Tzuyu menelisik matanya dari jauh ketika melihat mantan istrinya itu tengah asik mengobrol dengan pria lain dan membuat dia agak heran adalah ketika sang pria sudah duduk disamping Sana,dengan agak terburu-buru dia melangkah kearah Ibu dari anaknya itu,dia berdehem agak keras memberi kode kepada dua sejoli yang tengah asik mengobrol itu.
"Eh Tzu!,ini Jun temen kuliah kita dulu,yang sejurusan sama aku itu loh,dia tinggal daerah sini mulai sekarang,karena dia pindah cabang,dan yang lebih menariknya dia bakal satu kerjaan sama aku mulai lusa,dunia emang sempit yah"Ungkap Sana dengan nada sumringah,Tzuyu kembali menelisik berusaha mengingat sosok pria dengan tinggi semampai hampir sama seperti dirinya itu.
"halo bro!gue Jun yang itu lho,masa lo gak inget sih"Ujar Jun dengan tawa renyah khasnya,Tzuyu melihat jelas Sana ikut tertawa dibuatnya.
Tzuyu tidak menjawab apa-apa dan hanya tersenyum tipis lalu memberikan tisu pada Sana untuk mengelap bajunya yang terkena sauce barusan,lalu ikut duduk dihadapan Sana,jadi posisi sekarang adalah Jun dipinggir Sana,dan Tzuyu menghadapi dua sejoli yang kembali mengabaikan dirinya dan kembali asik mengobrol itu.Entah mengapa hatinya memanas ketika melihat Jun yang terus membuat topik sehingga wanita itu tertawa begitu lepas,padahal ketika dengan dirinya Sana tidak pernah tertawa selepas itu.
"gue inget banget dulu tuh lo primadonanya kampus,gak keitung tuh berapa cowok yang udah lo tolak"Ujar Jun membuat Sana meringis malu dan salah tingkah.Bila dia ingin jujur alasan sebenarnya dia menolak banyak pria yang mendekatinya dahulu adalah Tzuyu,meskipun sang empu tidak pernah peka sama sekali akan perasaan sepihaknya itu.
"dulu gue kan pengen fo-"
"fokus dulu belajar"ujar Tzuyu dan Jun secara bersamaan.
Suasana langsung hening,mereka bertiga langsung tertawa secara bersamaan,tapi tawa Tzuyu terhenti ketika melihat Jun menatap penuh kagum Sana ditengah tawanya itu.
Tzuyu menatap heran dan tertawa tak percaya,dengan hati yang panas dia meminum air putih disana bagai tak minum selama berminggu-minggu.
"kenapa lo bisa tau?"Sana terkekeh sambil mencuri pandang pada Tzuyu yang minum dengan penuh nafsu itu,dia mengerutkan alisnya heran.
"lho?!sumpah lo lupa?"ujar Jun sambil memegang dadanya penuh drama.
"maksud?"tanya Sana
"Lo kan pernah nolak gue juga Nyonya Sana"ujar Jun gemas.
uhuk!!
Obrolan mereka terhenti ketika melihat Tzuyu memuncratkan airnya dan tersedak,Sana langsung menatap Tzuyu khawatir dan langsung memberikan sisa tisu tadi kepada Tzuyu."kenapa minum kaya orang kesurupan sih?!"ujar Sana,dia hendak berdiri untuk menghampiri mantan suaminya itu,tapi niatnya tertahan ketika Tzuyu mulai berdiri sambil menunjuk Jun.
"lo!!-Lo ketua BEM yang deketin Sana waktu itu?!yang nyanyiin lagu buat Sana waktu acara makrab kan lo?!"Ujar Tzuyu tanpa sadar mengeraskan suaranya.Melihat itu Sana memelototinya dan menyuruhnya untuk duduk karena malu dengan pelanggan lainnya.
"nah itu lo tau,masa lo lupa,padahal gue sering nitipin hadiah atau makanan buat Sana dulu"Ujar Jun,karena seingatnya dulu Tzuyu dan Sana bersahabat dan selalu terlihat bersama layaknya saudara kembar,makanya jalan lain pdkt dengan Sana dulu adalah lewat Tzuyu.
"lho kok gue gak inget pernah dapet hadiah dari lo Jun"tanya Sana sambil menatap Tzuyu yang sekarang wajahnya sudah memerah sambil menyilangkan tangannya,Sana kembali heran melihat Tzuyu,kenapa mantan suaminya itu pikirnya.
"Lo mana inget,yang nitipin hadiah sama makanan ke gue bukan dia doang"Ujar Tzuyu sambil membuang mukanya dari Sana.Entah mengapa moodnya semakin memburuk ketika mengingat dulu dia dengan sukarela menjadi kurir gratis dari banyaknya pria hidung belang yang mendekati Sana dulu.