Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen.
Feri menekan bel di depan dinding pagar rumah Fajar dan Aisyah. Rumah keluarga beda keyakinan itu nampak tertutup rapat di sore hari membuat Feri harus menekan terus bel rumah tersebut.
"Belum pada pulang kerja itu mas," ucap seorang wanita menghampirinya.
"Anak-anaknya juga nggak ada di rumah bu?"
"Setau saya kalau yang anak pertama masih ngaji di masjid kalau anak-anak yang lain nggak tau. Soalnya yang paling sering keliatan anak pertama itu."
Kemudian Feri mencoba menelepon Aisyah menggunakkan handphone-nya.
"Halo cha. Lo masih kerja?"
"Udah otw pulang. Ini gue masih nebengin temen kantor gue pulang. Tunggu aja didepan rumah paling lima belas menitan gue nyampe disana."
"Oh oke."
Panghilan dimatikan oleh Aisyah. Kini Aisyah menaiki motornya diikuti salah satu teman kerjanya yang menebeng. "Gue bisanya anter sampe depan gang gpp?"
"Soalnya gue ada janji sama orang," sambungnya.
"Iya cha gapapa." jawab Camila naik ke boncengan motor Aisyah.
Aisyah mengantarkan rekan kerjanya terlebih dahulu yang menebeng itu hingga depan gang kostan Camila. "Oh darerah ini kostan baru lo," ucapnya.
"Iya cha gue cari kostan yang rada miring harganya tapi tempatnya bagus," balas Camila turun dari motor Aisyah.
"Yang mana kostnya?" tanya Aisyah.
"Masih jalan jauh sih darisini."
"Ah, maaf ya gak bisa anter sampe depan kost lo. Next gue anted sampe depan kost lo. Sekarang gue pulang dulu," ucap Aisyah jadi tidak enak kepada Camila.
Camila menganggukkan kepalanya tidak masalah. "Gapapa cha, thanks ya udah ditebengin."
Aisyah mengacungkan salah satu jempolnya kemudian mengegas motornya kearah jalan rumahnya. "Bukannya gang tadi tembusan ke gang melati ya?" gumamnya saat motornya berhenti di perrempatan lampu merah dekat daerah jalan rumahnya.
"Tapi kostan jalan melati kan udah bubar jadi udah aman kayaknya."
"Kak mau beli kerupuknya nggak?" tawar anak kecil disamping motornya.
Aisyah menoleh kearah gadis kecil itu, ia seperti tahu wajah anak kecil tersebut. Namun siapa ya? "Berapaan?"
"Sepuluh ribuan kak."
"Satu deh," jawab Aisyah kasihan lalu mengambil uang di dashboard motornya. Anak kecil itu memberikan sebungkus kerupuk kepada Aisyah. "Makasih ya dek."
Anak kecil itu tersenyum kepadamya. "Sama-sama mima."
Kok kek kenal suaranya?
"LOH?! LILI!" pekik Aisyah membuat pengandara yang lain menuju kearah keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serumah beda keyakinan
Romansa«ᵇᵉᵇᵉʳᵃᵖᵃ ᵖᵃʳᵗ ᵖʳⁱᵛᵃᵗᵉ, ᵈⁱ ʰᵃʳᵃᵖ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ» [M] Pacaran beda keyakinan? Sudah biasa. Tapi pernah gak sih lo bakal berumahtangga dengan keadaan beda keyakinan? Dari awal pacaran sampai nikah pun pasangan ini kayak memegang prinsip...