TFOLTK Part 2

374 36 8
                                    


*selamat membaca*

"Beri tahu aku caranya untuk
melupakanmu" →author

2.067 kata.
Terimakasih banyak buat yang udah vote dan juga komen.


*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

•.¸♡♡¸.•*


Dua bulan berlalu, hari ini adalah hari pertama Areliane berkuliah di universitas Adiatama. Dua bulan lamanya ia sering merasakan seseorang menghampirinya ketika ia tertidur.

Dua bulan yang lalu, ketika ia di suruh oleh Rana menjaga pria gila yang di awal bertemu sudah menatapnya tajam. Pria gila itu bagaikan dua orang yang berbeda.

Berbeda dengan pertama kali bertemu, pria gila itu malah menatapnya dengan senyum polosnya serta tak lupa dengan tatapan lembutnya.

Apalagi perkataan seorang nenek tua yang ia jumpai di taman kota waktu itu masih membekas di otaknya.

FLASHBACK ON

Pria gila itu tengah tertidur setelah makan dengan di suapi oleh Areliane. Tatapannya, senyumnya dan juga nada bicaranya berbeda dengan waktu pertama kali mereka  bertemu.

Bukan tatapan tajam yang di berikan pria gila itu melainkan tatapan yang menyiratkan kerinduan dan juga kesedihan. Senyumannya begitu manis membuat Areliane ingin terus melihatnya. Juga nada bicaranya yang begitu lembut bagaikan kapas membuat Areliane ingin selalu mendengarnya.

Areliane terdiam menatap pria gila yang tengah tertidur pulas itu. Entah kenapa ia merasa familier dengan pria gila yang di ketahui bernama Elios tersebut.

Bekas jahitan pada kening elios mengingatkan ia pada teman masa kecilnya, apalagi nama mereka sama. Akan tetapi sudah belasan tahun berlalu ia tidak pernah lagi bertemu dengan teman masa kecilnya itu.

Tidak mau berlama-lama di ruangan pria gila ini. Ia beranjak dari duduknya, ia berencana akan segera pulang. Lagipula, Rena mengatakan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa.

Ia segera keluar dari ruangan elios si pria gila disini ia tidak mempunyai tugas lagi, lebih baik ia pergi daripada menjadi patung di ruangan itu.

Areliane tidak langsung pulang melainkan ia singgah sebentar di taman kota yang tidak terlalu jauh dari rumah Rena.

Ketika sedang duduk di kursi taman sambil menikmati es krim yang ada di tangannya, seorang nenek tua menghampirinya lalu duduk bersamanya di kursi taman.

𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗢𝗳 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗞𝗶𝗹𝗹𝘀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang