Shall We?

28 2 0
                                    

Kyla membuka matanya, ia menatap sekelilingnya yang tidak seperti rumahnya.

"Aku di mana?" lirihnya berusaha bangun dari tidurnya.

Tian melihat Kyla yang sudah sadar langsung sigap menarik kembali Kyla untuk berbaring.

"Jangan langsung bangun dulu." titah Tian dengan cemas.

Kyla menatap wajah Tian yang khawatir. "Aku kok bisa pingsan?"

"Iya soalnya kamu kecapekan kata dokter, jadi harus istirahat."

Kyla hanya beroh-ria sementara Tian mendadak kaku. "Kapan kamu bisa pulang?"

"Paling juga tiga harian," jawab Kyla seraya memejamkan matanya.

Tian menghela nafas resah, ia harus ke Berlin sekarang juga.

"Kalau nanti ada butuh bantuan, bisa bilang sama suster atau dokter. Saya ada urusan mendadak-"

"-Ya, Mas pergi aja!" potong Kyla dengan cepat tersenyum paksa.

"Maaf Kyla, saya harus terbang sekarang juga." pamit Tian meninggalkan Kyla seorang diri.

Kyla yang melihat itu hanya melongo, namun ia tersenyum senang. Kapan lagi ia bisa merasakan ruangan first class rumah sakit ternama setelah sekian lama.

"Biarin aja deh dia mau ke mana, kita lanjut bobo cantik." Kyla terkekeh geli memikirkan hal tersebut.

Sorenya, Dira datang membawa beberapa totebag ternama ke dalam ruangan yang sebelumnya sudah ia ketuk tiga kali. Namun, tuan putri tetap terlelap dalam tidurnya.

"Nona, maaf menganggu saya membawa beberapa pakaian dan keperluan lainnya atas izin dari Tuan." ujar Dira dengan wajah iba.

Terlihat menyedihkan bukan, seorang gadis yang rapuh membuat Dira terus berharap ia mendapatkan kebahagiaan yang layak. Sementara Kyla, ia tersenyum haru ternyata ada seseorang yang mengunjunginya. Pun, suruhan dari Tian.

"Terimakasih banyak!" seru Kyla seraya bangun dari tempat tidur.

Dira hanya mengangguk tersenyum, membantu Kyla duduk. "Maaf Nona, sebaiknya tetap berbaring saja."

Kyla berdecak. "Aku bukan habis sakit keras, tolong jangan terlalu kaku."

"Sudah kewajiban saya, Nona."

"Terimakasih jauh datang untuk berkunjung, pun atas perintah Tuan Muda." lirih Kyla seraya menatap sendu wanita di hadapannya.

Dira tersenyum iba. "Sama-sama Nona, jangan dipendam sendirian. Jika perlu bantuan jangan sungkan untuk meminta."

Kyla mengangguk. "Sebenarnya aku ingin punya peliharaan, apa ada saran?"

Dira terkekeh, Kyla memang gadis random dan periang yang pernah ia temui. Benar-benar menabjubkan. Perasaan gadis itu cepat naik turun.

"Mungkin memelihara kucing cocok untuk Nona,"

"Ide bagus, apa ada sebuah cattery di sekitar sini?"

Dira mengangguk. "Teman Tuan Muda memiliki beberapa cabang, sepertinya Nona harus mengatakan juga padanya."

"Iya,"

"Tapi perlu diingat Nona, Tuan Muda tidak suka yang betina."

Kyla mengernyitkan dahinya. "Kenapa begitu?"

"Karena dulu sewaktu kecil ia memiliki trauma membantu kucing melahirkan, sejak itu tidak mau memelihara atau memegang kucing selain jantan."

Kyla tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Mas Tian takut kucing lahiran? Lucu juga!"

"Nona harus pandai memilih anabul nanti, juga kebutuhan anabul Nona akan dibantu sepenuhnya oleh kami."

Kyla mengangguk pasrah. "Bagaimana kalau dia menolak?"

"Tidak ada yang tidak mungkin, Nona. Siapa tau Tuan bisa luluh kalau Nona izin langsung."

Kyla mengangguk, setelahnya Dira izin pamit untuk istirahat.

Kyla memegang ponselnya, tertawa lucu melihat postingan seekor kucing berjoged dan viral di media sosial.

"Sebenarnya aku pengen pelihara kucing domestik, nihil juga kalau Mas Tian izinin."

Kenzy menatap iba sosok yang menjadi panutannya dari kaca yang berada di pintu.

"Malang gitu, hidupnya enak juga ya." sindirnya dengan perasaan kesal.

Entah mengapa akhir-akhir ini Kenzy jadi kena doktrin oleh ibunya. Mungkin, karena hidup Kyla terlalu beruntung.

"Suatu saat lo juga bisa ngerasa nggak sendirian lagi, Mbak. Satu pesan gue, jangan pernah lupa sama daratan."

Kenzy mengepalkan kedua tangannya, goresan luka seorang ibu pada kakaknya serta kurangnya kasih sayanh Kenzy membuat ia kesal sendiri.

Kyla yang di dalam tidak memperhatikan bahwa sepupunya itu ada di balik pintu.




Tbc
Aku udah sebulan ngga update, maaf banget ya lagi hectic di RL. Jangan lupa buat terus vomment ya! Thank you ^_^

Hello, Mr Tian!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang