Tidak ada yang mengetahuinya,tidak ada satupun yang menyadarinya,sampai ada satu titik hanya Tzuyu yang menyadarinya,bahwa dia sudah terlampau jatuh pada sosok kakak sahabat dekatnya itu.Tzuyu merasa dia sudah merasa puas dalam apapun yang ada dalam hidupnya,dia lahir dari keluarga yang sangat bercukupan,kedua orangtuanya pun harmonis,mereka mendukung apapun yang Tzuyu lakukan walaupun,terkadang orangtuanya disibukkan dengan pekerjaannya,Tzuyu tidak merasa kehilangan kasih sayang dari orangtuanya.Dalam hal prestasi pun Tzuyu cukup disiplin dan rajin seperti hal nya mahasiswa pada umumnya.Dalam penampilan pun dia cukup percaya diri.Tapi Tzuyu tetap tidak mengerti mengapa dia selalu ditolak oleh orang yang sama.
Tzuyu sudah berteman dengan Chaeyoung sejak di bangku SMA,mereka selalu di kelas yang sama,lalu pertemanan mereka mengalir begitu saja hingga saat ini,lalu ada waktu Chaeyoung mengajak ke rumahnya.Dari situ dia melihat Sana,sosok perempuan cantik yang menggunakan jas almamater kuliahnya yang sepertinya kebetulan baru pulang juga,dia sangat ramah dan juga selalu tersenyum membuat Tzuyu kagum sepenuhnya.Awalnya dia kira itu hanya perasaan kagum biasa,tapi seiring berjalannya waktu dia menyadari bahwa perasaannya pada Sana bukan sekedar kagum,melainkan lebih.
Tzuyu tersenyum lebar begitu melihat Sana yang baru saja keluar dari tempat dia bekerja,Tzuyu dengan perasaan senang keluar dari mobilnya dan mencoba menghampiri Sana yang sekarang sedang sibuk melihat berkas-berkas ditangannya,belum menyadari Tzuyu yang sudah ada beberapa langkah di depannya.Senyum Tzuyu langsung memudar melihat ada seorang pria yang memanggil Sana dari belakang wanita itu.
Tzuyu tau jelas siapa pria itu,pria tinggi berkulit putih itu menjadi saingannya baru-baru ini,entah sudah keberapa kali Tzuyu menghadapi pria-pria yang mengejar Sana selama ini,tapi Tzuyu selalu bersyukur karena Sana selalu berakhir menolak dari banyak pria yang mengerjarnya,kecuali fakta bahwa dia juga termasuk kedalam list pria yang ditolak tersebut.Dia menghembuskan nafasnya kasar dan menghampiri Sana dan rekan kerjanya tersebut,sambil sedikit menguping pembicaraan mereka berdua.
"langsung pulang na?"Ujar Jaehyun basa-basi.
"iyah nih kayanya"jawab Sana langsung.
"pulang bareng aku aja na,sekalian cari makan dulu mau?"
Sana yang hendak menjawab tiba-tiba terpotong ketika merasakan ada yang mengambil berkas ditangannya dan juga tooth bag dari bahu kanannya.
"Yuk San"Ujar Tzuyu sambil menggengam tangan Sana berusaha menarik Sana agar menjauh dari Jaehyun.
Jaehyun hanya menatap heran Sana yang sekarang sudah ditarik Tzuyu dan langsng diajak masuk kedalam mobil tersebut.
"dih nih bocah mulai bertingkah lagi yah"ucap Sana yang sudah biasa dapat perlakuan Tzuyu seperti ini,dia menatap diam Tzuyu yang sedang sibuk membenahi tas Sana dan menyimpan tas Sana ke kursi belakang dan mulai memasangkan Sana sabuk pengaman.Lalu mengendarakan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Tzuyu memang tidak menyebutkan bahwa ia adalah pacar Sana atau apapun bila ada pria lain yang mendekatinya,tapi yang Sana rasakan selama dua tahun ini perlakuan Tzuyu terlalu kentara mendekatinya,pria itu selalu punya cara sendiri untuk mengklaim dirinya secara tidak langsung.
"mana gak sopan manggil nama,seengaknya biarin dulu gue jelasin ke Jaehyun,lah ini main tarik-tarik aja"Omel Sana yang hanya dibalas senyuman tipis dari Tzuyu.
"emang lo mau jelasin apa ke cowok albino itu,gue tebak lo pasti bakal bilang kalo gue tuh cuman temennya adiknya lo kan?"ujar Tzuyu yang juga sudah terbiasa dengan kalimat klise Sana
"nah itu lo tau"ujar Sana terkekeh sambil memandang ke arah Tzuyu dan memandangnya lekat.
Merasakan perhatian Sana sepenuhnya pada dirinya membuat Tzuyu salah tingkah,dia berdehem pelan sambil menahan senyumnya.