*selamat membaca*
"Dengan melihatmu saja, diriku
bisa berubah menjadi pasien
rumah sakit jiwa" →authorAreliane mengaduk makanannya tanpa ada niatan untuk memakannya. Sekarang ia sedang berada di kantin kampus nya.
"Ku harap kamu segera mengingat semua tentang kita"
Sepenggal kalimat sebelum Elios membebaskannya dari rumah pria itu, masih terbayang bayang di otak kecil Areliane.
Jujur saja ia tidak mengenal ataupun merasa pernah bertemu dengan Elios→ si pria gila. Memang, semasa kecilnya dulu ia pernah mengenal dengan panggilan Elios, tapi mereka jelas berbeda.
Ya, awalnya ketika menjaga Elios beberapa bulan yang lalu ia juga sempat berpikir bahwa Elios adalah teman masa kecil nya. Selain nama nya yang sama, luka di kening pria itu juga mengingatkan Areliane pada teman masa kecilnya.
Tapi, luka itu berbeda. Jika elios→ teman masa kecilnya memiliki luka di kening menyerupai garis lurus kebawah ( I ).
Sementara Elios yang baru baru ini ia temui memiliki luka pada kening berbentuk garis lurus kesamping (-)
Perbedaan lainnya ialah.
Elios→ teman masa kecilnya itu memiliki rambut lurus dengan warna blonde, sedang Elios→ si pria gila yang mengaku pernah mengenal dirinya itu mempunyai rambut sedikit keriting dengan warna hitam.Helaan napas Areliane terdengar begitu jelas. Seharusnya ia tak memikirkan pria gila itu. Mulai menyendokkan makanan ke mulutnya.
"Heh, Lo, maba yang terjatuh karena kulit pisang beberapa hari yang lalu, bukan ?". Areliane menolehkan kepalanya ke samping kala mendengar suara yang tidak terlalu asing di Indra pengldengarnya.
Di sana terlihat dua orang perempuan sedang berdiri dengan posisi tubuh ke arah areliane. Perempuan yang satunya memegang sebuah nampan yang berisikan dua buah mangkuk dengan dua buah jus di sisi tiap mangkuknya. Perempuan itu mempunyai rambut sepunggung hitam.
Sedang kan di tangan perempuan yang satunya lagi, hanya berdiri melipat kedua tangannya. Seperti nya perempuan itu yang bersuara tadi.
Perempuan ini mempunyai rambut sebahu, berwarna coklat gelap.
"Y-ya, ooh itu, hehe"
Areliane tidak tau harus bereaksi seperti apa. Ia sangat malu sekarang, jika bisa Areliane ingin tenggelam sekarang.
Baru saja perempuan rambut coklat ingin bersuara, perempuan dengan rambut hitam itu langsung menyela, sehingga ucapan perempuan rambut coklat itu menghentikan gerakan bibirnya.
"Udah lah anjir, Lo nggak liat kita berdua berdiri dari tadi ?. Seenggaknya suruh kita duduk dulu baru ngobrol lagi, kaki sama tangan gw udah capek ini".
"Oh, ya. Kalian, silahkan duduk"
"Dari tadi kek".
Dua perempuan itu segera duduk di kursi samping Areliane.
"Oh, ya. Nama gw Monica, tapi orang orang lebih sering manggil gw momon." Perempuan dengan rambut panjang sepunggung itu memperkenalkan dirinya.
"Gw Jessica, Lo bisa manggil gw Jessi " Sekarang giliran perempuan rambut coklat yang memperkenalkan diri.
"Aku Areliane, panggil Elia saja". Areliane memperkenalkan diri dengan kikuk.
Terjadi keheningan pada ketiga nya. Monica yang bosan dengan keadaan hening tersebut akhirnya memulai pembicaraan terlebih dahulu.
" Emm, btw. Lo nggak sama kk Erwin ?"
Tidak ada sahutan dari orang yang di tanya, membuat Monica refleks memukul meja kesal. Hingga, merebut perhatian para makhluk yang berada di kantin.
"Hehehehe, maaf-maaf". Monica menyengir bodoh dengan tangan di lipat di dada, menatap para penghuni kantin sembari mengucapkan kata maaf.
"Kamu bicara sama aku ?" Areliane menunjuk dirinya sendiri dengan menatap Monica dengan tatapan polosnya.
"LO Akhh- anjing lah" dengan perasaan dongkol Monica memakan makanannya dengan gaya yang begitu tak santai. Menghiraukan tatapan dua manusia yang menatapnya dengan senyuman geli.
••••••••
Hai haii.
Kembali lagi bersama aku di cerita ku yang gaje ini.
Bagian ini tuh emang sedikit, karena alurnya aku masih lupa lupa.
Kebetulan aku ada ide dikit,jadi yaudah aku tulis aja.Aku ngerubah sedikit alurnya.
Rambut sepunggung (Monica)
Rambut sebahu (Jessica).Awalnya mereka berdua rambutnya sama sebahu tapi aku rubah.
Aku bener bener minta maaf untuk ini 🙏.
Thank you
See you next part567 kata
7 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗢𝗳 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗞𝗶𝗹𝗹𝘀
Romance"𝖆𝖜𝖆𝖑 𝖇𝖆𝖍𝖆𝖌𝖎𝖆 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖆𝖐𝖍𝖎𝖗 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖙𝖗𝖆𝖌𝖎𝖘" SLOW UPDATE Judul awal : Madness Judul baru : The feeling of love that kills ***** Tentang empat mata yang tanpa sengaja bersitatap di sebuah rumah sakit jiwa dimana didalamnya...