Chapter 21 : Penyesalan

13 4 0
                                    

Sesampainya di sana, tiga diantara mereka berempat turun dari dalam mobil dan langsung di serang oleh saudara-saudara Kyungmin. Tapi sebelum mereka melakukan sesuatu, Haruto mengeluarkan tubuh Nami dari dalam mobil dan membawanya masuk ke dalam kastil.

Kyungmin dan saudara-saudaranya saling bertanya-tanya, mengapa mereka tiba-tiba membawa Nami kembali. Yoshi menjelaskan secara singkat dan langsung menyuruh Kyungmin untuk segera memberikan darahnya.

"Sekarang berikan darahmu atau Lucy bisa saja dalam bahaya," ucap Yoshi setelah selesai menjelaskan situasinya.

"I-iya baiklah," jawab Kyungmin.

Kyungmin pun membawa Nami ke kamarnya dan memberikan darahnya pada Nami.

Secara perlahan keadaan Nami membaik namun ia masih memejamkan matanya, mengistirahatkan diri.

Yoshi, saudara-saudaranya dan juga saudara-saudara Kyungmin pun menghampiri kamar Kyungmin untuk mengetahui keadaan Nami.

"Bagaimana keadaan Nami?" tanya Yungyu khawatir.

"Lucy akan baik-baik saja kan?" tanya Mashiho kemudian.

"Dia akan baik-baik saja. Dia hanya butuh istirahat untuk sekarang," jawab Kyungmin menghentikan kekhawatiran mereka semua.

"Ini semua takkan terjadi kalau kamu bisa mempercayai Lucy!" kesal Yoshi sambil menunjuk Kyungmin.

"Kamu mau ngajak ribut, hahh?!" sentak Kyungmin tak terima disalahkan.

"APA HAH?!! Kan kenyataannya. Lucy sendiri yang bilang kalau kamu tak bisa mempercayainya.
Heh, pangeran vampir macam apa kamu? Emang yakin, kalau kamu adalah pangeran yang dimaksud Ratu?!" tanya Yoshi dengan amarahnya.

Kyungmin terdiam mendengar perkataan yang Yoshi lontarkan. Ia tak tau harus membalas apa.

"Dari dulu sudah jelas, kamu hanya menginginkan tahta kerajaan vampir saja. Makanya kamu ingin menikahi Lucy, tanpa adanya cinta," jelas Yoshi.

"Akan ku pastikan Lucy menjadi milik ku. Setelah itu, kalian akan sangat mudah kami kendalikan," sambung Yoshi sebelum pergi meninggalkan kamar Kyungmin dan dengan di ikuti ketiga saudaranya.

"Akhh! Sialan!!" umpat Kyungmin kesal dengan keadaan yang ada.

"Hey tenanglah dulu," ucap Seungheon menenangkan Kyungmin.

"Iya, jangan kebawa emosi," tambah Haemin mengingatkan.

Kyungmin yang emosi pun menampar meja yang ada di sampingnya hingga membuat meja itu hancur. Setelahnya, ia duduk di sisi kasur dan kemudian menatap Nami yang masih memejamkan matanya dengan tatapan lesu.

"Huhh, aku harus memperbaiki keadaan ini," lirih Kyungmin pelan.

Saudara-saudaranya pun berlalu dari kamar Kyungmin meninggalkan mereka berdua dan kembali ke kamar masing-masing.

Kyungmin pun berlalu ke kasur dan berbaring di sebelah Nami kemudian membawanya dalam pelukannya.

Walaupun Nami sudah meminum darah Kyungmin, tapi tetap saja ia tak sadarkan diri hingga hal itu membuat Kyungmin semakin bersalah padanya.

"Maafkan aku, sayangku," ucap Kyungmin memeluk Nami lebih erat.

Nami tetap saja terdiam tanpa adanya sedikit pergerakan darinya yang padahal darah Kyungmin yang ia minum seharusnya bisa membuatnya sadarkan diri sekarang.

"Apa darah yang ku berikan kurang ya?" tanya Kyungmin berpikir sembari mencoba membangunkan Nami.

Karena Nami tak kunjung bangun, Kyungmin memutuskan untuk memberikan Nami lebih banyak darahnya. Kyungmin pun menggigit pergelangan tangannya sendiri dan menghisap darahnya tanpa meminumnya. Setelah dirasa cukup, Kyungmin mendekatkan dirinya pada Nami dan menciumnya untuk menyalurkan darah melalui ciuman tersebut.

Selang tak berapa lama, Nami mulai ada pergerakan dan ia pun tersedak akibat darah yang ia minum dalam keadaan berbaring hingga darah itu pun mengalir keluar dari mulutnya. Perlahan ia membuka matanya dengan sayu.

"Nami?" panggil Kyungmin lirih menatap Nami dengan mata berkaca-kaca.

Nami terbatuk-batuk karena tersedak dan ia yang mendengar samar-samar suara Kyungmin itu pun mulai mengeluarkan air matanya.

"Hiksss, Kyungmin😢," ucapnya lirih.

"Nami, sayangku~" panggil Kyungmin dengan lirih.

Kyungmin langsung saja memeluk Nami dengan erat sembari menangis. Ia khawatir sekaligus senang karena Nami sudah bangun dan kembali dalam pelukannya.

"Apa, apa yang ter-jadi?😖" tanyanya masih linglung.

"Kamu hampir saja celaka, Nami," jawab Kyungmin masih dengan tangisannya.

"Syukurlah kamu baik-baik saja sekarang. Kumohon jangan tinggalkan aku."

Kyungmin menangis kejer. Ia takut akan kehilangan Nami.

Nami yang masih setengah sadar pun menyadari kalau saat ini Kyungmin berada di depannya. Dengan cepat, Nami pun melepaskan pelukan Kyungmin dan berusaha turun dari kasur dan berlalu keluar. Namun sayangnya, kondisinya belum sepenuhnya pulih dan ia pun terjatuh ke lantai.

"Nami, jangan bangun dengan tiba-tiba begitu," ucap Kyungmin khawatir dan kembali membawa Nami ke kasur.

"Apa kamu masih perlu meminum darahku?"

"Lepas-kan aku!! Aku, harus balik dengan Yoshi," ucap Nami ingin melepaskan tangan Kyungmin.

"Nami, kumohon jangan tinggalkan aku," pinta Kyungmin memohon dengan tangisan yang semakin keras.

"Apa peduli mu, hah?!! Kamu hanya mementingkan diri mu sendiri tanpa tau bagaimana perasaan ku😢,"jawab Nami.

"Nami, bisakah kita bicarakan ini dulu?" tanya Kyungmin memelas.

Nami tak menjawabnya. Ia hanya terus terisak sambil menepis tangan Kyungmin darinya dan membelakanginya.

"Nami, please," pinta Kyungmin memohon dengan lirih.

Nami yang merasa kecewa dan sakit hati itu pun berniat berlalu meninggalkan kamar Kyungmin. Tapi Kyungmin tak membiarkannya pergi dan menghalanginya.

"Nami, kumohon, aku tak sanggup harus berjauhan denganmu lagi," lirih Kyungmin sedih sembari memeluk Nami dari belakang.

"😢Apa pentingnya aku untuk mu?
Aku seorang penipu yang menipu perasaan mu. Jadi, menjauh lah dari ku," jawab Nami berusaha melepaskan pelukan Kyungmin.

"Enggak, Nami~" ucap Kyungmin memeluk Nami dengan erat.

"Lepaskan aku!!"

Nami terus berusaha melepaskan pelukan Kyungmin. Tapi, karena ia masih lemah dan tak bisa melawan kekuatan fisik dari Kyungmin, Nami pun lemas.

Kyungmin yang merasa Nami mulai melemas pun membawanya kembali ke kasur untuk berbaring.
Kyungmin masih saja menangis, karena merasa takut dan khawatir Nami akan kembali meninggalkannya.

"Hikss, pergi, jangan tinggalkan aku, lepaskan aku, aku tak melakukannya," ucap Nami asal-asalan dengan lirih sebelum kembali menutup matanya karena ia terlalu lemas.

"Iya, kamu tak melakukannya, Nami," jawab Kyungmin diiringi tangisannya.

"Kumohon jangan tinggalkan aku😖."

Nami pun kembali menutup matanya.
Saat Kyungmin ingin beranjak dari kasur, ia tiba-tiba tertahan. Nami yang sedari tadi ternyata menggenggam dasi Kyungmin.
Ia juga bahkan terus mengeluarkan air matanya yang membasahi pipinya.

Kyungmin yang melihatnya pun semakin merasa bersalah dengan Nami. Ia seharusnya tak membuat Nami sakit hati. Seharusnya ia benar-benar mempercayai Nami dan tulus dengannya. Selain ia takut akan Nami meninggalkannya, ia juga merasa takut dan bingung jika Nami nantinya memilih Yoshi. Maka kehidupan dirinya dan saudara-saudaranya ada di tangan Yoshi.

"Nami, maafkan aku," ucap Kyungmin menatap Nami dengan perasaan bersalah.

"Harusnya aku mempercayaimu.
Harusnya aku tak menyakitimu. Kamu bisa membenciku atau membalas ku. Tapi kumohon, jangan tinggalkan aku, Nami😖."

Kyungmin terus menangis dan meratapi penyesalannya pada Nami, hingga tanpa sadar ia pun terlelap begitu saja dengan menggenggam tangan Nami.

TBC

VAMPIRE || More Blood : Love Kiss || 8TURN || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang