"Aku mau putus"Ucap pria putih sipit itu pada wanita yang sedang bermain dengan kucingnya itu.
"Sekarang kenapa lagi"tanya Sana jengah dengan kata-kata yang sudah biasa dia dengar dari kekasihnya yang sudah berjalan empat tahun itu.
"kali ini aku serius"Jawab Chan tak kalah gundah sambil menaruh lengannya dipinggangnya.
"kamu selingkuh sama siapa sekarang?"tanya Sana kembali,bukan kesekalinya dia mengalami hal ini sebenarnya dari pria yang sama,Chan memang sebrengsek itu,dia akan memutuskan Sana semaunya dan dia pun akan kembali semaunya,dan Sana menerima begitu saja kehadiran pria itu hanya dengan bujukan sederhana,Sana memang sama bodohnya,hanya saja pria itu selalu berkata bahwa tidak akan ada yang mencintainya dan menerima dia selain pria itu.
Sana yang mempunyai Daddy issue tentu saja mudah percaya begitu saja.
"ini bukan cuman tentang selingkuh San"
Sana menatap raut wajah Chan yang menunjukkan resah dan tidak tenangnya,dia memainkan kucingnya kembali sambil berusaha menahan tangisnya di depan pria itu.
"aku gak mau putus"jawab Sana tegas.
"San aku serius"
"alasannya apalagi sekarang?aku udah berusaha dandan cantik sesuai standar kamu,aku juga udah operasi lasik biar gak pake kacamata tebel yang kamu gak suka itu"ucap Sana pelan menghindari tatapan mata Chan.
"masalahnya bukan itu aja Sana,kamu ngerti gak sih?!"
"kamu mau aku kaya gimana lagi?aku gak bisa kalo gak sama kamu,aku gak punya siapa-siapa kalo bukan sama kamu"Sana melepaskan kucingnya lalu berdiri berhadapan dengan pria itu.Chan adalah cinta pertamanya untuk Sana,dia mengingat jelas bahwa saat awal berkenalan pria itu sangat baik kepadanya,apalagi setelah kejadian dirinya dan ibunya ditinggal begitu saja oleh ayahnya tanpa alasan yang jelas hingga sekarang.Membuat dia luluh saat ada seorang pria yang begitu baik kepadanya.Hingga hubungan mereka mengalir begitu saja hingga sekarang,akan tetapi sudah dua tahun ini pria ini banyak berubah,Sana tetap teguh dengan pilihannya bahwa pasti suatu saat Chan akan berubah dan kembali padanya seperti dulu awal mereka kenal.
"hubungan ini udah gak sehat San,kita gak bisa kaya gini terus,aku udah banyak nyakitin kamu."Pria itu menatap nanar pada wanita dihadapannya.
"kamu cuman butuh waktu Chan,apa yang salah dari aku,coba kamu bilang semuanya,aku pasti bakal berubah demi kamu"
"stop!gue gak bisa sama lo lagi!"Teriak Chan membuat Sana refleks menjauhkan tubuhnya dari Chan.Ini pertama kalinya Chan berteriak padanya,meskipun Chan sering selingkuh darinya,tapi ini pertama kalinya dia dibentak oleh Chan.
"gue hamilin cewek lain!dan gue bakal tanggung jawab sama cewek gue yang sekarang,gue bakal nikahin dia,puas lo!!"Chan menahan air matanya dan langsung pergi dari kediaman Sana.
"Miss ini apa namanya?,mobil eskalator kah?"celetuk anak kecil itu polos,kesal tidak digubris oleh gurunya dia mengipas-ngipas tangan kecilnya itu dihadapan gurunya yang sedang melamun itu.
"sialan emang ni Miss"
Ucapan anak kecil tersebut membuat Sana langsung sadar dari lamunannya.dia langsung menatap anak itu dengan penuh peringatan.
"Yujin gak boleh ngomong sembarangan yah sayang,siapa yang ajarin kamu kaya gitu?"
Sedangkan sang anak hanya tertawa puas sedikit takut ketika guru TK nya semakin menatap tajam.
"Om Tzu yang ajarin ngomong kaya gitu Miss"Adu Yujin menyalahkan pamannya.
Sana hanya menggeleng heran dan mulai menjalani tugasnya berusaha menghilangkan bayangan yang tidak mengenakkan benaknya.Setelah selesai mengajar dia langsung mengantar para murid untuk menunggu jemputan.
Tinggal Yujin yang belum dijemput,Sana menemani Yujin yang sekarang sedang bermain ayunan.
"Tumben banget Mamih kamu telat jemputnya"Ujar Sana sambil mengayunkan ayunan yang sedang diduduki Yujin dengan pelan.
"Yujin gak dijemput Mamih sekarang"
"Sama siapa dong?sama Papih kamu?"
"Sama Om Tzu"Jawab Yujin antusias."Om Tzu?yang ngajarin kamu ngomong aneh-aneh itu?"Tanya Sana dengan tawa kecilnya.
"Iyah om emang aneh Miss,tapi Yunjin suka"
Mereka berdua sibuk mengobrol terkadang Sana tertawa mendengar celetukan polos cerita Yujin tenang pamannya itu.
"Yujin"Obrolan mereka terhenti ketika sosok pria berperawakan tinggi datang menggunakan kaos berkarakter kartun tersebut.
Sana menutup mulutnya kaget ketika melihat siapa sebenarnya sosok paman Yujin yang diceritakan anak itu,sangat-sangat diluar bayangannya.Sana berusaha menghindari kontak mata pada pria didepannya itu,begitupun Tzuyu sedikit kikuk ketika melihat ternyata wanita yang memuntahi bajunya adalah guru TK Yujin.
"Om Tzu!lama banget sih jemputnya"Atensi Tzuyu langsung pada keponakannya yang sekarang sudah memeluk kaki panjangnya.
"Maaf yah,Om beli ini dulu tadi sebentar sekalian lewat"Sana melihat Tzuyu menunjukkan gantungan kunci karakter kartun yang asing bagi Sana itu dengan bangga pada anak kecil empat tahun itu. Yujin hanya mengangguk meskipun dia juga tidak mengerti apa bagusnya gantungan berkarakter itu.
Tzuyu menggendong Yujin pada bahunya dan mengangguk pada Sana,yang juga dibalas kikuk oleh Sana,sebenarnya Sana ingin mengajaknya bicara atau sekedar mentraktirnya untuk balas budi,tapi Sana akan mencari waktu yang tepat,dia akan mencari kesempatan pada Yujin untuk bertanya lebih tentang Pria itu.
Keesokan harinya Sana mulai melancarkan aksinya secara diam-diam.Dia mendekati Yujin yang sekarang sibuk jahil dengan teman-temannya itu.
"Yujin jangan jahil,kasian temennya"Larang Sana lembut tapi tegas,Yujin langsung menurut dan memberikan sepatu yang dia tadi lempar pada temannya itu.
"Maaf Miss"Sana mengangguk dan dia mulai berdehem guna menghilangkan sedikit kikuknya"Om kamu yang kemarin,sekarang bakal jemput kamu lagi gak?"Tanya Sana setengah berbisik takut ada guru lain yang mendengar.
"Jemput Miss,soalnya Mamih sama Papih masih sibuk kerja,jadi Om Tzu terus yang bakal jemput sampe Mamih gak sibuk lagi"Jawab Yujin panjang lebar yang membuat Sana tanpa disadari melebarkan senyumannya,dia kembali bertanya tentang Tzuyu yang tentu saja dibalas antusian oleh Yujin.
Sana sekarang kembali menunggu Tzuyu dengan Yujin,Tzuyu datang lebih cepat dari kemarin,sekarang pria itu menggunakan kaos dengan karakter kartun yang berbeda dari kemarin,Sana melihat itu tersenyum geli,wajah sedingin pria itu menyukai hal-hal seperti itu menurutnya sangat imut.
Yujin langsung menggandeng tangan besar Tzuyu begitu melihat pamannya dan langsung pamit pada gurunya,Sana tidak mau membuang kesempatan itu,dia mencolek lengan Tzuyu pelan yang langsung dibalas tatapan bertanya dari Tzuyu.Sana memberikan paper bag yang berisi beberapa makanan khas Jepang itu pada Tzuyu dengan malu-malu.
"to-tolong terima,itu mungkin gak sebanding sama kebaikan mas Tzuyu waktu itu,sekali lagi saya berterima kasih dan minta maaf buat kejadian waktu itu"Sana langsung berlari kedalam dengan wajah merahnya tanpa menunggu respon dari pria itu.
Tzuyu berdiri dengan wajah herannya setelah kepergian wanita itu,tanpa dia sadari ujung bibirnya tertarik sehingga membentuk senyuman kecil,dia tidak menyangka wanita yang begitu agresif ketika mabuk itu ternyata lebih kikuk dan pemalu.
Dia menggandeng kembali tangan keponakkanya,membawanya ke arah mobil,melihat pamannya yang tak berhenti tersenyum itu membuat Yujin memandangnya curiga.
"Om mau nikah sama Miss Sana?"Celetukkan anak itu membuat Tzuyu kaget,dia langsung menggendong Yujin dan menggelitikinya hingga dia puas.
to be continued.