Shy Shy Girl

47 3 0
                                    

Kyla mengerjapkan matanya, waktu menunjukkan pukul sembilan pagi. Matanya membulat saat merasakan sebuah tangan berada di perutnya.

"HAH?!!"

"KENAPA??!!" jerit Tian bangun dari tidurnya.

Kyla menjadi gugup saat netranya bertemu dengan Tian.

"Mas ngapain di sini?" tanya Kyla polos.

Tian menggelengkan kepala. "Belum sadar juga kalau kamu yang nyuruh saya tetap di sini?"

Kyla memutar otaknya seketika, pipinya memanas hingga telinganya memerah.

"Ma-masa?" beo Kyla dibalas anggukan kepala oleh pria yang seranjang dengannya.

Demi Tuhan, Kyla belum pernah seranjang dengan siapapun apalagi sex walaupun mereka tidak melakukannya.

Ya, hanya saja naluri liar Tian tertahan saat melihat posisi tidur Kyla yang agak mengairahkan.

"Kamu malah suruh saya nginap." ujar Tian lalu menimpa kepalanya dengan bantal.

Kyla masih tidak percaya, sungguh malu saat ini.

"Bisa-bisanya sih!!" bisik Kyla pelan namun tetap di dengar oleh Tian yang tersenyum di balik bantal.

☆☆☆☆

Tian memasuki kantor dengan gelagat anehnya. Biasanya, ia hanya menunjukkan tampang datar namun kali ini ia seperti habis dapat lotre.

"Itu si bos kenapa dah?"

"Tumben ya dia senyum."

"Udah punya pacar kali ya? Makanya cerah banget kayak habis gajian."

"Palingan menang main slot!!"

"Biarin aja, semoga selalu senyum deh makin ganteng!!"

"Iya-iya, sayang banget kalau jodoh orang."


Bisikan demi bisikan ia dapatkan, namun Tian tetap mengabaikannya.

"Kenapa si bos?" Leon menatap heran sepupunya yang aneh.

Yang lain hanya menggelengkan kepala. "Lagi jatuh cinta kali, Pak."

Leon hanya terkekeh. "Semoga saja iya."

Sesampainya di ruangannya, Tian langsung menatap ponselnya. Baru saja ia dapat pesan dari Kyla, yang membawakannya bekal sarapan sebagai permintaan maaf.

"Semakin kamu mencoba membuatku senang, semakin hati ini ingin memilikimu." gumam Tian seraya bersiul ria.

Leon masuk dengan heran. "Lo kenapa?"

Tian tersentak lalu menaruh kotak bekal dari Kyla ke balik nakas.

"Ketuk dulu pintunya!!" tegur Tian memasang kembali wajah datar.

Leon berdecak lalu bertolak pinggang. "Lo punya pacar?"

Tian menggelengkan kepalanya. "Nggak."

"Lah terus?"

"Udah deh mending lo balik gawe, daripada kayak ibu-ibu kupas bawang kerjaannya mau ngerumpi aja!!" usir Tian sarkas.

Leon berdecih. "Nggak jelas lo!!"


Tian hanya mengangkat bahunya, tanpa peduli Leon yang menyumpah serapah dirinya.

"Balik sana!"


Sementara di lain tempat, Kyla merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya ia mengatakan Tian harus menginap.

"Mau taruh di mana muka gue coba?" lirihnya seraya menatap cermin.

Kyla menggelengkan kepalanya. "Kita nggak ngapa-ngapain 'kan? Cuma tidur aja ...."




MAAF PART PENDEK BANGET!!

Hello, Mr Tian!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang