Him & i

1

Di sini istirahat siang aku ditemani hujan, bagaimana dengan kalian?
Semoga part ini bisa menghangatkan dan menemani istirahat siang kalian ya yorobun...
Selamat membaca 😊
.
.
.

Jimin.

.

Aku tidak bisa menikah denganmu.

Kata-kata mantan tunanganku bergema di kepalaku. 

Sambil mengintip ke bawah, ke arah cincin pertunangan yang dia berikan kembali kepadaku, aku mencoba menunjukkan dengan tepat emosiku — perpaduan yang kuat antara kemarahan dan keterkejutan. 

Cincin itu mengejekku di tempatnya berada di telapak tanganku. Kim Yunji hampir tidak sanggup menahan kedekatanku ketika dia mengucapkan kata-kata itu.

Aku sudah mengenal Yunji selama yang bisa kuingat. Jauh sebelum aku bertemu dengannya, namanya telah dibisikkan dengan hormat di kalangan pria dan bahkan anak laki-laki di lingkungan kami.

Kecantikan putri es yang agung ditampilkan dalam banyak fantasi.

Bagaikan burung murai yang tertarik pada benda berkilau, banyak yang ingin memilikinya. Ketika dia dijanjikan kepadaku pada usia tujuh belas tahun, aku menikmati kekaguman dan kecemburuan sesama Manusia. 

Aku telah memenangkan hadiah yang dicari-cari itu dan bisa menyebutnya sebagai milikku.

Selama bertahun-tahun, aku menghitung hari pernikahan kami.

Segalanya tampak menguntungkan ku. Aku akan menjadi underboss termuda di sini dengan keponakan Capo, sang putri es, sebagai istriku. Aku merasa tak terkalahkan.

Banyak orang menganggap kesombongan sebagai dosa, dan aku dihukum berat karena sifat-sifat tersebut.

Beberapa hari sebelum aku seharusnya mengambil alih posisi ayah ku sebagai Underboss, adik perempuan ku (Choi Jihwan) mengalami kecelakaan mobil. 

Sekarang, dia terjebak di kursi roda tanpa masa depan di depannya. Dunia mafia tidak baik. Anak perempuan atau wanita yang jelas-jelas mempunyai kekurangan akan dikesampingkan dan dianggap tidak layak, ditakdirkan untuk hidup dalam bayang-bayang baik sebagai perawan tua atau terjebak dalam pernikahan dengan bajingan pertama yang menerima mereka.

Di hari pernikahan kami, Yunji dicuri dariku, diculik oleh musuh paling kejam kami: keluarga Heo.

Ketika mereka mengirimnya kembali kepada kami, dia bukanlah gadis yang sama yang kukenal. Dia hilang dariku, rusak, dan aku tidak bisa memperbaikinya.

Masa depan ku yang direncanakan dengan cermat berantakan. Aku ditinggalkan bersama seorang saudara perempuan yang cacat, patah hati, dan ayah yang sedang sekarat. 

Ditinggal tanpa istri.

Aku memejamkan mata setelah mengakhiri panggilan dengan ayahku. Dia bersikeras bahwa kami perlu menuntut ikatan dengan keluarga Kim. Dia menginginkan koneksi ke Capo kami, dan meskipun aku setuju, move-on dari Yunji segera setelah kehilangan dia membuatku seperti ditikam pisau asam.

Namun hidup harus terus berjalan, dan aku harus tampil kuat. Aku masih muda. Banyak yang memperkirakan ku akan gagal dalam tugas memerintah Daegok.

Mereka menunggu saat itu, saat aku terjatuh dari kasih karunia. Aku mengepalkan jariku di sekitar cincin dan pergi mencari Capo dan Yunji-ku.

Sepuluh menit kemudian, ayah Yunji (Kim Jungil) kakak laki-lakinya (Kim Taehyung) dan (Capo kami) Lee Janghun, kami bertemu dengan ku di kantor rumah besar keluarga Kim untuk menyelesaikan masalah putusnya ikatan pernikahan.