Chapter 28 : Perdebatan

12 4 0
                                    

Setelah beberapa saat, tak terjadi reaksi apa pun yang terjadi pada Nami. Kyungmin mulai putus asa dan menyuruh beberapa diantara mereka untuk menyiapkan peti pemakaman untuk Nami dan menyuruh Haemin membawa Nami karena ia tak sanggup lagi merasakan penyesalannya.

Saat ia akan berlalu, tiba-tiba saja terdengar lirih suara Nami yang memanggil namanya.

"Kyung-min," lirihnya dalam keadaan yang masih lemas.

"Sayang?" panggil Kyungmin dengan nada terkejut.

Ia pun kembali mendekati Nami dan membawanya dalam pelukannya.

"Sayang, apa kamu bisa mendengar suara ku?" tanya Kyungmin lirih dengan air matanya mulai bercucuran.

"Emhh, Kyung-min," panggilnya setengah sadar.

"Iya, aku ada disini, sayangku," jawab Kyungmin sembari menggenggam tangan Nami dengan erat.

"Ugghh, sakitt😖," lirih nya saat berusaha menggerakkan kembali tubuhnya.

Kyungmin pun memutuskan untuk membawa Nami kembali ke kamarnya dan membaringkannya di kasur dengan pelan agar ia bisa mengumpulkan tenaganya dengan lebih nyaman.

"Pelan-pelan saja, jangan langsung memaksakan tubuhmu untuk langsung bergerak."

"Darah, perut-mu, terluka," ucapnya saat menyadari adanya darah pada Kyungmin.

"Aku tak apa-apa, lukanya akan segera pulih," jawab Kyungmin berusaha menenangkan Nami.

"Aku? Bukannya aku sudah tiada tadi...."

"Nami, kumohon, jangan tinggalkan aku sendiri, sayang," pinta Kyungmin menyahut dengan memelas.

"Aku sangat khawatir padamu, aku kira aku akan kehilangan mu selamanya," ucapnya kemudian dengan tangisan sedih.

"Kyung-min," panggilnya dengan sembari berusaha mengangkat tangannya untuk membelai pipi Kyungmin.

"Iya, aku disini," jawab Kyungmin dengan lembut dengan tangannya mengelus pipi Nami dengan penuh kehati-hatian.

"Aku ... takut.
Aku, melukai mu, dan yang lainnya juga☹️."

"Tak apa-apa, semuanya sudah berakhir, sayang," ucapnya dengan lembut, menatap Nami dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi? Siapa, siapa dia yang telah, mengendalikan ku, itu?" tanyanya penasaran.

"Huhh, dia ibu kami," jawab Kyungmin dengan sedikit amarah.

"Dia wanita yang egois, dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya sendiri. Tak hanya itu, dia juga suka sekali bergonta-ganti pasangan, hingga menjalin hubungan dengan anaknya sendiri, Myungho."

"A-aku tau, itu. Aku pernah melihatnya,
di mimpiku. Jadi selama ini, dia yang mengendalikan diriku dan bersama dengan, Myungho," lirihnya setelah mengingat apa yang terjadi saat Kyungmin tak mempercayainya.

"Iya, maaf, harusnya aku mencari tau kebenarannya. Bukannya malah asal menuduh mu sembarangan," jelasnya dengan penuh penyesalan.

"Tak apa-apa🙂," jawabnya seraya memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya.

"Sayang, apa kamu marah padaku?" tanya Kyungmin dengan sedih.

"Apa kamu membenci ku sekarang?" sambungnya.

Tak ada jawaban yang terlontarkan dari Nami. Dan saat Kyungmin mengeceknya, ternyata Nami sudah terlelap.

"Huhh, selamat beristirahat ya, sayangku," ucap Kyungmin pasrah.

Kyungmin pun lalu mengecup kening Nami dengan lembut sebelum berlalu keluar untuk membantu saudaranya membersihkan kekacauan yang ada.

Kyungmin berjalan gontai menghampiri saudara-saudaranya. Di sana mereka tengah mengobati luka-luka mereka.

VAMPIRE || More Blood : Love Kiss || 8TURN || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang