extrapart ❤️

1.2K 51 0
                                    

Tit

Tit

Tit

Suara monitor saling bersahutan memenuhi ruangan dingin beraroma obat-obatan yang seringkali membuat semua orang mual jika menciumnya.

Disebuah brankar yang penuh dengan alat-alat penunjang hidupnya,seorang laki-laki berperawakan kurus  terlihat berusaha untuk menahan kedua matanya agar tak tertutup meskipun sayu.

"Yun..."

"Yun..."

Dengan nafas yang tak stabil,laki-laki itu mulai menggumankan nama seseorang meskipun terdengar tak jelas.

"Yun..."

"Ah iya kak?kakak butuh apa?apa ada yang sakit?jaehyun panggilin dokter yah kak?"cecar jaehyun dengan suara paraunya.

Sudah dua hari ini laki-laki berwajah manis itu menangisi kakaknya yang terbujur lemas tak bisa apa-apa di atas brankarnya.

Dokter bilang ian sudah tidak mempunyai harapan untuk hidup,seluruh tubuhnya sudah mati terkecuali....

"Jangan lupa...kalau kakak udah gak ada,beriin satu persatu peninggalan kakak ke mereka"

"Kakak apa-apaansih,jangan ngawur deh kak,kak ian gak bakalan mati!kak ian masih bisa sembuh gue yakin!"tegas jaehyun yang tak kuasa menahan tangisnya saat mata sayu ian berkedip-kedip Seperti menahan sesuatu yang menyakitkan.

"H-harusnya lo seneng kalau gue mati,gak ada yang ngelarang-ngelarang lagi buat lo ketemu sama rami"lirihnya sesekali meringis kesakitan.

"Gue gak punya hak secuil pun akan rami...rami itu anak lo kak,maka dari itu lo harus sembuh biar urusin rami bareng-bareng"jaehyun menggenggam tangan kurus ian yang tertinggal tulang untuk diciumnya.

Tangannya terasa dingin karena memang sudah dinyatakan mati.

"J-jangan lupa jae...jangan lupa jagain rami"

"Tanpa lo suruh juga gue bakalan jagain rami"jaehyun menarik secarik tissue demi membersihkan air mata kak ian yang mengalir pada sudut kelopak matanya yang dalam.

Diruangan ini hanya ada jaehyun yang menemani ian sendirian.

Semua orang tengah merayakan pesta ulang tahun Yun-oh yang memang diselenggarakan di rumah sakit ini sekaligus berbagi kebahagiaan bersama pasien anak-anak penderita kanker yang dirawat juga disini.

ian yang menyelenggarakannya.
sebelum laki-laki itu jatuh sakit,rupanya ian telah menyiapkan semuanya matang-matang sedari awal.

Bisa dikatakan,ian sudah memiliki firasat.

"Acara Yun-oh udah selesai?gue udah gak tahan...."

"Cukup kak diem!jangan lanjutin omong kosong lu lagi!"jaehyun langsung menyerbu kepelukan ian dengan isakan tangis yang tidak bisa lagi dirinya tahan.

"Jae gue pengen meluk lo...tapi gak bisa"ian hanya mampu menangis saat seluruh tubuhnya tak bisa dirinya gerakan hanya untuk membalas pelukan jaehyun.

"Lo gak boleh pergi kak gak boleh...kenapa tuhan gak pindahin rasa sakit kakak ke gue aja??gue siap nerimanya buat membalaskan kebaikan kakak selama ini.makasih kak...makasih  banget udah ngejagain rami dari ayah brengsek kek gue ini,semua perkataan kak ian bener.orang kaya gue ini memang gak pantes buat dijadiin ayah,itu sebabnya tuhan memberikan karma yang setimpal buat jae...kak maafin,maafin jae udah bikin kakak kecewa akan tingkah laku jae,kakak gak salah...kakak berhasil ngedidik jae,tapi jaehyun yang gak bisa nge hargain didikan kakak"

"Makasih udah mau jagain jae dari bayi,temenin jae main dan kakak rela terluka hanya demi menolong jae dari anak-anak nakal...tapi jae gak bisa balas kebaikan kakak dan jae malah ngebikin kakak kecewa akan semua yang jae perbuat.
Ayo sembuh kak!kita main games semalaman,jajan yang banyak dipasar malam dan nyuri mentimun lagi di kebun tetangga"

𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang