Bab 32

142 9 2
                                    

keheningan menguasai hutan malam ini, semesta seakan mengetahui bahwa situasi diwilayah Cresent Claws sedang tidak baik-baik saja. Keitel beserta beberapa orang kawanan menyusuri perbatasan hutan dengan langkah pelan. Semua mencoba menahan diri dan menjaga sikap mereka ketika berada di sekitar Alpha nya dan tentu tidak ingin berbuat ulah di tengah situasi Alpha mereka yang tidak stabil.

Dari kejauhan terlihat siluet seorang bertubuh tinggi dari balik bayang - bayang pohon dan Keitel mengetahui siapa orang tersebut. Keitel mengangkat tangannya seolah memberi isyarat kepada kawanannya untuk mengambil langkah mundur. Libertus menggeram rendah, tidak aman baginya membiarkan Keitel menemui musuh seorang diri. mereka tidak tau apakah ada jebakan lain di depan sana atau tidak namun perintah Keitel jelas. Libertus memberi isyarat pada kawanan agar mundur dan berpencar mengambil posisi siaga masing-masing untuk mengamankan wilayah sekitar.

Keitel ingin pergi seorang diri sejak awal namun Libertus memaksa. Mereka menganggap bahwa situasi saat ini tidak begitu bagus meski kekhawatiran itu sia-sia bagi Libertus namun tetap saja mereka tidak akan siap jika terjadi sesuatu pada Alpha mereka, Keitel membiarkan Libertus mengikutinya namun memperingatkan untuk menjaga jarak. Libertus mengikuti 10 langkah di belakang Keitel dengan waspada begitu pula jiwa srigalanya yang bersiaga dan akan mengambil alih kapanpun dibutuhkan.

Sosok di balik bayangan tersebut kemudian melangkah mendekati Keitel yang ternyata dia juga tidak sendirian. Josh. Keitel mengenal betul pria tersebut, tak seperti sebelumnya Keitel terlihat  cukup tenang menghampiri Josh dan begitu pula sebaliknya. mereka menunjukkan sisi Alpha diri mereka masing-masing. Libertus melihat sosok di belakang Josh pria yang sebelumnya datang ke kawanan mereka tangan kanan Josh sekaligus Beta kawanan tersebut. Libertus mengangguk kepada Zack begitu pula sebaliknya.

"Keitel." sapa Josh. Keitel dan Josh sebenarnya bukan orang asing. Para Alpha sebelumnya cukup mengenal satu sama lain meski memang kedua kawanan tersebut merupakan musuh bebuyutan dan sering berkonflik akan wilayah kekuasaan dan bisnis namun kedua kawanan ini tidak pernah secara langsung menyatakan perang satu sama lain tidak sebelum akhirnya adik dari Alpha Crescent Claws tersebut memasuki wilayah mereka tanpa izin dan sebelum Josh termakan oleh ambisinya sendiri untuk menjatuhkan kawanan Keitel dan hasutan Chris untuk merebut wilayah kekuasaan Keitel dengan iming-iming bahwa kaum berdarah dingin itu akan membatu mereka. Semua justru semakin berantakan ketika tiba-tiba rombongan penghisap darah tersebut mundur setelah mendapatkan yang mereka inginkan.

"Katakan.. aku sudah cukup bersabar denganmu mengingat hubungan Alpha terdahulu dengan kawanan kalian." Josh menghela nafas berat ia akui itu adalah kebodohannya. Josh membuang mukanya dan memasukan tangannya ke saku celananya masih bersikap angkuh, dia berdiri seakan tidak perduli namun sebenarnya yang ada di fikirannya saat ini adalah kondisi Lunanya.

"It was a mistake." Josh mengakui meski sebenarnya egonya ingin menyanggah kenyataan tersebut. Meski begitu lidahnya keluh enggan berkata maaf sekalipun dirinya bersalah dalam situasi ini.

"Chris, dia mendatangiku dan berkata bahwa ia bisa membantuku merebut wilayahmu. Aku tergoda untuk hal itu." Keitel menggeram kesal.

"Mengenai rencana tentang adikmu adalah benar namun penculikan Lunamu..." Josh sejenak terhenti ia menarik nafas panjang kemudian membuang nafasnya berat. Ia tidak suka di tuduh melakukan sesuatu yang bukan perbuatannya.

"Itu bukan rencanaku. Percaya atau tidak aku bersumpah demi Luna ku." Keitel menggeram keras dan mengancam.. Zack bersiaga begitu pula Libertus.

"Bajingan." ucap Keitel. 

"Aku tidak berniat minta maaf padamu, tapi anggap saja ini sebagai gencatan senjata.. kuberitahu kau satu hal. Ada pengkhianat diantara kawananmu." mendengar hal itu Keitel sejenak terdiam. Dia sudah menduga hal ini namun Keitel tidak bisa menebak siapa. Victoria? namun melihat bagaimana Victoria saat bertarung sebelumnya melindungi Lunanya membuat Keitel merasa ragu. Victoria memang brengsek namun ia bukan serigala hina yang akan berbuat sekotor itu hanya untuk ambisinya. Begitupula Libertus, mencoba menebak siapa pengkhianat diantara mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Great LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang