Happy Reading...
Kirana baru saja selesai mandi. Tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang dari luar membuat Kirana berjalan mendekati pintu. Kirana membuka pintu dan bisa Kirana lihat 4 orang maid tengah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Selamat pagi nyonya."sapa keempatnya dengan wajah ramah.
"Selamat pagi."saut Kirana seadanya.
"Kami di tugaskan untuk membantu nyonya bersiap."ucap Lisa mengatakan tujuannya datang kesini.
"Tapi saya rasa saya tidak membutuhkan banyak orang."kata Kirana menatap keempatnya.
"Kami di utus langsung oleh Bu Ani untuk melayani nyonya."ucap Lili seadanya.
"Baiklah kalian boleh masuk."kata Kirana mempersilakan keempatnya untuk masuk.
"Nyonya kami akan mengambil pakaian untuk nyonya."ucap Anet pergi kearah walk in closet milik Kirana dengan lili dan Nina sedangkan Lisa masih berada di kamar Kirana.
"Biar saya bantu mengeringkan rambut nyonya."ucap Lisa membuat Kirana hanya mampu menganggukkan kepalanya. Kirana duduk di kursi meja rias sedangkan Lisa mulai membantu mengeringkan rambut Kirana dengan mengunakan hair dryer.
Di walk in closet.
Ketiga sedang sibuk memilih-milih pakaian yang akan di kenakan Kirana dan barang-barang yang lainnya.
"Gara-gara nyonya kemarin kita hampir saja di pecat oleh tuan."ucap Anet mengawali pembicaraannya.
"Kau benar. Aku tidak menyangkah nyonya akan mengadukan kita pada tuan."kata Lili dari rak sepatu.
"Mungkin nyonya memang orang yang suka mengadu. Aku saja masih kesal saat Lisa mengadukan kita pada Bu Ani tentang kita yang menguncinya di gudang."ucap Nina kesal.
"Untung kemarin aku bisa dengan cepat beralasan jika tidak kita mungkin akan mati."kata Anet membuat keduanya mengangguk.
"Aku tidak percaya tuan memberikan semua barang-barang mewah ini pada nyonya."ucap Nina menatap semua barang-barang yang ada di walk in closet Kirana.
"Ku rasa nyonya tidak akan pantas memakai semua ini. Ini terlalu mewah untuk orang miskin seperti nyonya."ungkap Anet berpendapat.
"Kau benar. Orang miskin jika di pakaikan pakaianan berkelas tetap saja miskin."ucap Lili mengejek.
"Kau lihat saja tadi wajah nyonya yang pura-pura baik pada kita. Sangatlah menjijikan."kata Nina membuat Anet dan Lili tertawa mendengar penuturan Nina barusan.
Sedangkan di kamar.
Lisa sudah selesai mengeringkan rambut panjang Kirana. Lisa mulai merias wajah Kirana dengan make up natural pasalnya Bi Ani mengatakan jika Kirana akan bekerja di kantor milik tuan.Setelah menyelesaikan make up Kirana. Lisa mulai menatap kearah walk in closet dimana ketiganya berada.
"Nyonya saya permisi sebentar."kata Lisa membuat Kirana mengangguk. Lisa berjalan kearah walk in closet dan mulai masuk.
"Sampai kapan kalian terus berada disini. Apa kalian tidak tahu nyonya sudah mulai kedinginan."ucap Lisa menatap ketiganya yang sedang duduk santai di sofa yang berada disini.
"Biarkan saja. Kami tidak perduli."ucap Nina bergumam.
"Bukankah kalian di pekerjaan tuan untuk melayani nyonya. Apa kalian tidak takut jika tuan tahu kalian bersikap seperti ini pada nyonya."ucap Lisa merasa heran pada ketiganya.
"Tuan tidak akan tahu jika kau tidak memberitahunya dan jangan berani-berani kau mengadukan hal ini pada tuan jika kau masih sayang dengan nyawamu."gertak Anet dengan wajah tak sukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma (Kirana & Gara)
RomanceBagaimana jika orang yang dulunya saling mencintai dan menyayangi di pertemukan kembali karena keadaan. walaupun hubungan keduanya sudah kandas 1 tahun yang lalu tapi takdir kembali mempertemukan mereka dan membuat mereka menjadi pasangan suami-istr...