Cung yang udah mau move on tapi rasanya engga direstui sama semestaaa? adaaaa ajaa ketemunya!
Quote di bawah cocok buat kalian yang lagi ngerasain hal itu.
Happy reading.
***
Berhenti hadir dalam ruang yang tidak bisa kugapai. Pada ia yang terlihat tidak bersalah, padahal luka yang dibuatnya terhadap aku abadi. Mengalir pada darah, melekat pada memori. Berhenti. Kenapa hadir lagi?
🦋
Kala POV
*the way Langit smokes.
Langit melepaskan ikatan yang menutupi matanya setelah ia selesai dengan rokok. Di ruangan ini, setelah Langit mengatakan bahwa malam itu merupakan malam yang tidak terlupakan, kita hanya diselimuti diam.
Aku tidak berani bertanya tentang apa hal yang tidak bisa ia lupakan pada malam itu, yang jelas, aku tidak ingin membahasnya lagi. Karena rasanya, seperti menelanjangi diri dua kali.
"Lo mau pulang?" tanyanya seraya berdiri.
"Ya, jelas," aku sedikit menarik napas panjang setelah mengucapkan kata tersebut. Tapi aku tahu, malam ini akan ada acara, jika mengantarku, Langit akan kembali tiba di rumah ini 2 jam kemudian. "Gue bisa pulang sendiri," tambahku.
Langit yang semula sibuk melipat kain kasa melirikku, "Oh..," katanya.
Cuma oh saja?
Iya. Tidak ada lanjutannya.Sampai beberapa saat kemudian, ia kembali membuka mulutnya. "Agak maleman, gak apa? Anak-anak udah planning acara ini dari jauh-jauh hari, gak enak kalau gue tinggal."
Sejujurnya aku tidak keberatan. Aku juga tidak kembali menegaskan bahwa aku bisa pulang sendirian, karena.. yang benar saja?! setelah dikejar orang berkostum tempo lalu, rasanya agak menyeramkan untuk pulang berjalan sendirian.
"Fine," aku menyetujuinya, "Gue boleh gabung?" tanyaku, jelas aku akan bingung menghabiskan waktu seperti apa jika hanya di dalam kamar.
"Jangan jauh-jauh dari gue," ujar Langit kemudian membuka pintu.
"Idih," jawabku refleks, dengan suara pelan. Langit menoleh padaku yang berada di belakangnya. Ekspresi Langit serius, halah, memangnya kenapa jika aku jauh-jauh?
***
Ketika menuruni tangga, aku cukup terkejut karena ruangan tadi yang semula kosong dari perabotan, tiba-tiba saja di tengahnya terdapat ring tinju.
KAMU SEDANG MEMBACA
11.12 PM
Mystery / Thriller-I just want my wish to be granted a little late- *** Ketika pukul 11:11 menjadi waktu dikabulkannya harapan. Bolehkah aku menginginkan sebuah harapan yang dikabulkan terlambat? Sedikit saja. Tepat pada pukul 11:12, aku berharap dia pergi. 🕐 Bagai...