"Kailiiiiiiiiii."
Kaili yang sedang mengupas jeruk lantas mengalihkan pandangan ke arah pintu mansion yang terbuka lebar. Di sana terlihat Hale berjalan dengan langkah terburu-buru ke arahnya dan Noah yang berdiri di belakang pemuda berambut merah itu langsung memasang raut panik.
"Baby, perhatikan kandunganmu!"
Hale memilih abai dan menaruh bokongnya tepat di sebelah Kaili. Saat ini mereka berada di ruang tamu.
"Oh, Hale?" Kaili tampak sedikit terkejut dengan kedatangan Hale yang tiba-tiba.
"Iyaaa, ini aku." Mata Hale terlihat berbinar terang seolah si empunya sedang bahagia. "Aku mendengar kabar jika kau sedang hamil, ya? Astaga, congratulations, Kailiii!" Hale langsung memeluk Kaili seerat mungkin sampai membuat Noah harus turun tangan untuk memisahkan keduanya.
Belum sempat Hale memprotes, kedatangan Gabriel berhasil merebut atensi mereka. Dominan itu berjalan mendekati Kaili dan bertanya, "Kau sudah minum susu?"
Kaili menggeleng. "Belum. Aku tidak suka baunya. Amis." Melihat Gabriel akan menjawab, Kaili langsung menyela. "Tolong jangan paksa aku, Gabriel! Hanya membayangkan baunya saja, aku sudah mual."
Mendengar itu, Hale yang duduk di sebelah Kaili tiba-tiba membulatkan mata. "Woa, benarkah, Kaili?"
Kaili mengangguk dengan pipi yang menggembung sebelah akibat mengunyah empat potong jeruk bersamaan.
"Aku juga sama sepertimu." Hale menambahkan sambil mengusap perutnya yang semakin membuncit. "Little one selalu mengamuk jika aku minum susu jenis apapun."
"Sampai sekarang?"
Hale mengangguk. Pria manis itu lalu menoleh menatap sang suami. "Katamu tadi ada hal yang ingin kau bicarakan dengan Gabriel."
Gabriel yang mendengar namanya disebut langsung mengalihkan pandangan untuk menatap Noah. Dominan itu mengernyitkan kening. Seingatnya, ia tidak memiliki pembahasan penting dengan Noah mengingat urusan pekerjaan mereka telah selesai.
Menyadari raut wajah Gabriel, Noah langsung menghela napas. Dia berjalan maju lalu bergumam, "Las Vegas." Yang membuat Gabriel seketika paham tentang 'hal penting' yang dimaksud.
"Ada sebuah dokumen yang ingin kutunjukkan padamu," ujar Gabriel asal seraya berbalik badan dan melangkah menuju ruang kerja dengan diikuti Noah.
Sepeninggal mereka, kedua submissive itu langsung menyibukkan diri satu sama lain. Hale yang memang hobi berbicara, langsung bercerita panjang lebar tentang apapun dan Kaili hanya diam menyimak sambil terus memakan buah jeruknya.
"Huft, rasanya aku ingin sekali menendang wajah perawat sialan itu. Apa dia tidak melihatku yang jelas-jelas berdiri tegap di sebelah Noah?! Apa wajahku terlihat seperti pelayan sampai-sampai dia tidak mengenaliku sebagai pasangan Noah?! Apa dia tidak melihat perut buncitku yang sedang mengandung anak Noah?!" Nada suara Hale begitu menggebu-gebu ketika bercerita tentang kejadian di rumah sakit tadi. Rasa kesalnya belum juga hilang akibat melihat secara langsung bagaimana Noah digoda oleh perawat super genit.
Karena terlalu bersemangat mengeluarkan suara, tenggorokan Hale tiba-tiba terasa kering kerontang yang bersamaan dengan itu matanya menangkap segelas jus di atas meja. "Itu punyamu?"
Kaili mengikuti arah telunjuk Hale dan mengangguk.
"Apa aku boleh meminumnya?" Entahlah, liur Hale tiba-tiba akan menetes ketika melihat cairan berwarna ungu kemerahan itu.
Kaili mengangguk lagi seraya mengambil jusnya dan memberikannya kepada Hale. "Minumlah."
Hale tersenyum lebar sambil mengucapkan terima kasih dan mengambil gelas itu lalu meneguknya langsung sampai habis tak bersisa. Sepersekian detik setelah menaruh gelas ke meja, keningnya tiba-tiba mengerut saat lidah dan mulutnya mengecap rasa asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession [✓]
Romance[BL] [MPREG] [Tersedia versi ebook] "To-tolong aku!" "Ada apa? Kau kenapa?" "Pria sialan itu menculikku lalu menjadikan aku sebagai tawanan. Dia memborgolku dan--" Kaili langsung terdiam seraya memejamkan mata ketika cipratan darah mengenai wajahn...