"dari mana saja kau?" Tanya gadis berambut hitam, dan mata yang berwarna ungu. Di tangan kiri nya membawa tongkat biru.
"Perusahaan sudah maju malah kesegel. Bingung antara kasian atau nasip," lanjut wanita itu sambil memanjangkan tongkat nya disisi kanan dan kiri, yg awalnya tongkqt itu pendek sekarang menjadi panjang.
"Enyah kalian," wanita itu mengangkat tongkat nya dan menancapkan ke permukaan. Di sekitar permukaannya muncul warna biru seperti es.
Semua orang yang terkena es nya wanita itu tidak bisa bergerak. Setelah semua permukaan menjadi es. Wanita itu berjalan mendekati sukuna.
"Bagaimana jika kita bertarung, one by one. Yang kalah harus menuruti kemauan si pemenang,"
"Aku tidak takut,"
Flashback on
"Sukuna-san akan menikah dengan ku, tidak ada yang boleh menikahi sukuna-san selain diriku" teriak remaja cewek berambut hitam.Orang orang sebut remaja itu gilaa, karna posesif terhadap sukuna. Disana ada sukuna, pasti ada Akino. Yah remaja itu Akino. Keturunan asli raja terdahulu yang sekarang terbengkalai. Akino bisa melihat masa depan yang mana nasip desanya akan hilang. Karna itu Akino mulai mendekati sukuna dan berharap Sukuna akan suka ke Akino tapi nahasnya cuma Akino yang bener bener sayang ke Sukuna. Akino pikir dengan menumbuhkan rasa Sayang sukuna ke Akino, sukuna akan mengabulkan semua permintaan Akino apa pun itu. Disaat detik detik desanya akan musnah Akino tetap meminta pertolongan ke Sukuna, reaksi Sukuna masih sama saja tidak menggubris dan menganggap angin berlalu.
Akino memiliki kekuatan yang sangat kuat, tapi tidak bisa ia gunakan karna dia telah tau nasip akan desanya. Tertulis di dalam buku siapa yang bisa melihat masa depan maka 100% dia pasti selamat dan tidak bisa membantu apapun. Akino makin terbebani, dia tidak bisa menghilangkan kekuatannya.
Setelah desanya musnah, Akino tidak lagi mendekati Sukuna dan membuang jauh perasaan nya.
Flashback off
Sukuna lah pemenang nya.
"See, raja akan menang,"
Akino menangis, padahal ia sudah menyiapkan diri, berlatih berlatih dan tidur itu yang ia kerjakan sambil nyambi megang perusahaan Sukuna.
Akino membenci dirinya, ia sudah bertekad malah kalah. Apa apaan ini.
"Apa yang kau ingin kan, Tuan?" tanya Akino tanpa melirik ke Sukuna.
"Dirimu!" Jawab Sukuna yang membuat Akino tidak kaget, mungkin yang sukuna maksud kekuatannya.
"Bukan kekuatanmu, tapi dirimu," Lanjut Sukuna, Akino memang masih menyukai Sukuna. Walaupun Akino tahu Sukuna tidak menyukainya sedikit pun. Rip hati Akino.
"Jangan begitu. Kau membuat ku terlihat mengenaskan. Aku tau banyak tentang mu, tapi kau- sudah lah lupakan. Sekali lagi ku tanya, apa yang kau ingin kan?"
"Jadi lah istriku,"
Tepat sekali Akino menancapkan tongkat biru nya lagi, kekuatannya sangat besar terlihat sinar biru dari bawah dan berjalan makin melebar. Siapa pun tidak bisa menghentikan Akino, inilah kekuatan terbaik nya. Membumi hanguskan kekuatan buruk.
Setelah kejadian itu, semua orang tampak sama, tidak ada kekuatan buruk. Bahkan kutukan pun hilang juga.
Bruk ...
Akino selesai, selesai mengemban tugas nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.T'pi boong.
Akino hanya pingsan setelah mengeluarkan semua kekuatannya. Dan itu masih sempat ditahan oleh Sukuna.
Seminggu kemudian tepat di malam hari Akino mulai sadarkan diri. Pertama kali ia lihat ialah pemandangan bulan yang sendirian. Tanpa bintang satupun.
Kriiet...
"Oh sudah sadar," muncul orang berbadan kekar yang membuka pintu nya.
Akino menoleh ke orang itu sekolah lalu memalingkan kepalanya melihat ke bulan lagi. Akino masih mengingat Sukuna. Sukuna yang sekarang bertelanjang dada hanya memakai celana panjang, dan membawa sepiring makanan juga segelas air putih. Ini yang bikin Akino ga bisa melupakan Sukuna, body Sukuna bikin meleleh cuyyyy.
"Makan lah, sudah seminggu kmu belum sadar," ah sialan Sukuna di samping Akino, Akino mau gali kuburan aja.
Akino ragu ragu memakan makanannya.
" Percayalah, ga ada racunnya," ujar Sukuna yang tau dengan pikiran Akino.
Akino makin merinding, dengan ucapan Sukuna. Akino yakin di makanannya pasti ada racunnya.
Tidak ada pergerakan dari Akino, Sukuna berinisiatif memotong steak dan memakannya, lalu ia mencium Akino memindahkan makanan dari mulut Sukuna ke Akino. Akino terkejut dengan tindakan tiba tiba dari Sukuna.
"Lagi?" Tawar Sukuna yang segera mendapat gelengan kepala dari Akino.
Ah sial bisa log out mendadak gue, batin Akino dan melahap makanannya, persetan sama racun.
Selesai memakan semua makanannya, Sukuna mendaratkan kecupan di kening Akino. Akino mengerutkan keningnya, heran. Tentu saja heran, siapa yang engga heran tiba tiba di cium Ama mantan raja kutukan.
"tidurlah, aku mengantuk," ucap Sukuna sambil merebahkan badannya disamping Akino.
Akino jadi berpikir, malam ini Sukuna tidur di sampingnya berarti semingguan Akino tidur sama Sukuna
Whattt, what the Fuck mennn!!?
Keesokannya
Saat Sukuna pergi mandi, Akino berjalan ke jendela. Dia melihat kebawah. Tampak bersih tidak ada aura negatif sedikit pun. Akino tersenyum, ga sia sia dia memendam kekuatannya."Kenapa?" Tanya Sukuna tiba tiba mukanya berada di samping Akino. Dan badan Sukuna di belakang Akino.
Gasp...
"Tidak ada,"
"Yuuji itu adek mu?" Tanya Sukuna.
"Iya,"
"Kenapa kau tidak serumah dengannya,"
Akino nampak berpikir jawaban apa yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukuna x reader
Fanfictionsukuna, toji x reader ples ples Mari mampir, dijamin dibikin salting hehe