BAB 20

574 38 0
                                    

bruk*

Adrian terjatuh karena dengan kasarnya Gilang menghempas tubuh nya. "aku harus bertemu dengan green sesegera mungkin" ucap Gilang sambil tersenyum menatap foto green saat bermain basket

"Lo udah gila Gilang ..sudah ku bilang dia bukan green tapi dia Nouva" ucap Adrian, karena tak terima Gilang menendang wajah Adrian hingga mengeluarkan darah dari sela sela bibirnya

"jangan bicara! saya tidak menyuruhmu bicara" tekan Gilang

"Lo udah gila" ucap Adrian

......

green menatap jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, tanpa berlama lama ia langsung menelfon seseorang.

"jangan terlambat!" ucap green lalu mematikan ponselnya

green menatap ke arah James yang sudah tertidur pulas lalu beranjak meninggalkan kamarnya untuk pergi ke suatu tempat yang dia janjikan pada seseorang.

pov azza

azza memijat pelipisnya yang terasa sakit karena 2 hari terakhir dirinya tidak membiarkan tubuhnya istirahat bahkan semenit pun, pekerjaan yang dia kerjakan sangat banyak sampai sampai tidak punya waktu untuk menelfon Nouva walau hanya sebentar. setelah merasa baikkan sedikit azza kembali melanjutkan pekerjaan nya.

tok tok tok

ruangan azza di ketuk seseorang, azza langsung menatap ke arah pintu dengan wajah nya yang berekspresi bingung, pasalnya para karyawan nya telah pergi semua lalu mengapa masih ada yang mengetuk pintu ruangan nya.

tok tok tok

suara ketukan yang terulang "siapa?" tanya Azza dari dalam. tidak ada sautan dari orang di luar, karena penasaran azza pun memutuskan untuk mengecek siapa yang mengetuk pintu ruangan nya.

saat azza sudah berhasil membuka pintu, dirinya tak melihat ada orang 1 pun, Azza kembali di buat bingung di jam segini siapa yang menjahilinya.

"who?" ucap azza tapi tak ada sautan sama sekali.

setelah beberapa kali memanggil karena tak ada yang membalas nya azza pun memutuskan kembali keruangan nya, tapi sebelum kembali dirinya terlebih dahulu di suntik tepat di leher dari orang tak di kenal.

tiba tiba kepala azza pusing, pandangan nya buram dan kegelapan pun merenggut kesadaran nya.

eunggghhhh*

lenguh azza sambil membuka matanya "di mana ini?" ucap Azka sambil mencoba melihat lebih jelas posisi dia berada.

jelas jelas sekarang Azza bukan di kantornya tapi di dalam ruangan kedap suara yang hanya memiliki 1 titik terang dengan  balon lampu berwarna kuning, posisi azza di ikat dan mulutnya di sumpal kain.

Azza mencoba melepaskan dirinya namun nihil, sampul yang di gunakan sang penculik terlalu bagus.

setelah beberapa menit merontak akhirnya ada yang masuk keruangan, seorang pria yang tidak azza kenali.

"who are you!" ucap Azza walau tidak terlalu jelas.

pria tersebut tersenyum sambil menunjukkan dirinya "hyyyy azza!"

......

sudah 2 Minggu sejak kepergian azza ke London tapi pria itu tak kunjung menelfon Nouva hingga membuat kekhawatiran terpancar jelas di wajah nouva, Nouva jadi tidak fokus bekerja dan pikiran nya selalu berada di azza.

"tidak biasanya dia tidak memberi kabar, apakah lebih baik saja menelfon sekretarisnya di sana?" ucap Nouva sambil memandangi ponselnya yang menunjukkan nomor azza

transmigrasi Gaza BL ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang