Author pov~
Ramos masih berdiri di tempatnya bertarung dengan Keitel sebelumya. Dirinya menatap kosong hamparan hutan di depannya seperti tengah memandangi sesuatu, ingatannya kembali melayang pada saat ketika Eletha jatuh pingsan setelah menengahi pertarungannya dengan Kei.
_____
'Elle!' Ramos segera menghambur kan diri menuju Eletha, raut wajah cemas nampak jelas di sana. Ia seakan lupa apa tujuannya ke mari dan permusuhannya terhadap Eletha. Saat Ramos hendak merengkuh tubuh lemah gadis bertelinga runcing itu sebuah tangan kekar menepis kasar tangan Ramos kemudian cepat merengkuh Eletha dalam pelukannya.
Ramos terdiam untuk sesaat dirinya seakan baru saja sadar apa yang baru saja hendak ia lakukan. Mustahil. Bagaimana mungkin rasa itu masih ada di sana? Bukankah ia sudah bertekad membuang semuanya demi memiliki tahta tersebut? Lalu kenapa?
_______
Stefan berdiri tak jauh dari tuannya, pertarungan seketika usai ketika tuannya berteriak memanggil nama sosok tuan putri yang dulu sering kali ia lindungi di bawah perintah Raja terdahulu. Ironis memang bagaimana takdir berputar merubah segala sesuatu diantara mereka.
Berhadapan dengan mereka kini ada para kawanan dari werewolf. Semua berdiri diam tak bergeming sedikitpun seakan mereka hanyalah sebuah patung pajangan yang menghiasi hutan, ya tak ada perintah dari sang Alpha setelah ia pergi membawa gadis Elf itu dari lokasi pertarungan bahkan Libertus sedari tadi menanyakan perintah tentang apa yang harus mereka lakukan terhadap musuh di depan mata.
Perang dingin di antara kedua kaum itu berlangsung cukup lama, Ramos tak ingin mengambil langkah sembrono mendobrak masuk ke dalam wilayah kekuasaan mereka, tidak tentu saja. Lagipula sebagian besar bawahannya mengalami luka parah, bahkan Ramos kehilangan 20 prajurit terbaiknya. Kawanan werewolf satu itu tak bisa dianggap remeh. Mereka bahkan tak bisa membunuh satupun diantaranya meski tidak di pungkiri pihak Crescent Claws Pack tidak sedikit juga yang terluka akibat pertarungan singkat itu tapi tak cukup parah untuk bisa menumbangkan bahkan satu saja diantara mereka.
Hingga tak lama kemudian Libertus nampak menunjukan ekspresi kalut nya. Seolah ia telah mendapat mindlink dari sang Alpha.
"Alpha memintaku membereskan kalian." Ucapnya tertuju pada Ramos. Dengan tatapan seolah berkata.. 'lebih baik kalian mundur aku tak ingin membuang tenaga untuk pertarungan seperti ini.' Ramos mengepalkan tangannya erat, Mereka seakan memberi ampun pada kaum Elf dan hal ini cukup menghina Ramos.
"Tuan.." Stefan seakan mengingatkan Ramos untuk tidak melanjutkan hal ini tanpa persiapan seperti ini atau mereka hanya akan mencari kematian bagi mereka sendiri.
"Sialan!" Ramos memaki. Ia benar benar tak punya pilihan, setidaknya ia sudah memastikan bahwa Elle ada di pack itu. Ia harus mengumpulkan kekuatan dan menyusun rencana terlebih dahulu sebelum mendobrak masuk ke dalam pack di bawah kepemimpinan Keitel Evander itu.
"Kita kembali... Dan kau!" Ramos memanggil Libertus.
"Beritahukan Alpha mu itu, sebaiknya serahkan Eletha kembali pada kami. Karena kaum kami memiliki urusan yang belum selesai dengannya.. Tidak baik bagi kalian mempertahankan dirinya tetap bersama kalian." Ancam Ramos sedangkan Libertus hanya mendengus kesal. Jika Elle adalah Luna mereka seperti yang dikatakan Kei mau tak mau pack nya punya kewajiban untuk menjaga gadis Elf itu. Tapi Libertus tak yakin akankah kawanan diam saja mengetahui hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Luna
Lobisomem"Ibuu...." panggil si kecil penerus dari Crescent Claws pack "Ya sayang.." jawab sang ibu dengan begitu lembutnya.. si kecil itu pun mengamit tangan ibunya dan menuntun sang ibunda ke arah kursi santai didekat jendela tua dari kastil tersebut. Temp...