Chapter 19 : Tak ada pilihan

12 4 0
                                    

Keesokan harinya, Nami bangun lebih awal dan mempersiapkan dirinya sebelum pergi ke ruang tengah. Di sana ia hanya melamun dan terdiam hingga para vampir-vampir itu mulai berdatangan.

"Nami~" panggil Yungyu berjalan mendekati Nami.

"Ada apa denganmu?" tanya Seungheon heran dengan Nami yang lesu di pagi itu.

"Iya, lesu banget kamu," timpal Jaeyun.

Sementara itu, Minho, Haemin serta Yoonsung hanya duduk di sofa dengan diam.
Sama halnya dengan Myungho yang langsung duduk tanpa mengatakan apapun.

Seperti hari-hari sebelumnya, Kyungmin tak pernah menampakkan dirinya karena menghindari Nami.

Nami menghela napas beratnya sebelum menjawab pertanyaan mereka.

"Tunggu apa lagi, kalian pasti lapar kan?" tanya Nami balik sembari mengikat rambutnya.

"Hmm, iya juga sih," jawab Jaeyun.

Satu persatu dari mereka pun menghisap darah Nami secara bergantian. Kali ini Haemin, Yoonsung, juga Minho pun ikut menghisap darah Nami.

Setelah ketujuh bersaudara itu selesai meminum darah Nami, mereka menjilati luka bekas gigitan mereka agar tak ada lagi darah yang keluar.

Semua sudah selesai dan mereka bertujuh pun kembali pada kegiatan mereka masing-masing.

Mereka membiarkan Nami berbaring di sofa untuk mengistirahatkan dirinya setelah kehabisan cukup banyak darah.

Waktu terus berjalan hingga malam tiba. Saat setelah mereka meminum darah Nami, tiba-tiba saja muncul sosok Yoshi di beranda setelah berubah dari sosok kelelawar.

Yoshi datang dengan beberapa luka cakar di tubuhnya. Nami yang melihat itu pun langsung menghampirinya dan menanyakannya ada apa. Yoshi menceritakan kalau mereka di serang oleh para werewolf. Mereka saat ini memerlukan Nami karena mereka benar-benar kekurangan kekuatan mereka.

Nami bingung harus berbuat apa. Apakah ia akan ikut bersama Yoshi, atau tetap tinggal di situ. Saat pikirannya mulai berpikir, Kyungmin muncul dan menatapnya sinis. Nami pun pada akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Yoshi.

"Aku ... akan ikut dengan Yoshi," jawab Nami menahan air matanya setelah melihat keberadaan Kyungmin.

Baru saja Kyungmin akan menahan Nami, Yoshi sudah lebih dulu membawa Nami pergi bersamanya. Hilang dibalik kabut tebal yang turun pada malam itu di kastil kediaman Kyungmin beserta saudaranya yang lain.

Sesampainya Yoshi di kediamannya, ia membawa Nami ke kamar Asahi karena ia yang terluka paling parah diantara mereka. Khawatir Asahi akan celaka, Yoshi membujuk Nami untuk mau memberikan darahnya pada Asahi.

Asahi sendiri hanya menutup matanya, terbaring lemas di kasur dengan banyak luka di sekujur tubuhnya.

Sementara Haruto juga Mashiho sedang berada di kamar mereka masing-masing untuk mengistirahatkan diri.

Setelah Yoshi mendapatkan persetujuan dari Nami untuk membantu Asahi, ia berlalu keluar dari kamar Asahi untuk kembali ke kamarnya sendiri dan memberi ruang bagi Nami dan Asahi.

Nami pun mendekati kasur Asahi, dimana ia masih tertidur untuk berusaha meregenerasi kekuatannya.

"Emhhh, Asahi," panggil Nami yang telah duduk di pinggir kasur dan menggoyangkan perlahan tubuh Asahi.

"Ehmm," jawab Asahi hanya dengan tetap memejamkan matanya karena merasa lelah menahan sakit pada sekujur tubuhnya.

"Kenapa kamu bisa terluka separah ini?" tanya Nami yang memeriksa luka di tubuh Asahi.

VAMPIRE || More Blood : Love Kiss || 8TURN || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang