empat belas

1K 81 12
                                    

Perempuan cantik yang mengenakan dress diatas lutut itu mulai menginjakan kedua kakinya pada bangunan universitas yang sangat megah didepannya.

Perempuan itu meremat kedua tali pada tasnya dan mendongak menatap kedalam dengan wajah tak yakinya.

"Huftt...."perempuan itu nampak menghela nafas panjangnya sebelum memberanikan dirinya untuk masuk kedalam sana.

"Oh...si rose itu toh?"

"Ckk,tampangnya aja sok alim,padahal aslinya udah handal sampai hamidun upss!"

"Rata-rata orang diem tuh begitu,aslinya suhuu"

"Nambah satu lagi daftar ani-ani di universitas kita"

"Kasian yah?udahmah hamil,ditinggalin lagi wkwk"

"Berlindung dalam wajah polosnya"

"Mana nih pangeran-pangeran yang selalu nglindungin lo"

"Kayaknya Karina harus dibilangin buat jauhin suaminya dari rose deh,bisa aja kan ani-ani jadi pelakor"

"Kok bisa yah si ian penyanyi terkenal itu  suka banget bareng sama si murahan"

Gunjingan serta hinaan dari siswa-siswa disana mulai terdengar memenuhi Indra pendengaran rose yang sudah memerah padam.

Disepanjang jalan,rose hanya menunduk dan tak berani menatapi satu persatu temanya yang memandangi dia dengan pandangan rendah serta jijiknya.

Inilah salah satu ketakutan terbesar rose yang akhirnya terjadi.
Yaitu dibully dan dicaci maki oleh banyak orang yang sok suci.

Meskipun universitas Yonsei dikenal sebagai universitas impian para pelajar di seluruh dunia.
Tidak menutup kemungkinan kalau universitas ini banyak sekali mahasiswa-mahasiswi penindas yang bersikap seolah-olah paling berkuasa disini.

Bahkan sebelum rose jadi salah satu dari korban pembullyan disini.
Rose sudah beberapa kali memergoki salah satu mahasiswa luar negeri yang ditindas oleh mahasiswa Korea sendiri dengan begitu kejam.

Sebenarnya universitas ini menyeramkan jika kalian menjadi salah satu korban penindasan.

Dughk!

"Awshh..."rose jatuh terduduk ketika ada seseorang yang sengaja menyodorkan kakinya dihadapan dia sampai membuatnya terjatuh.

Saat rose mendongak,tiga perempuan yang menjadi salah satu penindas di kampus ini nampak tertawa puas melihatnya terjatuh.

"Sakitt??"tanya Soha dengan wajah pura-pura sedihnya.

Dengan alis tertekuk,rose buru-buru bangkit dan kembali jalan sebelum Soha dan kedua antek-anteknya kembali menghadang jalanya.

"Mau kemana sih buru-buru amat.."tanyanya dengan nada yang dilembut-lembutkan.

"Lepas!"rose menepis kasar tangan Soha yang menyentuh-nyentuh tanganya.

"Dih,sok suci banget sih lon"Yuna mendecak sebal dan hampir menamparnya jika Soha tak buru-buru menahanya.

"Calm Yun jangan terburu-buru"Soha menoleh dan tersenyum miring kearah Yuna.

Kemudian Soha kembali fokus pada sosok rose dan memandangi dia dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan merendahkannya.

Rasanya rose ingin mencabik-cabik wajah full make up dari Soha yang berada dihadapannya.
Namun tiba-tiba keberaniannya entah hilang kemana,jika rose melihat seseorang ditindas,rose berani membalasnya.
Tapi ketika dirinya lah yang ditindas,rose benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.

𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang