11:11

3K 474 70
                                    

- Once upon a time i was sweet and innocent. And then shit happened.-

oOo

"Serius?" tanyaku tak masuk akal.

Pelayan toko itu hanya mengangguk santai, mengiyakan tanpa banyak bicara.

"Apa lo baru aja menang judi?" Aku semakin tak percaya.

"Lima menit lagi toko tutup, Nona. Jika ingin membelinya silahkan, jika tidak kami buka esok hari dan mungkin barang ini sudah diambil Nona lain."

Aku mengeluarkan dompet, membayar dengan tak sabar. Beberapa saat kemudian, barang yang kupesan sudah berada dalam truk. Dan aku pulang menunggu kedatangan kasur baru itu datang.

Fortune on my shoulder, aku tidak pernah mendapat undian kasur seharga 8 digit yang kemudian turun menjadi 6 digit.

Walla, how lucky i am.

***

Tiga petugas itu membawa kasurnya ke dalam kamar berukuran cukup besar. Mengganti kasur lamaku yang terhitung tiga bulan dipakai sebelum Kimmy-Kucing durhaka itu mengotorinya dengan kotoran miliknya.

Ingatkan aku untuk menghukum Kimmy jika ia pulang.

Setelah membayar uang tip pada petugas toko yang mengantar dan terkesan buru-buru, aku segera menyambutnya. Kupasangkan spring bad kesayangan untuk kasur kesayangan baru.

Tidak ada yang aneh, sebelum aku mencoba tertidur di atasnya.

Tapi tunggu.

Tepat di sisi sebelah kanan aku dapat merasakan ada bagian tidak rata yang mengganjal.

Oh mungkin, ini barang cacat, pikirku. Pantas saja harganya menjadi lebih murah.

Penasaran, aku menekan-nekannya.

Tidak, tidak, ini bukan busa. Kulihat jahitan tidak rata dari sampingnya. Pukul setengah sepuluh malam dan aku bergegas mengambil gunting. Percayalah, ditinggal sendirian pada sebuah rumah mewah terkadang membuatku kesepian. Ayah dan Mama pergi ke luar negeri untuk urusan bisnisnya, sementara abangku yang bajingan itu kini entah di mana karena tak terawasi orang tua kami.

Setelah mendapat gunting aku kembali pada kasurku. Persetan dengan uang yang aku keluarkan untuk membelinya, kini aku merusaknya.

Jahitan demi jahitan kuputuskan. Hingga semua sisi kanan menganga kainnya.

Aneh, tidak ada kawat ataupun kayu yang biasa menyangga pada bagian ini. Hanya busa hingga kemudian tanganku merogoh lebih dalam.

Aku terkesiap sesaat ketika menyentuh sesuatu yang dingin.

Bulu kuduk-ku meremang. Aku kembali menarik tangan, berpikir bahwa mungkin saja yang baru kusentuh adalah bagian dalam kasur.

Aku menyingkirkan busa-busa yang menutupinya dan tanganku kembali kumasukkan ke dalam. Tidak mungkin yang dingin itu adalah besi atau apapun, karena permukaannya halus, juga elastis. Aku merabanya lebih dalam dan tanganku mententuh sesuatu yang berisik.

Kutarik sesuatu itu dan aku terpaku sempurna.

Satu buket bunga berada di dalamnya. Lama kelamaan aku mencium bau yang menyengat indra. Kusingkirkan bunga itu, dan kugunting semua bagian kasurnya.

Perlahan aku melihat sebuah kain, susah payah aku menariknya. Keringat sudah menetes di dahiku, jantungku pun berdetak tak normal. Kulirik arloji yang ternyata menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Kutarik lagi kain itu sampai..

Sebuah tangan kaku menyembul dari dalamnya.

Aku memekik, refleks melompat menjauh hingga rasanya punggungku membentur tembok cukup keras.

Kuperhatikan sekali lagi barang kali itu fatamorgana akibat aku yang kelelahan. Namun tak berubah, itu tetap tangan.

Aku mendekat, meski sekarang aku hampir menjadi gila.

Kutarik tangan itu, hingga pundak dan wajahnya bisa kukeluarkan.

Aku terengah-engah. Apa dia tertidur dalam kasur?

Aku menyentuh detaknya yang ternyata sudah tidak ada. Napasku tertahan. Jantungku berlarian, tubuhku meremang namun tak bisa kulangkahkan kaki. Rasanya menopang tubuh ini saja butuh kekuatan yang sangat besar, aku lemas seketika.

Dalam keterkejutan kuperhatikan wajahnya. Aku ingin mengambil ponsel, menguhubungi siapapun. Tapi kakiku rasanya beku.

Kemudian detakku seakan berhenti seketika. Saat aku sadar siapa orangnya.

Aku ketakutan, kulirik kembali arloji. Tepat pada pukul 11:11, aku berharap.

Tolong, siapapun datang sekarang.

***

First time aku bikin cerita dengan sudut pandang orang pertama. Hehe

11.12 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang