06: pacar?

12 3 0
                                    

h-2 menuju penyelenggaraan acara hari 17 agustus, para guru dan murid sepakat untuk mengenakan dresscode kaos hitam dan celana olahraga sekolah.

para guru juga meminta agar murid (yang mau saja) untuk membantu osis mempersiap kan kebutuhan acara, seperti mengecat lapang, memasang jaring, menggarisi lapang, menyiapkan spanduk yang bertema kemerdekaan, dan lain sebagainya.

tentu dengan ucapan guru yang tidak mengharuskan para murid membantu osis saat jam pulang sekolah pun, para murid yang memang pada dasarnya pemalas memilih untuk pulang dan beristirahat

"kumaha rey, rek ngiluan moal?"
(gimana rey, mau ikut ga) tanya bima pada rey saat sedang jam istirahat dalam kelas.

"aduhh sibuk euy, ntar si emak murka klo gw pulang telat" jawab rey yang memang pemalas juga

"lu dam, ikut ga" tanya bima lagi pada adam

"hehe" adam hanya tersenyum sambil menggaruk kepala. tentu mereka sudah tau jawabannya tidak.

bima pun yang awalnya ingin ikut serta membantu, sekrang dia mengurungkan niatnya karena para sahabat nya tidak ikut.

"kalian ikut ga bantu osis tar pas pulang?" tanya cia pada celly dan putri

"ikut donggg!!!"
jawab celly dan putri

berbeda dengan rey dan geng, justru cia dan temannya sangat antusias walaupun harus pulang larut malam, karena mereka merasa kasihan jika harus melihat osis yang hanya sedikit, mengurus seagala kebutuhan acara, sedangkan mereka cuman enak nya saja.

jam pulang sekolah pun tiba, adam yang ingin segera pulang dan ngapel bersama ayang nya pun, buru buru pulang.

"kabiasaan, pacaran aja terus"
bima menggerutu melihat adam yang berlari saat pacarnya melintas ke kelas mereka.

"wkwk udah gapapa, namanya juga adam" jawab rey memaklumi

saat rey dan bima ingin pulang, baru sampai dilapangan langkah mereka terhenti ketika melihat orang-orang yang menyiapkan acara agustus itu hanya ada 15 orang saja, yaitu 10 orang osis, 2 orang kaka kelas cewe, dan 3 orang adalah cia, celly dan putri.

rey memperhatikan cia yang sedang mengecat lapang menggunakan teknik "asal bantu" pun menjadi semakin tertarik untuk membantu

"bim, karunya euy"
(bim, kasian) rey berbicara pada bima lalu mengisyaratkan bima untuk ilut dengannya.

tentu saja smua orang merasa waw ketika rey yang anak seorang pemilik sekolah itulah justru yang membantu mereka

"ada yang bisa gw bantu ga?"
tanya rey pada salah satu osis

"se-serius rey?, itu bantu mereka yang lagi cat aja"
jawab osis sambil heran dan kaget melihat rey

" kalo mau bantu tuh yang iklhas dong " ucao rey sambil jongkok di sebelah cia yang sedang mengecat

" eh ga ush banyak omong ye, ikut bantu kek " cia menjawab dengan nada kesal.

rey mengambil cat dan kuas nya dari cia lalu berkata " udah lu sama
si.. si putra istirahat aja, biar gw sama si bima yang beresin "

" putra!!putra!! gw putri anjir " ucap putri yang sedang mengecat 5 meter di depan cia yang merasa tersindir

" iye sama aja " rey menjawab dengan santai.

lalu cia merebut kembali kuas nya dan berkata dengan nada kesal
" heh gw sama putri bisa kok, udah lo kalo ga mau, ga ush bantu "

rey beridiri lalu bergeser 5 langkah ke kanan, dan melipat tangannya di dada

enemies to loversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang