Sana terbangun dengan kepala yang terlampau berat,dia perlahan mengangkat tubuhnya yang terasa remuk itu,dia melihat ke sekeliling menilik-nilik dimana dia berada sekarang.Matanya terbuka panik,dia meraba seluruh badannya dan memeriksa pakaiannya,setelah tau bahwa pakaiannya masih lengkap meskipun berantakan dia bernafas lega.
Pikiran Sana berputar berusaha mengingat kejadian saat dia berada di bar kemarin,apa dia semabuk itu hingga dia memesan sebuah penginapan sendirian,memikirkannya sendiri hanya membuat Sana kembali pusing mengingat begitu banyak dia meminum alkohol kemarin,memukul kepalanya sendiri dia pun merutuk mengapa dia senekad itu pada hal yang bahkan sangat amat langka dia lakukan.
Dia menatap jam dan sekarang sudah pukul sembilan pagi dia bangkit dari ranjang dan mencoba mencari handphone nya,tapi nihil dia tidak menemukannya sama sekali,dia heran semabuk apa dia sampai dia sejauh ini,dia pun berniat ke kamar mandi disana,setelah dia selesai dengan urusannya dia akan bertanya pada pegawai penginapan disini.
Dia berteriak histeris ketika melihat sosok pria bertubuh besar yang sekarang sedang bertelanjang dada ada di dalam kamar mandi berukuran sedang tersebut.
Sang pria ikut berteriak histeris ketika sang empu berteriak.
"siapa lo?!ngapain lo ada disini?!"teriak Sana histeris dia mengambil sikat gigi yang ada disana dan mengarahkannya pada sang empu yang tak kalah paniknya.
"mbak nya tenang dulu,biar saya jelasin pelan-pelan"
"tolong!tolong!"Sana sama sekali tidak tenang dia kembali berteriak,Tzuyu langsung menghampiri Sana dan menutup mulutnya,Sana semakin panik dia pun secara naluri langsung menendang alat vital pria itu hingga Tzuyu terjungkal.
Melihat wajah pria itu yang sekarang wajahnya sudah memerah menahan sakit membuat Sana sedikit tidak tega,Sana menunduk dan menatap pria itu,Sana kembali berteriak ketika mengetahui siapa orang asing yang ada didepannya sekarang.
Tzuyu masih meraung kesakitan sedangkan Sana hanya bisa membatu,pikiran Sana kembali mengingat kejadian penuh kejadian semalam.
Tzuyu menatap heran wanita yang sekarang tiba-tiba memarahinya itu,dia tidak tau mengapa dia tiba-tiba dimarahi karena alasan yang tidak jelas menurutnya,setau Tzuyu tidak menertawakan Sana melainkan dia sedang sibuk dengan komiknya,akan tetapi wanita di depan ini seenaknya mengambil kesimpulan bahwa dia sedang menertawakan nasib malangnya itu.
Tzuyu berusaha mengabaikan wanita yang sedang mabuk didepannya itu ketika dia berniat kembali membaca komiknya dia kembali risih ketika wanita didepannya menghampirinya dan mendekatkan wajahnya.
Tzuyu menelan salivanya dengan penuh cekatan ketika menatap dalam manik mata wanita tersebut,tidak mau tenggelam dengan pikirannya Tzuyu berusaha mengabaikan wanita itu,ketika Tzuyu akan pergi dia merasakan tangannya ditahan dan hal selajutnya adalah hal yang tidak pernah dia bayangkan dalam perjalanan hidupnya selama ini.
Huweek
Tzuyu membeku ketika merasakan cairan hangat yang sangat Tzuyu ketahui apa itu,Tzuyu bersumpah ingin menghilang hari ini juga.
Dia menatap melas komik one punch man yang ada ditangannya yang juga sudah dipenuhi muntahan dari wanita didepannya ini.
Sana mencuri pandang pada pria yang sekarang duduk didepannya,pria itu terkadang masih mengernyit sakit sambil membetulkan posisi duduknya,Sana menunduk malu sekaligus merasa bersalah.
Tidak ada yang mau buka suara keduanya masih sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Ma-maaf sebelumnya,saya juga gatau kenapa saya bisa kaya gitu,sampe tadi saya emang gak inget apa-apa"ujar Sana masih dengan kepala menunduk.
Tzuyu menggaruk lehernya kikuk,dia juga tidak mengerti dia bisa sejauh ini berurusan dengan orang asing.
"Mbak nya lain kali kalau mau mabuk ditempat gitu ajak orang yang dikenal jangan sampe kejadian kemarin keulang ke orang lain,masih untung saya bantu mbak nya,gatau tuh kalo yang lain,apalagi banyak orang jahat mbak zaman sekarang tuh"Nasihat Tzuyu panjang lebar.
"Saya gak punya temen,saya biasanya kemana-mana bareng mantan pacar saya"Sana berkaca-kaca ketika mengatakan itu.
Tzuyu menghela nafas beratnya dan menyerahkan tisu kepada wanita dihadapannya.Tzuyu jadi mengingat kejadian semalam.
Tzuyu panik ketika Sana terjatuh pingsan ke lantai,tidak ada yang peduli orang-orang terlalu sibuk berpesta bahkan Chaeyoung yang mengajaknya pun menghilang entah kemana,semenjak dia menghindari kerumunan tadi.Tzuyu memanggil batender disana dan menyuruh memanggil para pengaman disana,mereka bingung harus menghubungi siapa untuk membawa Sana pulang,handphone wanita itu tidak bisa menyala akibat ikut terjatuh saat dia pingsan tadi,sehingga tidak ada pilihan lain Tzuyu yang harus membawa wanita itu.
Dan masalah Tzuyu tidak berhenti disana saja,saat Tzuyu berusaha membawa Sana ke penginapan daerah terdekat daerah sana,para pegawai disana mencurigainya bak penjahat yang berniat jahat pada wanita itu,sehingga mau tidak mau Tzuyu mati-matian mengaku bahwa wanita yang sekarang ada di punggungnya itu adalah istri sahnya,entah dia berbohong seperti apa semalam hingga membuat para pegawai disana akhirnya percaya.
Setelah menempatkan Sana pada kasur berukuran sedang tersebut Tzuyu segera memanggil pegawai disana untuk membetulkan handphone wanita itu pada kenalannya,dan juga menyuruh membelikannya baju untuk pengganti baju yang sekarang penuh dengan muntahan Sana.
Saat itu dia juga kepalang bingung,apa harus meninggalkan wanita itu setelah ini,tapi melihat wanita itu yang terus menangis dalam tidurnya membuat Tzuyu tidak tega,berakhir dengan dia tidur di sofa sana dengan hanya menggunakan robe tipis yang tersedia di penginapan tersebut.
Dan saat dia bangun wanita itu malah menendang aset yang paling berharganya yang tak tersentuh sama sekali oleh siapapun selama dua puluh delapan tahun ini.
"Maafin saya mas buat kejadian semalam dan juga kejadian ta-tadi"wajah mereka berdua memerah ketika mengingat kejadian tadi.
Terdengar suara ketukan pintu membuat mereka saling berkontak mata,Sana buru-buru melepaskan kontak matanya dengan Tzuyu,melihat itu pria itu hanya menghela nafas dan pergi menghampiri arah pintu tersebut.
"Ini untuk bajunya mas,dan juga ini handphone yang mas minta service kebetulan sudah selesai"Ucap pelayan tersebut.
Sana mencuri dengar percakapan antara pelayan dan pria asing tersebut,dia melihat pria itu memberi beberapa lembar uang pada sang pelayan sebelum pergi dan langsung memasang kaos polos hitam yang baru dipesannya itu.
Tzuyu menyodorkan handphone dengan case berwarna pink itu kepada sang pemilik.Sana menerimanya dengan tanda tanya besar di wajahnya.
"HP mbak ikut jatuh waktu mbak pingsan,layarnya nge blank.Saya minta pegawai sini buat service ke kenalannya."Ucap Tzuyu menjawab wajah kebingungan Sana.
"Sa-saya gatau harus berterima kasih apalagi sama mas nya,mas makasih loh udah baik banget sama saya yang gak ada apa-apanya ini"balas Sana yang menurut Tzuyu agak drama,tapi Tzuyu menyingkirkan itu dan mulai mengerti bahwa wanita dihadapannya ini sedang patah hati.
Tzuyu mengangguk paham dan mulai berdiri siap-siap untuk pulang.
"e-eh mas maaf kalo kurang sopan,apa saya boleh minta kontak Mas nya,saya mau balas budi buat kebaikan Mas nya"Ucap sana yang juga ikut berdiri.
Tzuyu terdiam lama mendengar itu.
"Gapapa mbak,saya gak ngarep apa-apa kok setelah bantu mbak nya,saya pulang duluan yah"Tzuyu kembali melangkahkan kakinya keluar meninggalkan wanita disana dengan perasaan yang campur aduk.
to be continued.