une erreur certaine

327 48 8
                                    

Tzuyu diam-diam memasukkan senggengam permen kedalam saku jaket anaknya seraya memberi isyarat bernegoisasi agar anaknya tidak memberi tahu ibunya yang cukup protektif,melihat wajah ketakutan Ayahnya membuat sang anak terkekeh geli dan mengikuti setiap gerak-gerik ayahnya itu.

"kamu makannya diem-diem yah,jangan sampe Mamih tau"

"siap Pih"Gemas melihat anak perempuannya yang tersenyum begitu lebar dengan mata bersinarnya membuat Tzuyu langsung mencium pipi gembul anaknya itu secara bertubi-tubi.

"Pih geli"balas anak yang baru berusia empat tahun itu masih dengan tawanya yang membuat hari Tzuyu semakin lebih baik.

"Sullyoon"suara khas wanita membuat sepasang ayah dan anak itu menoleh secara bersamaan.Tzuyu menatap dalam Ibunya anaknya itu,ketika wanita itu menatap balik matanya,dengan segera Tzuyu langsung membuang muka dan berdehem canggung.

"Mamih"Sullyoon segera menghampiri Ibunya dan langsung memeluk lututnya itu,sang Ibu tentunya tak kalah hangat menyambutnya menyamakan tingginya dengan anaknya dan memenuhi pipi anaknya dengan kecupan penuh kasih sayang.

"Udah maennya sayang?"Tanya Sana hangat membuat sang anak dengan antusias menceritakan pengalamannya bermain ditaman hiburan bersama ayahnya tersebut,tanpa anak kecil itu sadari kedua orang tuanya menatap mereka dengan penuh kasih dan bangga.

"Oyun Mamah mau tanya boleh?"Firasat Tzuyu langsung tidak enak mendengar itu.

"boleh-boleh"Sullyoon mengangguk dengan semangat.

"tapi janji jawab jujur yah"Sullyoon mengiyahkan dengan patuh,melihat itu Sana tersenyum,"Tadi kamu waktu main,makan candy atau coklat engga?"

Tzuyu langsung merutuk mendengar itu,berharap anaknya ada dipihaknya dan tidak mengatakan yang sebenarnya.

"iyah mah,tadi uyon makan candy sama coklat,uyon juga tadi makan udon telus makan kue blonis"Sullyoon mulai menceritakan semua yang dimakannya tadi saat bermain bersama ayahnya itu,sedangkan Tzuyu bergidik geli ketika melihat tatapan tajam yang diberikan Sana secara diam-diam itu.

"Uyon..Mamah udah bilang kan kalo uyon kebanyakan makan candy nanti giginya bisa bolong loh"Ujar Sana tegas namun lembut,sang anak langsung menunduk dan merasa bersalah.

"yaudah gapapa,tapi uyon janji yah nanti gak akan makan yang manis-manis tanpa seiizin Mamih?"Sullyoon langsung mengiyakan dengan polosnya.Sana menggendok anaknya itu lalu satu permen terjatuh dari saku jaket anaknya itu,Sana langsung mengerutkan keningnya,dia kembali menurunkan anaknya dan memeriksa saku jaket anaknya penuh dengan permen.

Tzuyu menghela nafas pasrah,sesudah ini dia akan menerima ceramahan dari mantan istrinya yang  berprofesi sebagai dokter gigi itu.

"Noo Mamihhh"Tangis Sullyoon ketika melihat Ibunya mengambil semua permennya itu dan membuangnya langsung ke tempat sampah yang tersedia diparkiran basement apartement Sana itu.Melihat itu Tzuyu berdecak kesal melihat Sana,dia langsung menggendong Sullyoon dan membujuknya.

.

Tzuyu menidurkan Sullyoon dikamarnya dengan begitu pelan,anaknya itu menangis cukup lama perihal permen yang diberikannya secara diam-diam itu dibuang oleh Ibunya,setelah dibujuk untuk digendong Sana pun anaknya tetap bersih keras ingin bersama ayahnya dan melarang Tzuyu untuk pulang,dan berakhirlah dia disini,diapartement yang pernah dia tinggali bersama mantan istrinya dan anaknya itu.

Tzuyu memandang wajah anaknya itu dengan perasaan campur aduk,perpaduan wajah anaknya itu benar-benar Sana dan dirinya.Tzuyu menghela nafas sebelum banyak perasaan yang akan mengganggu dirinya.

Diruang tengah sudah ada Sana yang sudah duduk dengan tangan yang disilangkan dan alis yang mengkerut menunggu dirinya,Tzuyu harus siap-siap menerima banyak omelan dari mantan istrinya itu.Tzuyu duduk agak berjarak dan mulai berdehem untuk meredakan kecanggungan.

Satzu Un TirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang