TFOLTK part 4

293 34 46
                                    

𓂃𝙍𝙖𝙨𝙖 𝙙𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪, 𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜𓂃
    Author

 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪, 𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜𓂃    Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sinar matahari pagi mengusik seorang perempuan yang sedang tertidur pulas di sebuah ranjang king size yang lembut dan nyaman.

Pelan tapi pasti kedua netra coklat yang di miliki Areliane itu perlahan lahan mulai terbuka. Mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya. Ya, perempuan itu adalah areliane.

Ia meregangkan otot otot tubuhnya yang terasa kaku. Tunggu, tempat ini begitu asing di penglihatan areliane. Sebuah kamar yang sangat besar dan luas didominasi dengan warna abu abu gelap.

Otaknya berputar kembali pada kejadian tadi malam, dimana ia tiba-tiba di kejar oleh seorang pria botak lalu ia bersembunyi di sebuah gang kecil, sempit dan gelap.

Ketika merasa pria botak itu tak lagi mengejarnya ia berencana keluar dari persembunyian, tapi sebuah lengan kekar melingkar indah di pinggangnya lalu membisikkan sesuatu yang tak dipahami Areliane.

Ia merasa sebuah jarum menusuk lehernya dan tanpa disadari Areliane mulai kehilangan kesadarannya sedikit demi sedikit. Ia tak tau lagi apa yang terjadi setelahnya, tiba tiba terbangun di ruangan asing nan mewah ini.

Aroma maskulin khas seorang pria menusuk ke indra penciuman Areliane. Ia menundukkan pandangan memperhatikan pakaiannya, pakai yang ia pakai tadi malam masih melakat di tubuhnya.

  'huft, syukurlah'. Batinnya

Banyak pertanyaan pertanyaan di otak kecilnya salah satunya, kenapa ia berada di tempat ini ?.

Mendengar suara pintu yang bergeser Areliane memusatkan pandangannya pada pintu kayu berwarna coklat, di sana terdapat seorang pria berjalan dengan tegasnya ke arah Areliane.

Areliane beringsut mundur hingga akhirnya tubuhnya mentok pada kepala ranjang. Wajah pria itu terlihat tidak asing, Areliane terus berpikir siapa pria itu membuat ia tidak sadar jika pria itu telah berada di sisi ranjang.

"Honey, apa yang kamu pikirkan ? Kenapa kamu melamun ?" Areliane tersentak kaget kala suara lembut nan indah menyapa gendang telinganya.

"T-tidak ada. B-bisakah aku b-bertanya ?" Dengan terbata-bata Areliane memberanikan diri untuk bersuara.

"Ya, tentu saja. Siapa yang melarangmu ? Tidak ada honey."

𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗢𝗳 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗧𝗵𝗮𝘁 𝗞𝗶𝗹𝗹𝘀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang