Eps 8. Club Malam

6 0 0
                                    

Happy Reading

Kirana tidak menyangkah jika ia bisa datang ke tempat ini. Apa lagi sekarang ia harus bekerja disini untuk melunasi hutang kakaknya yang entah sampai kapan akan lunas. Apa sisa hidupnya akan ia habiskan di tempat menakutkan ini. Tidak! Kirana segera menggelengkan kepalanya memikirkan hal itu membuat Kirana merasa sangat cemas.

Kirana tidak mau membayangkan jika harus terus berada di tempat ini. Apalagi untuk bekerja disini pun ia tidak mau. Walaupun ia dari keluarga tak berada tapi tidak pernah terpikirkan oleh nya untuk berada di club malam. Kirana tahu dengan jelas bagaimana bekerja disini. Ia harus memakai rok mini dan harus tersenyum melayani para pria hidung belang sambil membawa minuman beralkohol. Apalagi harus menemani mereka mengobrol bahkan melayani mereka di kamar. Memikirkan itu semua membuat kepala Kirana jadi pusing.

Apa yang harus ia lakukan untuk bisa kabur dari sini?

Adakah orang yang bisa membantunya pergi dari sini?

Tiba-tiba saja pintu kamar yang di tempati Kirana sejak semalam mulai di buka oleh seseorang. Membuat jantung Kirana berdetak dengan cepat .

Jangan katakan jika ia sudah harus bekerja hari ini.

Tidak! Ia tidak mau.

Pikir Kirana menggelengkan kepalanya.

Seorang wanita kini masuk dan mendekati Kirana yang tengah duduk di lantai tepatnya di pojok.

"Ayo, ikut denganku. Hari ini kau ada klien yang harus kau layani."kata Mimi membuat Kirana langsung bergeser ke kiri berusaha untuk kabur.

"Aku tidak mau. Pergi dari sini."kata Kirana menolak ajakan Mimi. Wanita bernama Mimi nampak menarik rambut panjang Kirana.

"Jangan banyak berulah. Kau pikir kau bisa menolak pekerjaan ini sedangkan hutangmu pada bos sangatlah banyak dan aku yakin jika kau terus menolak maka kau tidak akan pernah bisa keluar dari sini."kata Mimi sambil menarik rambut panjang Kirana ke belakang membuat Kirana merintih kesakitan.

"Aku tidak sudi bekerja disini. Lepaskan tanganmu dari rambutku."ucap Kirana berusaha melepaskan rambutnya dari tangan mimi.

"Jangan berlagak sombong. Aku sudah pernah melihat orang sepertimu yang tidak punya uang tapi sok-sokan ingin meminjam uang pada bos. Apa kau pikir bos akan senang mendengarmu menolak pekerjaan ini."kata Mimi dengan nada tak sukanya.

"Aku tidak perduli. Lepaskan aku."saut Kirana merasa kesakitan.

"Lebih baik kau ikut aku sekarang jangan sampai kau membuat klien marah."kata Mimi menarik tangan Kirana untuk ikut dengannya. Kirana memberontak membuat Mimi kewalahan.

"Baron, Jono cepat kemari."teriak Mimi dari dalam membuat pria bernama Baron dan Jono mulai berlari masuk.

"Ada apa?"tanya keduanya serempak saat mereka sudah ada di hadapan Mimi.

"Bawa dia menghadap bos." Suruh Mimi membuat Baron dan Jono lantas memegangi lengan Kirana dan membawa Kirana pergi. Kirana berusaha untuk lepas dari cengkeraman mereka di lengannya.

Ruangan bos.

Baron dan Jono membawa masuk Kirana dengan paksa membuat Dimas yang tadinya duduk langsung berdiri dan menatap perlakuan mereka terhadap kekasih tuan nya. Apa lagi Dimas bisa melihat jika rambut Kirana terlihat sangat berantakan begitupun dengan pakaian yang di kenakan Kirana.

"Apa yang kalian lakukan pada nyonya." Teriak Dimas dengan suara yang di naikan satu oktaf. Bisa gawat jika tuan tahu bahwa nyonya tidak baik-baik saja. Apa lagi tuan berpesan untuk memastikan bahwa nyonya baik-baik saja.

Karma (Kirana & Gara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang