One

3.9K 196 11
                                    

Reno menghembuskan napas perlahan, bersiap untuk menyambut atasannya yang pasti sebentar lagi akan keluar bersama dengan rombongan penumpang pesawat yang berasal dari Boston. Anak pertama dari sang bos besar perusahaan ia bekerja akhirnya kembali ke tanah air setelah tiga tahun ini melanjutkan kuliah magisternya di Harvard University.

Reno terdiam, mencoba menggali kembali ingatannya akan rupa seorang Zane Ocean Edzard yang sebenarnya hanya pernah ia temui satu kali saja. Reno ingat betul, saat itu ia dipanggil oleh sang direktur utama ke ruangannya. Ia memang sudah bekerja di bagian sekretariat sang bos besar tapi levelnya masih pemula. Reno pikir, ia hanya akan diberi tugas yang berkaitan dengan pekerjaannya seperti biasa. Sama sekali tak pernah terpikir, bahwa waktu itu ia akan diberikan tugas untuk menjadi sekretaris anaknya.

Zane Ocean kala itu baru saja lulus dari kuliahnya di jurusan arsitektur – jurusan yang sebenarnya berbeda dengan perusahaan yang dikelola oleh Erick. Maka dari itu, Erick menyuruh sang anak untuk kembali mengenyam pendidikan jurusan bisnis agar bisa menjadi penerusnya. Dan selama Zane menyelesaika pendidikannya itu, Erick berpesan kepada Reno untuk meningkatkan kompetensinya agar kelak bisa menjadi tangan kanan Zane.

Lamunan Reno akhirnya terpecah saat telinganya menangkap suara derap langkah kaki serta geretan roda koper yang berasal dari pintu keluar gate di depannya. Secara otomatis, ia pun menegakan tubuhnya dan menajamkan pandangannya untuk menemukan sesosok familiar yang sebentar lagi akan resmi menjadi atasannya.

Setelah beberapa menit terlewat, akhirnya Reno menemukan sosok itu – Zane Ocean. Pria yang meski terlihat begitu lelah karena perjalanannya, tapi tetap saja terlihat lebih tampan darinya yang semalam mendapatkan cukup istirahat. Padahal atasannya itu hanya mengenakan kaos polos hitam dan celana kain hitam dengan kaca mata berwarna serupa sebagai pelengkap. Sedangkan dia, dia mengenakan setelan jas lengkap tapi tetap saja jika bersandingan, semua orang akan langsung tahu siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahannya.

Dengan sigap, Reno berjalan cepat untuk menghampiri Zane yang tengah mendorong trolly koper. "Selamat pagi, Pak Zane. Saya bantu." Zane hanya mengangguk singkat dan membiarkan Reno untuk mengambil alih trollynya.

=====

"Welcome home, my son." Erick langsung menarik sang anak sulung ke dalam pelukan singkatnya begitu pria itu masuk ke dalam rumah. Zane membalas dengan gumaman singkat dan setelah pelukan mereka terlerai, Zane pun bergantian berinteraksi dengan sang ibu serta adik perempuannya.

"What's up, Zi. Wow, adik tomboy kakak rupanya sudah berubah menjadi perempuan sekarang." Ucap Zane setelah memberikan pelukan singkat kepada Ziyan – adik perempuan satu-satunya. Ziyan mencebik kesal sebelum kemudian membalas ejekan sang kakak. "Wow, kakak aku kelihatan semakin tua sekarang."

"You mean, lebih matang dan tampan kan?" sahut Zane yang membuat Ziyan memutar bola mata kesal. Reuni keluarga itu pun berlanjut sampai akhirnya setelah beberapa lama terlewat, Nathania – ibu Zane menyuruh sang anak untuk beristirahat.

Senyap, begitu Zane menutup pintu kamarnya, suasana langsung berubah senyap. Dan senyum yang ia pasang saat berinteraksi dengan keluarganya baru saja, turut lenyap. Ekspresi Zane berubah dingin dalam sekejap saat topeng sempurna yang selama ini ia pasang, luruh saat tak ada orang di sekitarnya.

Zane pun berjalan menuju ranjang. Ia lalu mendudukan diri dengan punggung yang ia sandarkan di kepala ranjang. Zane memejamkan kedua matanya sesaat sebelum kemudian sebuah seringai perlahan terbit menghiasi wajahnya.

Ah, akhirnya ia harus kembali. Kembali kepada perannya sebagai pangeran keluarga Edzard yang selalu menuntut kesempurnaan untuk ditampakan. Pertemuan demi pertemuan dengan relasi bisnis, orang-orang yang berada di lingkungan sosialita kelas atas, serta rentetan pekerjaan yang harus ia kerjakan dengan apik demi menambah pundi-pundi kekayaan keluarga – semua harus ia kerjakan secara sempurna.

Something UnfinishedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang