Chapter 14 : Fever

792 97 16
                                    

3nd Pov

Demam. Penyakit yang kerap kali menyerang pasien dengan kekebalan tubuh kurang. Penyebab demam itu bermacam macam, mulai dari virus, inveksi, peradangan, perubahan suhu secara tiba tiba, bahkan juga dapat karena terkena paparan sinar matahari. Dan demam tidak pilih pilih pada korbannya, bayi, anak anak, remaja, orang dewasa, bahkan lansia dapat terkena penyakit ini.

Sama halnya dengan gadis kecil yang tengah terbaring tak berdaya di atas kasurnya ini. Bergerak sedikit saja rasanya sakit sekali, yang bisa dia lakukan saat ini hanya tidur, menatap langit langit kamarnya, dan bernapas. Sudah terhitung 2 hari sejak dia demam. Penyebabnya? Tersangka utama karena perubahan cuaca. Musim hujan tengah mengalami pergantian dengan musim panas.

Sejak kemarin [Name] hanya terus berbaring di tempat tidurnya, ketika bosan pun dia hanya bisa tidur, tidak kuat untuk mengangkat kepalanya sendiri. Venti, roh angin kecil itu terus berusaha menghiburnya dengan meniupkan angin sepoi-sepoi ke wajahnya. Roh itu bahkan menolak meninggalkan sisinya, benar benar melekat diatas kepalanya. Apel merah segar yang di tawarkan oleh Gempa pun dia tolak.

Tapi tentu saja bukan hanya Venti yang khawatir, kakak kakak gadis kecil itu juga sama khawatirnya. Padahal sang bunda sudah memberi tahu mereka sebelumnya, bahwa dokter berkata gadis mungil itu tidak apa apa, demamnya akan berlalu setelah beberapa hari bila secara rutin meminum obat yang telah diresepkan.

Namun hal itu tidak menghentikan Thorn dari niatnya untuk membantu si mungil kesayangannya. Dia bahkan rela bekerja sama dengan Solar agar dapat meningkatkan mood adik mereka. Dengan setumpuk kertas lipat di tangannya, Thorn masuk ke kamar sang adik bersama Taufan dan Solar. Senyum terpampang jelas di wajah mereka. [Name] menoleh, menatap sayu pada ke tiganya.

"Kakak?" Ucapnya dengan nada lirih.

Thorn terkikik, dia mengelus dahi adiknya dengan senyum cerah.

"[Name] pasti bosan kan? Tunggu yaa, kakak buatkan sesuatu untuk [Name]!"

[Name] menatap kakaknya, mengangguk kecil dengan ekspresi bingung. Sementara itu Thorn menyusul kedua kembarannya dan duduk di karpet di kamar [Name]. Dirinya dan Taufan memperhatikan dengan seksama saat Solar dengan lihai melipat kertas lipat itu menjadi bentuk bentuk menggemaskan.

"Ini seperti ini, lalu lipat ke sini, lalu tekuk ujungnya.." Jelas Solar, memperagakan instruksinya.

Taufan dan Thorn mengangguk antusias, mengikuti setiap tahapan yang diinstruksikan oleh Solar. Hasilnya memang tidak terlalu rapi tapi masih bisa dikenali bentuknya. Setelah beberapa saat puluhan kertas lipat berbentuk bintang dan sebuah bulan tersebar di lantai kamar.

Merasa semuanya sudah cukup, Thorn mengisyaratkan pada Taufan untuk menerbangkan kertas kertas itu. Dirinya kemudian menutup jendela dan gorden, mencegah datangnya sinar matahari yang masuk. Sulur sulur tanaman juga mulai tumbuh, mengangkat tubuh mungil [Name] membuat gadis kecil itu terkejut. Sulur itu kemudian membentuk sebuah tempak tidur gantung tepat di bawah kertas bintang yang terbang dengan kemampuan Taufan.

Setelahnya dengan gabungan kemampuan Solar, seolah sebuah matahari mini di bawa ke kamar [Name]. Pemandangan mengagumkan itu membawa kembali senyum yang telah hilang sejak kemarin ke wajah si gadis kecil.

"Woah.." Kagumnya melihat pemandangan itu.

Thorn tersenyum, mencium pipi adiknya dan berkata, "Cepat sembuh yaa, nanti [Name] bisa lihat bintang lagi sama kakak."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC..
Published : 01-Jan-24
Revisi : -

Note: Haloo, Happy New Year!! 🎊🎊

Heheh, lama banget ya saya ga update? Saya sibuk banget soalnya, makin kesini tugas sekolah makin banyak, makin aneh aneh.

Btw, ada yang main Genshin? Klo ada ayok main bareng, saya bosan + males. Saking malesnya artefak saya jelek semua, paling punya Alhaitham aja yg agak layak, dia dps saya soalnya. Saya juga males lawan musuh di world saya sendiri, harus pake effort soalnya 😓

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memories : Boboiboy & Lil sis Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang