngt, bentar gw kluar dulu, bim jagain cia sama putri", cia bertanya " eh rey mau kmna" namun rey langsung berjalan keluar uks.

rey berniat akan pergi keluar sekolah untuk membeli obat di apotik yang berada tak jauh dari sekolahnya, namun baru saja rey sampai di lapangan sekolah dan beberapa langkah akan mendekati gerbang tiba-tiba ada dua orang yang menyeret rey dari belakang, menuju ke toilet sekolah.

"woy apa-apaan, satu satu kalo berani" rey berkata lantang penuh keberanian, ada sekitar 6 orang di toilet yang bisa di bilang cukup sempit itu, dan di paling belakang ada bryan, sang ketua geng, bryan berkata dengan merendahkan rey "heh bocah, ga usah belagu, mentang-mentang kemaren banyak temen, sekarang bukannya jiper malah tambah belagu", rey menyaut dengan kondisi yang terpojok di ujng toilet, "alah dasar cupu bangsat, kalo berani satu-satu",

tanpa basa-basi lagi bryan langsung memerintahkan anak buahnya untuk memukuli rey, jelas saja dengan posisi yang tidak cukup ruang, dan jumlah yang tidak seimbang, rey habis dipukuli mereka, setelah dirasa puas mereka pun pergi dan bryan memperingati rey kembali "kalo lu sampe berani ikut campur urusan gw, abis lu"

dengan wajah yang babak belur dan baju yang kotor serta terdapat bercak darah, rey tetap berambisi untuk membelikan cia obat, karena rey merasa sangat bersalah, rey lah yang mengajak cia pergi motoran semalaman.

"waduh den rey, kenapa itu?" tanya satpam sekolah yang sedang berjaga di gerbang, rey menjawab dengan memegangi tangan yang kesakitan, "gapapa pak, pak saya ijin keluar ya, mau beli sesuatu" tentu saja dengan keleluasaan yang di berikan sebagai anak pemilik sekolah, rey pun dengan mudah keluar dari sekolah.

sementara itu di uks bima dan cia yang terlihat cemas menunggu kedatangan rey pun saling mengobrol
"ini udah hampir sejam, si rey blom balik juga, kemana ya tuh bocah" ucap bima harap-harap cemas, cia pun menyauti perkataan bima
"iya bim, ah udah lah cowo tengil kek dia ngapain dikhawatirin, paling juga lagi makan dikantin", bima pun berkata seraya berdiri dari duduknya
"kalian tunggu disini dulu ya, gw mau cari rey dulu"

ketika bima akan berjalan kedepan pintu, ada orang yang membuka pintu uks dngan ker menggunakan kaki, sambil memegangi tangan kanan yang juga memegangi kantong keresek, yang sepertinya ada obat didalamnya. bima dengan cepat langsung menghampiri rey

"anjir, maneh kunaon rey?" ucap bima kepada sahabatnya itu, cia pun seketika bangun dari tidurnya dan berkata "lu knapa rey, dari mana?" tanpa bicara rey menyodorkan kantong keresek yang ia bawa, "a-apa ini rey...?", tanya cia keheranan, sambil berjalan ke arah pintu membelakangi cia, putri, dan juga bima, rey berkata "jangan kebanyakan nyinden" lalu pergi.

cia pun membuka kantong keresek itu dan mendapati banyak obat "obat sakit perut, obat pusing, obat sakit gigi, salep koreng, ini apaa sih put, ko dia lucu ya" putri pun menjawab "dia kan anak ips, mana ngerti nama nama obat, tapi care bngt sih, nah ini nih ada obat mual sama demam" ucap putri sambil menunjuk salah satu obat, cia pun bertanya keheranan "tapi dia dari mana sih, kok bisa bonyok gitu" putri tidak menjawab dengan omongan dan hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

tak lama bima pun dateng membawa sebotol air hangat dengan botol yang di isi ulang, "cia, nih kata rey abis di minum, sisa airnya pake kompres ke perut biar ga mual, sama kata rey maaf udah bikin lu sakit", cia hanya terdiam, sama hal nya dengan putri, yang hanya menatap cia dngan wajah tersenyum.

saat berada di dalam kelas rey mengganti seragamnya yang kotor menggunakan kaos hitam yang dibawanya, lalu bima pun datang menghampiri, " kumaha rey, aman?" rey pun menjawab dengn nada rendah dan kesal " kepala maneh tah aman" lalu rey berkata kepada adam
"dam kerjain tugas urang heeh, sakit euy tangan urang gabisa nulis" adam menjawab dengan sinis "euhhh, mau sakit mau ngga juga lu mah tugas nya dikerjain gw terus perasaan".

jam pulang yang dinanti-nanti pun tiba, rey dan kedua temannya sedang mengemasi barang, dan ketika mereka keluar kelas ada seorang cewe yang memanggil, "rey!!!" itu adalah zyla annesta, anak XI IPA 3 adalah teman smp reymond, dan zyla sudah menyukai rey sejak duduk di bangku smp.

sambil memegang lengan rey, zyla berkata "rey aku pulang bareng kamu ya" zyla melanjutkan omongannya sambil memegangi pipi rey " ini kenapa rey, sakit ga, perih ga, ke dokter yu" tanpa di sadari adegan itu dilihat oleh cia, putri, dan celly.

cia yang merasa kesal pun mengerutkan alis seraya berkata "apaan sih pacaran ditempat umum" lalu putri pun menimpa omongan cia "cemburuu ya", "idih apaan, amit-amit deh" ucap cia sambil mengajak pergi, bagaimana tidak kesal, rey yang belakangan ini selalu terlihat care pada cia ternyata sudah memiliki pasangan.

rey membanting tangan zyla yang menempel dipipinya "zyl stop ya, jangan bikin mood gw tambah ancur"

cia pun mendahului mereka yang berjalan pelan karena sambil mngobrol, cia menabrak bahu rey dari belakang dengan sengaja, lalu berkata "pacaran di mall jngn di sekolah" rey yang terlihat kesal sekaligus bingung pun menjawab dngan suara yang sangat pelan
"paan si kang nyinden"


-bersambung

enemies to loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang