☘25

84 6 1
                                    

Pesawat mendarat di bandara Jakarta dengan selamat. Meski tadi ada sedikit guncangan tapi itu masih tahap wajar, tidak sampai turbulensi parah. Kapten Hendry melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Kembali dari loker khusus staff perempuan, Hazel berjalan sedikit terburu-buru seraya menarik kopernya, tak sabar untuk bertemu seseorang.

"Hazel"

Namun langkahnya harus terhenti karena panggilan seseorang lainnya.

"Ya, Kapt. Hendry?"

"Mau langsung pulang? Aku antar ya. Jangan menolakku lagi" Hendry langsung antisipasi.

"Maaf, Kapt. Hendry. Tapi saya sudah ditunggu seseorang di depan. Permisi" setelah mengatakan itu Hazel melanjutkan langkahnya.

"Bang Jep" panggil Hazel membuat Jeff yang tengah menunggunya di samping mobil---yang sudah disiapkan sekretarisnya---mengangkat wajahnya kemudian tersenyum cerah.

"Maaf, lama ya?"

"Enggak. Masih lamaan lo nungguin gue, Mal" jawaban Jeff membuat Hazel berdecih pelan, namun wajahnya memerah. Salting dia.

"Saltingnya sambung di dalem aja" ucap Jeff seraya membukakan pintu untuk Hazel.

"Ck, sok romantis lo, Bang" cibir Hazel kemudian masuk mobil, duduk di sebelah kursi kemudi.

Jeff cuma terkekeh kemudian menyusul masuk ke mobil.

Sementara itu...

"Oh, ternyata Abangnya..." gumam Hendry dengan positive thinkingnya.

•☘☘☘•

Hari pernikahan Rinda dan Lucas tiba. Ramai tentu saja. Selain teman-teman semasa sekolah, kini bertambah dengan rekan di maskapai penerbangan, belum lagi para kerabat.

Setelah melakukan ijab kabul, kini beralih ke acara resepsinya yang dilakukan di sebuah gedung, lebih tepatnya ballroom hotel bintang lima.

"Gimana penampilan gue, Jel?"

"Anjay~cantik bingit lo, Nda" puji Hazel melihat penampilan Rinda yang baru saja selesai berganti gaun.

Rinda mengenakan off shoulder ball gown berwarna putih dengan detail kupu-kupu dan bunga yang menghiasi gaunnya membuatnya terlihat elegan namun tidak meninggalkan kesan manisnya. Sedang rambutnya dicepol dan dihiasi aksesoris yang membuat penampilan Rinda yang sudah cantik semakin cantik.

"Gue emang cantik sejak dulu kali, Jel"

"Iya. Tapi hari ini lo... anjir, cantiknya meningkat sampai 200%"

"Anjir, lo buat gue jadi salting aja"

Mereka pun terbahak.

"Btw, lo kapan nyusul nih?"

"Besok deh kalau nggak kesiangan, ahay!"

Rinda berdecak pelan kemudian bersuara. "Kalau belum ada kepastian, mending oleng ke Abas aja deh, Jel"

"Eh, sorry to say nih... gue setia ya, Nda. Nggak mau oleng!"

"Cih... setia karena transferan nggak pernah absen tiap bulannya"

Hazel terbahak. "Nah, itu lo tau"

Memang benar, selama ini Jeff tak pernah absen mentransfer uang ke rekening Hazel setiap bulannya. Kata Jeff anggap saja sogokan agar Hazel tidak oleng.

Percakapan mereka harus terhenti karena Mbak-mbak WO sudah memanggil Rinda, menginterupsikan untuk segera keluar menuju panggung, tempat berlangsungnya acara resepsi karena Lucas sudah menunggunya di sana.

Satnight Mission[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang