☘22

45 7 0
                                    

Begitu turun dari taxi, Rinda langsung menarik tangan Hazel lalu berlari bersama seraya menarik koper masing-masing padahal mereka memakai heels setinggi 7 centi. Yah.. gimana lagi, tak ada pilihan lain karena mereka sedang mengejar waktu.

Salahkan Hazel yang tidak membaca pengumuman penting di grup chatnya kalau penerbangan hari ini tidak jadi delay. Dan dengan santainya Hazel malah berleha-leha nonton anime favoritenya sementara Rinda sudah selesai bersiap.

Yep. Benar. Sembilan tahun sudah berlalu, dan mereka telah berhasil menjadi Flight Attendant di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Hazel dan Rinda tinggal berdua di apartemen yang lebih dekat dengan kantor---15 menit menggunakan taxi. Mereka membelinya secara patungan, sekitar 7 tahun lalu dan memutuskan untuk hidup mandiri hingga saat ini.

Tiba di ruangan briefing, Hazel dan Rinda mendapati Miss Jane---wanita yang menjabat sebagai FSM (Flight Service Manager) atau biasa disebut pusher, jabatan tertinggi seorang Flight Attendant---tengah memberikan arahan pada FA yang akan melakukan penerbangan hari itu, dimana artinya Hazel dan Rinda terlambat dan melewatkan briefingnya.

"Jam berapa sekarang?" Sindir Miss Jane melirik ke arah Hazel dan Rinda dengan tatapan garangnya.

"Hazel tuh Miss Jane... tidak buka gc malah nonton anime. Jadinya ketinggalan berita deh"

"Ih bukan gitu Miss Jane~"

"Kebiasaan. Mau alesan lagi pasti. Sudah sana gabung dengan yang lain, menunggu bis menjemput. Saya harus menemui manager training sekarang" kata Miss Jane kemudian berlalu. Untung saja mereka sudah sedekat itu dengan Miss Jane, jadi tidak kena semprot terlalu parah.

"Selamat" gumam Hazel dan Rinda mengelus dada bersamaan membuat mereka saling pandang kemudian terbahak.

Lalu mereka berjalan bersama dan bergabung dengan kru lainnya untuk menunggu bis menjemput.

•☘☘☘•

"Para penumpang pesawat yang terhormat, selamat datang di penerbangan Dream Air Airbus A380 dengan tujuan Istanbul. Penerbangan ke Istanbul akan kita tempuh dalam waktu 12 jam dan 20 menit dengan ketinggian jelajah 32.000 kaki di atas permukaan laut. Sebelum lepas landas kami meminta Anda untuk mengencangkan sabuk pengaman dan mengamankan semua bagasi di bawah kursi Anda atau di kompartemen atas. Kami juga meminta agar tempat duduk dan nampan meja Anda dalam posisi tegak untuk lepas landas. Harap matikan semua perangkat elektronik pribadi, termasuk laptop dan ponsel. Merokok dilarang selama penerbangan. Atas nama Dream Air Kapten Lucas Hirawan dan seluruh awak kabin yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini dan terimakasih atas pilihan Anda untuk terbang bersama Dream Air"

Benar. Kalian tidak salah dengar. Lucas Hirawan, pacar---ah, lebih tepatnya sekarang adalah tunangan Rinda---yang menjadi pilotnya.

Lucas yang memang sedari dulu sudah bucin Rinda, tidak mau berpisah dengan ayangnya itu sampai memilih profesi menjadi pilot. Katanya 'Kalau ayang Rinda mau keliling dunia... ayang Lucas siap menjadi orang yang menerbangkan pesawatnya, menemani ayang Rinda pergi kemanapun untuk berkeliling dunia' begitu.

Wah... saat mendengar itu, jujur saja Hazel benar-benar iri. Saking ingin selalu menempeli Rinda, Lucas sampai seniat itu. Tidak seperti dirinya yang masih tetap LDR dengan Jeff. Aish!

Rinda masih saja tersenyum bahkan setelah dia meletakkan device yang digunakan barusan untuk take off announcement ke tempatnya. Meski bukan pertama kali, Rinda selalu saja merasa senang dan bangga saat menyebutkan nama tunangannya itu di announcement. Definisi sama-sama bucin kronis.

"Mau sekalian gantikan Miss Jane mengantarkan makanan ke ruangan kokpit? Biar bisa bertemu dengan Ayang Lucas bin Casluc-mu itu? Ck!"

"Sewot aja lo, Jel" Rinda menjulurkan lidahnya membuat Hazel sebal.

Satnight Mission[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang