04: gorengan

10 3 0
                                        

rey adalah orang yang tidak neko-neko walaupun dirinya adalah orang yang cukup kaya, tetapi makanan kesukaannya adalah gorengan, apalagi yang dibuat oleh bu elis atau mama nya.

rey bisa dibilang adalah anak orang kaya dikarenakan gutomo adiguna widjaya atau ayah nya, adalah seorang anggota DPR dan ester van halen atau ibunya adalah pewaris perusahaan yang bergerak dibidang produksi teh, kakek rey virgil van halen adalah orang belanda asli, jadi ada darah netherlands yang mengalir ditubuh reymond adiguna widjaya.

---------★--------

"mam rey berangkat sekolah, gorengannya udah dimasukin blom" rey berteriak di depan teras sembari mengenakan sepatunya.

"ini nak, jangan lupa dimakan ya, mama bingung, kenapa kamu suka sekali dngan gorengan?" ester datang menghampiri rey dengan membawa tempat makan yang berisi gorengan tersebut.

"hehe ga tau mam, turunan papa kali"
rey menjawab dengan senyum kecil di wajahnya, karena memang gutomo sangat menyukai gorengan, dan karena itulah ester belajar memasak gorengan.

"kok papah, sorry ya, papa makan cuman hari minggu" gutomo datang menghampiri rey dan ester agar ester merapihkan dasi dan kemeja nya,
"iya hari minggu, minggu sampai minggu lagi kan maksudnya" rey mengolok papanya yang gengsi, padahal setiap pagi rey selalu menciduk papanya memakan gorengan.

ester yang tidak ingin mendengar kegduhan pun mencoba melerai
"that's enough, sudah kalian berangkat, nanti telat"

rey dan ayah nya pun pergi menggunakan kendaraannya, rey menggunakan vespa matic nya, dan ayahnya yang mengenakan mobil mewah alphard.

setelah sampai diparkiran, rey tidak langsung masuk, dia membuka tasnya guna memakan satu dari lima gorengan yang ada didalam tasnya, rey tidak kuasa nampaknya jika dengan gorengan urusannya.

"oy nyet, uluhhh gorengan teruss, ntar muka lu minyakan nyet wkwk ya ga dam" bima dan adam yang baru sampai dan memarkir motor disamping rey pun sedikit bergurau dengan rey.

"waduh enak banget den kayaknya" ucap satpam saat rey, bima, dan adam sedang berjalan menuju kelas, dan pak satpam yang berjalan dari dalam sekolah menuju pos penjagaan.

"enak atuh pak, tapi maaf, kali ini saya gak akan kasih, eweuh dei euy" sambil memakan habis gorengan yang ada ditangannya, rey berbicara dengan mulu penuh, "haha iya den saya nanya doang kok, ga mungkin juga saya minta makanan kesukaan den rey". ucap satpam sambil tertawa karir.

saat jam pelajaran baru dimulai, datanglah para osis yang akan meminta sumbangan untuk acara 17 agustus.

osis pun menghampiri rey sambil mengasongkan kardus kepadanya, "seikhlasnya aja kak" ucap osis perempuan tersebut, semua murid di kelas menatap rey yang sedang mengeluarkan dompet dan sepertinya sedang mencari receh.

"tahh aya" teriak rey mengagetkan semua orang, lalu dia melajutkan omongannya sambil mengeluarkan uang yang nampaknya sebesar dua ribu rupiah, "nih teh, saya, si bima, sama si adam ya, ber 3 teh" dengan polosnya rey berbicara.

semua orang lantas tertawa,

"anying ngan dua rebu"

"lucu ya si rey"

"polos banget rey haha"

sorak sorak murid di kelas yang terdengar samar karena tertutup riuh nya tertawaan murid lain.

"naha sareuri euy?" rey berbisik kepada bima yang ada disebelahnya, bima yang nampak hanya tersenyum dan memegangi kening nya pun lalu menjawab "maenya dua rebu ku tiluan rey?" (masa bertiga cumn 2rb)

kemudian bima dan adam mengeluarkan uang yang nampak sebesar 20 ribu lalu dimasukan ke kotak kardus, adam pun berkata sambil menepuk pundak rey "ga usah repot repot bro, makasi ya" adam tersenyum bangga.

enemies to loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang