dua puluh satu

1.2K 98 19
                                    

Park haram's

Nama itu terdengar ambigu bagi siapa saja yang mendengar.

Tapi begitulah kenyataannya,rose benar-benar memberikan nama putrinya dengan nama park haram's.

Mereka semua tidak tau itu bermaksudkan apa.
Dengar-dengar sih itu sebuah nama peninggalan orangtuanya untuk anaknya kelak.

Tapi ya gimana??mereka masih bingung ingin bereaksi seperti apa.
Bukankah namanya benar-benar seperti sindiran untuk status anaknya?.

Sebelumnya teman-teman rose merasa tak terima dengan namanya.
Tetapi rose tetap kekeuh dan tidak mau diganggu gugat untuk menggantikan namanya saja.

Maka dari itu ian mengusulkan sebuah nama panggilan untuk si baby haram's.
Nama panggilannya rami,kalian bisa memanggilnya rami jangan haram's.

Meskipun nama tersebut sama-sama aneh,semua orang hanya bisa menurut toh?.

Kan yang berjuang melahirkan adalah rose,jadi rose Sangat berhak ingin menamai anaknya siapa.

"Utututu anak papa bangun dulu yuk ayo kita berjemur di luar?"ian membaringkan tubuhnya di sebelah rami dengan pelan dan kemudian mengecupi pipi bakpaonya supaya bangun.

Semalam ian memang menginap di apartemen rose bersama teman-temannya yang lain.
Tapi mereka sudah pulang pagi-pagi sekali untuk berangkat ke kampusnya agar tak telat.

Teman-temannya memang melanjutkan S2 nya pada kampus yang sama.
Tapi tidak termasuk jaehyun sih,adiknya itu sedang dibelajari oleh sang ayah untuk bekerja dikantornya.

Sebenarnya jaehyun ingin melanjutkan studi S2 nya seperti yang lain.
Tapi ayah bilang itu percuma saja karena pada akhirnya jaehyun akan memimpin perusahaanya bersama ian.

Dan akhirnya si bungsu Jung menurut dan berpikir bahwa dia tidak bisa ketergantungan pada sang ayah terus  menerus untuk menafkahi istrinya.

Jaehyun harus mencari nafkah sendiri mulai detik ini.

"Kak..aku mau mandi dulu yah?titip rami siapa tau kebangun"rose meraih handuknya dan segera masuk kedalam kamar mandi.

"Hmm....mau aku temenin mandi gak?"

"Apaan deh!!"

ian terbahak kecil mendengarkan teriakannya dari dalam sana.

"Ups...papah bangunin kamu yah sayang?"ian langsung bangkit dan segera menimang-nimang tubuhnya yang bergeliat kecil.

"Hehe,ayo kita menyapa rakyat wahai baby mahal mumpung mataharinya belum lumayan panas"ian terkekeh dan membawa si mungil rami kearah luar.

Setelah sampai diluar,ian langsung mencari sebuah tempat yang terdapat sinar matahari pagi dan segera membuka selimut tebal yang menyelimuti tubuh si bayi supaya tubuhnya menjadi bugar karena terkena sinar matahari pagi.

"Okee...kita berjemur di sini aja yah sayang biar gak ketabrak gerobak"ian berdiri di halaman depan rumahnya yang kebetulan memang menghadap kearah timur.

"Eh Jung!"ian menoleh dan memanggil adiknya yang nampak mengeluarkan motornya dari bagasi rumah.

Jaehyun hanya mengangguk kecil dan tidak menghampirinya karena ada rami.

"Sini napa lu!!!"ian memangggilnya sedikit keras sampai rami terjengit dan berakhir menangis.

Rami bilek:ini bapak gue disuruh kalem dikit bisa gaksih,kan jadi terkejut gue.

"Eh cup cup sayang maafin papa yah...papah gak sengaja"ian langsung panik dan berusaha menimang-nimangnya agar berhenti menangis.

Jaehyun yang melihatnya hanya diam di sebelah motornya sambil menggigit bibir.

𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang