*•.¸♡♡¸.•*
Jam menunjukan pukul 21.34 namun Rena belum juga pulang sepertinya sang bibi menunda waktu pulangnya dikarenakan hujan menyapa kota jakarta malam ini, areliane kelaparan sekarang. Sungguh.
S
ebenarnya tadi dia sudah makan nasi goreng dengan telur ceplok diatasnya. Karena di dapur hanya ada itu untuk di masak, tapi itu tidak cukup untuk mengurangi rasa lapar pada perut mungilnya ini.
Sepertinya Rena belum berbelanja untuk kepentingan bahan dapur, ingin keluar tapi keadaannya tidak memungkinkan karena di luar sana hujan turun dengan lebatnya.
Karena tidak tahan lagi menahan lapar, Areliane memutuskan untuk tidur guna mengurangi rasa laparnya. Ia tertidur menghadap ke arah jendela kamarnya.
Baru saja ingin menutup mata, dari jendela Areliane melihat siluet seseorang menggunakan pakaian serba hitam dengan tudung jubah dan masker yang menutupi kepala dan wajahnya. Ia melompat memasuki kamarnya.
Areliane tidak berani membuka matanya, ia berpura-pura tidur. Sungguh ia ketakutan sekarang apalagi melihat orang itu berjalan mendekat ke arahnya.
Ia ingin membuka mata akan tetapi entah kenapa ia tidak mempunyai keberanian untuk melakukannya. Alhasil, ia tetap diam bagaikan patung hingga orang itu berjongkok di sisi ranjang berhadapan langsung dengannya.
"Hahh, tertidur ya ? Padahal aku ingin berbicara denganmu tapi kenapa kamu tidur ? Tak apa lain kali kita masih bisa bertemu dan juga bertegur sapa" Orang itu terlihat meletakkan sebuah kertas di atas nakas tempat tidurnya.
Dari cara berjalan, suara, juga postur tubuhnya bisa di simpulkan bahwa orang yang berada di kamarnya ini adalah seorang pria.
Areliane sedikit membenarkan posisi tubuhnya tanda ia tak nyaman dan juga takut.
"Sstt, tidurlah aku tak akan mengganggumu gadis kecil" pria itu menepuk nepuk pelan puncak kepala Areliane.
Tepukan di kepalanya sangatlah nyaman dan juga menenangkan tanpa sadar ia menutup matanya kala dunia mimpi mulai menghampirinya.
*•.¸♡♡¸.•*
Areliane terbangun ketika cahaya matahari mengganggu tidurnya. Ia duduk meregangkan tubuhnya yang kaku karena tidur semalaman.
Ia kembali teringat kejadian tadi malam dimana ada seorang pria yang tiba tiba masuk ke kamarnya dan juga.....
Ia ingat sekarang, tadi malam pria itu meletakkan sesuatu seperti kertas di atas nakas nya. Ia melihat nakas nya dan benar, di sana ada sebuah kertas putih kecil yang dilipat dan di samping ada sebuah kotak perhiasan berwarna navy.
Seingatnya semalam pria itu hanya meletakkan kertas putih tidak dengan kotak berwarna navy itu. Apakah... tak apalah yang terpenting sekarang ia harus meng-unboxing kedua benda mati itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗢𝗳 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗞𝗶𝗹𝗹𝘀
Romance"𝖆𝖜𝖆𝖑 𝖇𝖆𝖍𝖆𝖌𝖎𝖆 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖆𝖐𝖍𝖎𝖗 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖙𝖗𝖆𝖌𝖎𝖘" SLOW UPDATE Judul awal : Madness Judul baru : The feeling of love that kills ***** Tentang empat mata yang tanpa sengaja bersitatap di sebuah rumah sakit jiwa dimana didalamnya...