TFOLTK Part 9

132 17 25
                                    

• • • • •

Sinar matahari yang masuk lewat gorden kamar yang sengaja dibuka tak membuat Areliane kunjung membuka matanya. Dengan lihai tangannya menaikkan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Melihat itu Rena menghembuskan napas dengan kesal, jam sudah pukul 07.42 tapi Areliane malah asiknya tertidur. Dengan langkah pelan Rena menghampiri ranjang Areliane lalu menarik selimut dengan kasar menampilkan Areliane dengan rambut singanya.

"Ck, bibi aku masih mengantuk." Tangannya kembali mengambil selimut yang tadi di tarik oleh Rena.

"Bangun, Elia. Kamu perempuan, sudah dewasa bukan anak kecil lagi. Tidak ada perempuan yang masih tidur di jam segini."

''Aku kan memang anak kecil, bibi. Makanya aku memanggil bibi dengan sebutan bibi. Nah, karena aku masih kecil, lebih baik aku tidur kem-"

"Elia" Suara Rena yang terdengar lembut  mengalun bagaikan alarm bahaya untuk Areliane. Dengan cepat ia turun dari kasur, ia menuju meja rias, mengambil sisir lalu menyisir rambutnya yang berantakan.

"Setelah itu jangan tidur kembali atau bibi akan membakar semua koleksi novel mu.
Mandi lalu turunlah kebawah untuk sarapan."

Dengan malas Areliane menganggukkan kepalanya lalu beranjak menuju kamar mandi. Melihat itu Rena segera keluar dari kamar Areliane.

• • • • •

"Bibi, aku ingin bertanya sesuatu padamu ?" Setelah sarapan Kini kedua perempuan berbeda usia itu sedang menanam bunga. Kebetulan hari ini keduanya tidak sibuk, Areliane yang tidak sadar jadwal kuliah dan Rena yang mengambil cuti untuk waktu satu Minggu.

"Ya, ada apa ?"

"Pria yang kemarin itu siapa ? Kenapa dia bisa berada di rumah bibi ?" Rena yang awalnya ingin memasukkan tanah ke dalam pot menjadi terhenti. Dia pikir Areliane telah melupakannya.

"Ahh i-itu. Emmm, kau tau kan jika bibi bekerja sebagai dokter di rumah sakit jiwa?!" Areliane hanya menganggukkan kepala.

"Dia adalah salah satu pasien bibi, karena dia sudah sembuh dia datang ke rumah ingin mengucapkan terimakasih" Jelas Rena entah itu benar atau tidak yang pasti Areliane hanya menanggapi dengan anggukan lalu fokus kembali pada bunga bunga dan yang di hadapannya.

"Ohh pria gila itu sudah sembuh rupanya". Batinnya

"Kau kenal pria itu ? Kemarin, sebelum pulang dia sempat mengusap kepalamu bukan ?" Berbalik, sekarang Areliane yang terhenti karena ucapan Rena.

"Beberapa kali aku pernah bertemu dengannya, aku tidak tau kalau pria itu mantan pasien bibi" Ucapan Areliane memang ada benarnya namun juga ada tidaknya.

"Bibi, ngomong-ngomong terimakasih telah memberikanku novel yang pernah ku katakan padamu waktu itu"

"Novel ?" Alis Rena mengkerut, Areliane memang pernah mengatakan ia ingin membeli novel namun tidak tercapai karena uangnya tidak cukup dan ia meminta Rena untuk membelikannya.

Sampai sekarang pun Rena masih tidak menuruti permintaan Areliane. Jadi, siapa yang memberi novel itu pada keponakannya ini ?.

''apa dia ?"

"Dimana kau menemukan novel itu ?" Ia harus memastikan sesuatu.

"Bukankah bibi yang tadi malam meletakkannya di meja belajarku? Kenapa bibi bertanya begitu ?"

"Sialan, pria itu kenapa dia menjadi semakin berani sekarang ?"

"Oh, tidak. Bibi hanya tidak menyangka kamu terlihat sangat senang hanya karena novel itu. Padahal kamu sudah lama menginginkannya bibi pikir kamu sudah lupa". Alibinya.

"Bibi tahu ? Aku sekarang mencoba untuk berhemat, jadinya aku tidak lagi membeli novel dan semacamnya. Ketika bibi membelikannya untuk tentu saja aku sangat bahagia".

"Terimakasih bibi". Areliane menampilkan senyum tulusnya pada Rena. Melihat itu Rena juga tersenyum, jenis senyum yang tidak di ketahui maksudnya.

• • • • •

"Kak, apakah kita perlu mengambil 'dia' secepatnya? Kau sudah terlihat seperti orang gila sekarang"

"Sudahlah Erwin, biarkan saja dia seperti itu aku sudah muak menegurnya, bahkan ibu dan ayah pun sudah turun tangan untuk menasehatinya, memang dasarnya saja pria ini yang keras kepala". 

"Biarkan saja pria itu menjadi gila sungguhan"

• • • • •

579 kata

Terimakasih telah membaca juga vote dan komen.

See you next part

18 April 2024

𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗢𝗳 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗞𝗶𝗹𝗹𝘀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang