"hufttt...gue gak akan pernah nyangka kalau harus ke apotik setiap bulan buat beli obat ini"Jaehyun mendengus samar dan meremat kemasan obat yang biasa istrinya minum selama tiga bulan ini.
Tapi mau tidak mau jaehyun harus tetap membeli untuk kebahagiaan sang istri.
Karena jika melihat Karina senang,jaehyun juga ikutan senang walau tak yakin.
"Mbul!mau kemana lu panas-panas gini?!"
Jaehyun mendongak dan menatap sosok kakaknya yang tengah berolahraga di balkon kamarnya.
"Mau pergi bentar kak"jaehyun mulai menyalakan motornya dan menjalankannya sedikit lambat.
Daripada melamun dengan mengendarai motor sedikit cepat,lebih baik jaehyun melambatkan motornya saja supaya selamat.
Setelah menghabiskan waktu selama lima menit untuk pergi ke apotik,akhirnya jaehyun sampai dihalaman depan apotik yang sedikit sepi.
Jaehyun mulai turun dari motornya dan berjalan masuk sebelum pandangannya tercekat pada perempuan berambut pirang yang jelas-jelas dirinya kenal.
Rose,perempuan cantik itu keliatan asik bercengkrama dengan salah satu pelayan apotik.
"Mba,seperti biasa yah?"
Rose langsung memudarkan senyumannya kala suara seseorang nampak terdengar di Indra pendengarannya.
Saat menoleh,rose sedikit kaget dengan kehadiran jaehyun yang berdiri tepat di sebelahnya dengan tiba-tiba.Pria itu sempat meliriknya singkat dan kembali fokus kearah depan.
Rose menghela nafas panjangnya sembari mengetuk-ngetuk kotak susu yang dipegangnya.
Diam-diam jaehyun memandangi kotak susu tersebut sembari membacanya,kemudian jaehyun berbalik dan melirik perut rose yang lumayan besar dari sebelumnya.
Itu karena kandungan rose sudah memasuki bulan ke tiga,sama seperti pernikahannya dengan Karina.
jaehyun benar-benar tak percaya jika rose tetap mempertahankannya sampai sekarang.
"Jaehyun,ini obat yang kamu pesen"jaehyun segera berbalik dan menerima pesananya.
Rose mengernyit halus saat tak sengaja melihat obat-obatan yang belum di bungkus tersebut.
Obat itu bukanya obat pencegah kehamilan?rose masih mengingatnya saat jaehyun memberikannya tiga bulan yang lalu kepadanya.Buat apa jaehyun membeli obat-obatan itu?dan waktu memesan juga jaehyun berkata memesan obat seperti biasa.
Apakah untuk Karina?.
Jika benar itu alasannya,apakah jaehyun benar-benar tidak sesuka itu pada anak-anak sampai melarang karina untuk hamil?
Tapi setahunya,jaehyun itu sangat menyayangi anak-anak terlebih lagi seorang balita.
Tapi entahlah,tak seharusnya rose memusingkan tentang ini.
"Mba,harga susunya seperti biasa kan?"
"Iya rose,kaya biasa"pelayan itu tersenyum ramah dan memasukan pesanan mereka didalam plastik.
"Sekalian aja sama dia"ucap jaehyun secara tiba-tiba.
Gerakan tangannya langsung berhenti dan menatap sosok jaehyun dengan wajah yang bingung.
"Mau digabungin aja sama rose?"tanya sang pelayan,memastikan.
Jaehyun Mengangguk dan memberikan kartu debitnya kepada si pelayan.
Pelayan itupun mengangguk dan segera memproses bayarannya.
"Kak,aku ganti aja.."rose memberikan 50 won kepada jaehyun yang hanya diam tidak mau menerima.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]
Teen Fiction"jika itu anaku...tolong gugurkan rose,karena sebentar lagi aku akan menikahi Karin"