bruk*
suara zaka membanting tubuh nya ke kasur dengan suara lenguhan keras. setelah seharian sibuk dengan urusan geng sampai sampai zaka lupa janjinya pada azza dan kaza untuk melihat markas lama azza. zaka sangat menyesal, menyesal tidak memenuhi janjinya dan menyesal karena tidak dapat melihat markas ayah nya sendiri.
jujur zaka tidak pernah sekalipun berniat untuk membenci azza, entah kenapa zaka merasa bahwa ayah nya tidak lah keren. zaka sangat malu saat mengetahui bahwa ayah nya tidak memiliki geng seperti papi nya, tapi zaka sangat menyesal saat mengetahui bahwa ayah nya memiliki geng.
sebenarnya itu bukan lah alasan sebenarnya zaka tidak menyukai azza. tapi zaka merasa bahwa ayah nya tidak seperti yang dia inginkan makanya zaka memilih untuk tidak pernah berinteraksi dengan ayah nya. tanpa zaka sadari perbuatan nya itu benar benar melukai azza.
clek*
zaka membuka pintu kamar nya saat mendengar suara azza membuka pintu. wajah azza nampak sangat kelelahan dengan baju yang sudah tak lagi rapi, entah ada masalah apa di kantor sampai azza terlihat begitu mengkhawatirkan.
"udah pulang kenapa wajah mu?" tanya Nouva sambil menuntun azza duduk
azza menaruh kepalanya di bahu Nouva sambil menangis dan ini pertama kalinya zaka melihat sisi lemah ayah nya.
"udah udah" ucap Nouva mencoba menenangkan azza
setelah beberapa menit azza mulai tenang barulah Nouva kembali bertanya ada apa dengan azza.
azza menceritakan tentang masalah nya, lebih tepatnya bukan masalah yang serius hanya saja azza harus pergi ke London untuk mengurus urusan perusahaan dan azza tidak ingin pisah dari Nouva. memang alasan itu begitu konyol tapi mendengar bahwa lama nya azza pergi membuat Nouva juga merasa kasihan. 4 tahun itu bukan lah waktu yang singkat bagi Nouva maupun azza, walaupun mereka sibuk dengan urusan masing masing tapi tak satu pun dari mereka yang kehilangan kebersamaan. bahkan sekedar tidak kasih kabar pun.
kepergian azza bukan hanya mengurus urusan nya tapi dia juga harus bertempur dengan pekerjaan nya yang sangat numpuk dan tidak bisa di atasi oleh bawahan nya jadi harus azza sendirilah yang mengurusnya. jujur azza lelah, lelah setiap menit dan detiknya pekerjaan yang dia kerjakan tapi mau bagaimana lagi itu adalah tugas azza sebagai penerus perusahaan keluarganya.
"apa seserius itu?" tanya Nouva
azza mengangguk dengan nafas yang terus terus dia hembuskan kasar "aku leleh!" kata itu keluar begitu saja dari mulut azza
"apa maksud nya?"
azza kembali menghela nafasnya sambil melihat ke arah kamar kedua putranya "apa aku ayah yang buruk?" ucap azza antusias membuat Nouva menatapnya keheranan
"maksudnya?"
"selama ini aku tidak pernah menjadi kebanggan kedua putraku...di tambah Maslah ini. aku yakin mereka pasti kecewa sekali"
"kenapa ngomong kaya gitu, lagi pula mereka berdua anak mu"
"aku hanya merasa bahwa...seandainya aku bisa jadi kebanggan mereka mungkin aku..."
"azza!, Lo ayah mereka dan Lo juga suami gue....tidak ada yang tidak di banggakan dari Lo, Lo pria hebat yang bahkan lebih sibuk dari gue! jangan katakan hal yang akan membuat gue marah sama Lo. berhenti nyalahin diri Lo sendiri atas semua hal" marah Nouva
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi Gaza BL ( ON GOING )
AcciónGaza adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal karena asiknya yang begitu sadis. suatu ketika saat Gaza mendapat misi membantai habis keluarga inpektur kepolian gaza mengalami kecelakaan karena kesalahan nya sendiri. Gaza di tembak dari kepala y...