Happy Reading...
Disinilah Kirana duduk di sofa ruang tamu di penthouse Gara. Kirana sudah duduk sekitar 30 menit disini tapi pemilik kamar belum juga menunjukan batang hidungnya.
Kirana menyesal menyetujui perkataan Dimas saat Dimas mengatakan jika Gara ingin bertemu dengannya untuk membahas masalah pernikahan mereka. Tapi lihatlah sekarang Gara bahkan sudah membuat nya menunggu selama itu tanpa kepastian.
Benarkah pria itu memanggilnya untuk membicarakan tentang masalah pernikahan mereka ataukah Gara sengaja ingin membalas dendam padanya dengan membuatnya menunggu selama ini.
Tiba-tiba saja perut Kirana berbunyi membuat Kirana sepontan memegangi perutnya. Kirana baru ingat jika sejak semalam ia belum makan apa-apa.
Pasalnya Kirana takut jika harus memesan makanan lewat telepon karena ia tidak memiliki uang untuk membayar makanan yang nantinya ia pesan.
Untuk itu Kirana hanya bisa menahan lapar nya dan memilih untuk tidur tadi malam.
"Ehm.."suara deheman seseorang membuat Kirana melirik kearah orang itu. Orang yang sejak tadi di tunggu Kirana kini menampakkan batang hidungnya.
Gara tampak segar dengan mengenakan pakaian santainya dan mulai duduk di sofa berhadapan dengan Kirana.
"Kau sudah menunggu lama."ucap Gara membuat Kirana berdecak kesal mendengar perkataan yang keluar dari mulut mantan kekasihnya itu.
"Apa aku harus menjawab pertanyaan mu itu jika kau tahu sendiri jawaban nya."kata Kirana entah mendapatkan dari mana keberanian itu.
"Baiklah kita bahas masalah pernikahan kita. Aku sudah membuat beberapa peraturan untuk kau patuhi." Kata Gara memberikan surat perjanjian pada Kirana.
Kirana mulai membaca surat perjanjian itu.
Isi surat perjanjian.
- Pihak kedua tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi pihak pertama.
- Pihak kedua di larang memiliki hubungan dengan lawan jenis sebelum masa kontrak berakhir.
-Pihak kedua tidak boleh membocorkan tentang surat perjanjian ini pada orang lain.
-Pihak kedua harus menjaga nama baik pihak pertama.
- Pihak pertama boleh melakukan apapun pada pihak kedua.
-Pihak kedua tidak boleh membantah perintah dari pihak pertama.
-Pihak pertama boleh ikut campur dengan urusan pribadi pihak kedua.
- Jika pihak kedua melanggar perjanjian maka pihak kedua harus membayar hutang pada pihak pertama saat itu juga.
-Masa pernikahan di tentukan oleh pihak pertama tapi jika pihak pertama ingin membatalkan surat perjanjian itu maka pihak kedua tidak boleh protes.
Itulah isi surat perjanjian yang di buat Gara. Kirana merasa ini tidak adil untuknya kenapa semua point hanya di bebankan untuk nya saja.
"Kenapa kau tidak setuju dengan perjanjian itu." Kata Gara menebak dari Ekspresi wajah yang di tunjukkan Kirana.
"Ini tidak adil untukku. Kenapa semua isi ini hanya mengarah padaku."kata Kirana protes.
"Kau lupa, kau yang berhutang padaku sudah seharusnya kau menuruti semua perjanjian itu tapi jika kau tidak mau tidak apa. Kau bisa menolak nya dan bayar hutangmu sekarang juga padaku."kata Gara mengancam membuat Kirana menghela nafas berat.
Kirana tidak mungkin bisa membayar hutang itu sekarang. Karena ia tidak memiliki uang sepeserpun.
"Berapa lama masa pernikahan ini."kata Kirana menanyakan sebelum ia menyetujui surat perjanjian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma (Kirana & Gara)
RomanceBagaimana jika orang yang dulunya saling mencintai dan menyayangi di pertemukan kembali karena keadaan. walaupun hubungan keduanya sudah kandas 1 tahun yang lalu tapi takdir kembali mempertemukan mereka dan membuat mereka menjadi pasangan suami-istr...