"Gila,Sana ngeluarin album baru lagi cuy"Ujar pria yang masih berseragam putih abu-abu ditengah antrian itu,sambil melihat musik video yang tertera diTelevisi kecil yang dipasang di minimarket itu.
"mana-mana"Jawab sang teman antusias."wah gila,konsep sekarang gokil,ini mah bidadari cuy"
"aduh ni cewek makin kesini makin gak nahan cantiknya"
"harus cepet-cepet beli tiket showcase-nya nih keburu keabisan."mereka fokus membicarakan sang idola tanpa memperhatikan sekitar.
"maaf dek,antrian depan udah kosong,kalian bisa bayar sekarang"Ujar Dahyun dengan senyum lebar palsu menahan kesal.Selain karena berisik Dahyun juga ingin fokus kembali menonton idoal andalannya dengan tenang.
"Duh..kok ada yang orang secantik itu"Celetuk Dahyun menatap puja layar televisi dengan tangan menahan dagu,matanya berbinar melihat gadis cantik itu menari denganmolek diiringi suara manisnya itu.Tzuyu yang sibuk mengepel itu hanya menatap malas temannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Setelah selesai menyelesaikan bagian pekerjaanya,Tzuyu mengganti bajunya,lalu menggunakan hoodie andalannya bersiap-siap untuk pulang,dia pamit singkat kepada Dahyun dan menelusuri jalanan dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana malam yang cukup dingin itu.
"lagunya Sana keren parah,easy listening banget sih ini"Ucap wanita yang Tzuyu yakini seorang mahasiswi tersebut."dia kayanya latian keras banget,kerasa banget soalnya perkembangannya"jawab teman sang mahasiswa.
Tzuyu memakai earphonenya,seraya memasukkan tangannya pada hoodienya,menunggu bus tujuannya datang.Matanya menatap dalam pada iklan billboard berlayar besar itu menampilkan wajah cantik sang idola yang mempromosikan makeup brand mewah.Tzuyu menoleh ketika seseorang ada yang menawarkan minuman gratis kepadanya.
"silahkan terima yah kak,ini bentuk dukungan kita dari fanbase Sana,nikmati minumannya kak,jangan lupa terus streaming lagu-lagunya Sana yah kak"Ucap para pemuda yang menggunakan kaos bertuliskan 'no sana no life' Senyum tipis tersirat dari ujung bibir Tzuyu ketika melihat itu.
"makasih yah"Tzuyu menerima minuman itu,lalu menaiki bus yang kebetulan baru saja datang.Dia menatap kemasan minuman itu yang juga menampilkan wanita itu,Tzuyu juga bisa mendengar jelas kerumunan di Bus yang juga membicarakan wanita yang sekarang sedang naik daun itu.
"kamu ada dimana-mana"Batin Tzuyu.
.
Tzuyu dengan sabar menunggu dan menunggu,seolah hal ini sudah sangat biasa terjadi kepadanya,dia memandang jam dinding yang sekarang sudah menunjukkan pukul dua malam,dia menatap kue buatannya dengan perasaan perih membuncah hatinya.Pria itu menghela nafasnya berat dan memasukkan kue buatannya itu ke kulkas dan merebahkan tubuhnya pada sofa yang tersedia disana.
Tzuyu bangun ketika merasakan terpaan sinar matahari yang terang,membuat dia bangun dari lelapnya.Dia tersenyum tipis ketika melihat kekasihnya yang sibuk membuka jendela tersebut.
"morning"Sapa wanita itu ceria,walaupun Tzuyu bisa merasakan jelas rasa letih dari wanita itu.
Sana menghampiri Tzuyu dan menyenderkan kepalanya pada bahu bidang pria itu.
Mereka saling menikmati kehadiran masing-masing tanpa suara,keduanya disibukkan dengan pikiran kalut masing-masing.
"Aku bikinin kamu sarapan"Tzuyu berdiri lalu berjalan menuju arah dapur,Tzuyu mengambil bahan-bahan dari kulkas dan mulai membuat makanan favorit Sana.Perempuan itu mengekorinya dan memeluk Tzuyu dari belakang,sang pria tersenyum kecil sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.
"perlu aku bantu gak?"Tanya Sana dengan suara seraknya.
"gak perlu,kamu pasti capek,kamu pulang jam berapa semalem?"tanya Tzuyu yang dengan telaten memotong wortelnya.
"aku gak inget,kalo gasalah sekitaran jam empat pagi"Tzuyu mengangguk paham.
"ya udah nanti kalo udah sarapan kamu lanjut tidur lagi aja"
"tapi jam sembilan aku udah harus pergi lagi"Jawab sang wanita,Tzuyu melihat jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul delapan lebih limabelas menit.Pantas saja wanita itu bangun lebih pagi dan sudah terlihat rapih.
"kamu duduk aja San,aku bakal cepet kok bikin nasi gorengnya"Sana menurut mendengar itu lalu beralih ke kulkas untuk meminum sesuatu,Sana mematung ketika melihat ada kue tart yang bertuliskan 'happy anniversery yang ke empat tahun sayang'Sana memandang sedih punggung lebar pria yang sibuk membuat makanan untuknya itu.
Tzuyu merasakan Sana memeluknya dari belakang,Tzuyu membalikkan tubuhnya dan berusaha menenangkan Sana.
"maafin aku Tzu,aku beneran lupa"Tzuyu mengangguk paham,sambil mengelus rambut Sana dipelukkannya.
"gapapa,aku ngerti kok,kamu pasti sibuk sama jadwal kamu"meskipun Tzuyu juga berusaha menahan sama sesaknya,kemarin adalah bukan kesekalinya Sana membatalkan atau melupakan janjinya untuk menghabiskan waktu bersama.
Sebenarnya dari dulu Tzuyu selalu mengerti keadaan Sana,dia dan Sana berada dalam jangkauan yang jauh berbeda,tapi dia berusaha memahami wanita itu,mendampinginya dan mendukungnya sebisa mungkin,hanya saja mungkin karena Sana sangat jauh lebih sibuk dibanding awal-awal debut,makanya sangat susah sekali hanya untuk sekedar berbicara dan berbagi cerita dalam dua tahun terakhir ini.
"aku gaenak ke kamu Tzu,padahal kan aku yang bikin janji,maafin aku yah,kemarin aku gatau pemotretannya bakal ngabisin waktu banyak"Sana berusaha menjelaskan tentang sibuknya pekerjaannya.Tzuyu hanya diam dan mendengarkan sambil disibukkan dengan acara memasaknya.
"gapapa San,beneran...sekarang kamu makan dulu yah,nanti manager kamu keburu telpon"Tzuyu menyuruh Sana untuk duduk dan menaruh seporsi nasi goreng kepada Sana,yang dibalas antusias oleh Sana.
Baru saja dua suap nasi yang masuk kedalam mulut Sana,Tzuyu melihat wanita itu bergegas mengangkat telponnya,dia melihat Sana terlihat risih sambil mengibaskan rambut panjangnya.Tzuyu tersenyum miring ketika melihat Sana dengan buru-buru menggunakan masker dan topinya.
"Tzu maafin aku yah,kayanya aku harus pergi sekarang"Tzuyu sudah sangat menduga itu,tanpa perlu wanita itu beritahupun,dia sudah tahu jelas.
"seengganya kamu habisin dulu nasi gorengnya San"ujar Tzuyu pelan yang jelas didengar oleh Sana.
"maafin aku Tzu,tapi mbak hyeji udah ngomel-ngomel ini"Ucap Sana sambil resah memandang handphonenya.
"aku pergi dulu yah"Sana mengecup pipi Tzuyu,Pria itu mengikuti Sana sampai depan pintu,Sana sedikit memandang wajah murung Tzuyu.
"kamu sekarang mau kemana?"tanya Sana membuat Tzuyu menatap dalam wanita itu.
"kamu penasaran?"
"maksud kamu?"Sana sedikit mengangkat alisnya ketika mendengar sedikit nada sarkas dari Tzuyu.
"kamu biasanya juga gak pernah pengen tau,aku ngapain aja,apa yang aku kerjain,apa yang aku mau"Entah karena Tzuyu sudah terlanjur lelah,atau dia sudah tidak sanggup lagi sehingga dia berani mengeluarkan unek-uneknya selama dua tahun terarkhir ini.
"Tzu aku-"
"kamu harus pergi sekarang San,manager kamu udah telpon"Ujar Tzuyu memberikan senyum terbaiknya pada Sana,lalu dia kembali kearah dapur untuk membereskan sisa memasak tadi.Sana terlihat ingin berbicara tapi semua tertahan begitu saja,sehingga mau tidak mau dia pergi meninggalkan apartement yang sudah mereka tinggali empat tahun lamanya.
Tzuyu memandang kue tart buatannya,dan juga nasi goreng yang masih penuh itu dengan murung,dia hampir saja kehilangan kendali.
Handphonenya berdering,menampilkan notifikasi chat dari seseorang.
'nanti malem kita ketemuan ditempat favorit kamu'
Tzuyu hanya memandang dalam pesan tersebut dan mengetikan sesuatu disana.
to be continued.