Keitel pov~
Seumur hidup ku aku tak pernah merasa begitu tertarik akan sesuatu hal lain selain pertarungan dan pack, namun entah kenapa sejak aku menemukannya malam itu seluruh tubuh ku seakan menolak untuk berada jauh darinya, pikiran ku terus tertuju padanya meski aku menolak untuk mengakuinya tapi seluruh tentang dirinya merasuki kepalaku tanpa cela. Dia seakan menjadi pusat dunia baru bagiku.. entahlah bagaimana menjelaskannya perasaan seperti ini masih terasa asing.
Dan baik aku maupun Nyx sendiri cukup kebingungan untuk menyikapi hal ini. Well, pada akhirnya di sinilah kakiku kembali membawaku.. ke sebuah ruangan yang tak lagi asing dimana sosok gadis bertelinga runcing itu berada. Aroma memabukan terus merasuki rongga hidungku dan membekas di ingatan, seakan candu aku ingin terus, terus, dan terus menghirupnya.
Dan kini nampak di hadapan ku duduk seorang gadis berambut perak dan bertelinga runcing yang belum lama ini membuka matanya dari tidur panjangnya. Menatap kosong pemandangan yang ada di luar jendela tua itu.
Dunia seakan begitu sunyi saat aku menatapnya, hingga aku bahkan sanggup mendengar degup jantungku sendiri yang berdegup cepat. Damn. Kenapa aku merasa aneh seperti ini setiap kali melihatnya.
"Yang benar saja... Ikatan mate benar benar menyebalkan." Nyx terus saja menggerutu di dalam sana. Dan aku mengerti apa yang menjadi kekhawatirannya sekarang ini karena tak bisa dipungkiri perasaan itu juga tengah bercokol di dalam hatiku.
"Kau tau.. aku mengizinkanmu tinggal di sini well katakanlah sebagai 'tamu' dan aku tak pernah ingat bahwa aku menjadikanmu sebagai tawanan hingga memberikan larangan untuk keluar dari ruangan ini atau semacamnya." Tegasku. pagi ini aku sengaja meluangkan waktu untuk menemuinya setelah mendapat kabar dari salah satu omega yang kutugaskan untuk menjaganya berkata bahwa gadis Elf satu ini menolak untuk keluar dari ruangan ini sejak dua hari yang lalu. Mengabaikan setumpuk pekerjaan yang penting bagi pack ini diatas meja kerja ruangan ku.
Seorang Omega bernama Beatrice mengatakan padaku dirinya terlihat aneh setelah kejadian di ruang makan itu dan aku tak mengerti kenapa dan apa yang tengah ia cemaskan saat ini. Sosok itu meghiraukan ucapanku dan masih diam tak bergeming, aku berdiri tak jauh darinya menunggu respon atas perkataan ku padanya.
Lihatlah... Aku akui dia benar-benar wanita yang sangat sangat cantik! dirinya yang kini duduk diam menatap kosong ke luar jendela itu bagaikan sebuah lukisan yang begitu sempurna. Siapapun yang melihatnya saat ini sekilas akan mengira dia adalah sebuah mahakarya yang di buat begitu sempurna oleh seorang ahli, begitu mempesona dan indah. Lamunanku buyar ketika dia tiba-tiba saja menjawab pertanyaan ku dengan ketus tanpa mengalihkan pandangannya.
"Berjalan jalan di tengah-tengah kaum werewolf bagi seorang Elf bukan hal yang patut untuk dianggap menyenangkan. Tuan.." Sejenak kemudian dia pun mengalihkan pandangannya ke arahku, nanar mata kami kembali beradu dan aku masih saja tetap tak bisa berhenti merasa takjub dengan nanar mata nya yang terlihat begitu unik dan indah itu... tatapannya yang dalam memberikan kesan sejuk dan juga menghipnotis. Aku pun berpura-pura mengeluarkan suara batuk kecil guna memecah keadaan yang nampak canggung ini seraya memasukan kedua tanganku ke saku celana, berjalan pelan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Luna
Hombres Lobo"Ibuu...." panggil si kecil penerus dari Crescent Claws pack "Ya sayang.." jawab sang ibu dengan begitu lembutnya.. si kecil itu pun mengamit tangan ibunya dan menuntun sang ibunda ke arah kursi santai didekat jendela tua dari kastil tersebut. Temp...