"kak....masih lama?"
"Sebentar lagi sampe kok rose,kamu yang sabar aja yah?"
Rose kembali mengembuskan nafasnya dan menyenderkan kepalanya yang sangat pusing pada pundak jaehyun.
Jaehyun menoleh dan mengeluarkan selimut dari koper rose untuk menghangatkan tubuh mereka yang kedinginan.
Sekarang keduanya tengah berada di perjalanan menuju pusat kota dengan mengendarai mobil bak yang kebetulan lewat di depan patung batu,tempat mereka menunggu.
Mungkin sudah ada satu jam-an mereka menunggu sebuah taksi yang sayangnya tidak akan lewat.
Namun beruntungnya tuhan berada di pihak mereka.
Setelah hampir membeku karena menunggu,dari arah selatan nampak ada sebuah cahaya mobil yang akan berjalan kearahnya.Jaehyun pun langsung menghadangnya dan meminta pertolongan untuk menumpang sampai ke pusat kota.
Dan sopir tersebut akhirnya setuju meksipun menyuruh mereka untuk duduk dibelakang bersama sayur-sayuran yang sepertinya baru dipanen dan akan mereka bawa ke kota.
Tapi jaehyun dan rose sama sekali tak keberatan,mereka berdua naik ke bagian belakang mobil bak daripada menunggu sebuah taksi yang sampai tahun depan pun tak akan ada yang datang.
"Kak jaehyun kepala aku pusing banget...."rose sampai meremat lengan jaehyun yang terbalut mantel demi menyalurkan rasa sakitnya disana.
Perutnya pun sama-sama mual karena menghirupi aroma sayur busuk disekeliling mereka.
Ditambah Medan perjalanan yang berlubang-lubang dan mobil bak yang sedikit tua dan kurang perawatan.Lengkap sudah.
"Kamu yang sabar aja yah rose?bentar lagi kita sampe kok,setelah sampai disana aku bakal bawa kamu kerumah sakit buat berobat"jaehyun melingkarkan tangannya kepundak rose dan memijat-mijat kepalanya kecil.
Rose tak menjawab dan memejamkan matanya disana.
Jaehyun terus memperhatikan wajahnya sampai rose tak lagi bergerak gelisah dan memejamkan mata sambil menyendernya.
Apakah rose tertidur?pikirnya.
Lamat-lamat jaehyun memandangi wajah ayunya sampai tatapannya beralih pada bibir mungil rose yang sedikit terbuka.
Jaehyun meneguk salivanya dan masih memandangnya serius.
Jaehyun masih teringat jelas dimana rasa bibir rose pada kejadian yang membuat semua masalah terjadi.
Meskipun mabuk,jaehyun masih merasakan betapa manisnya bibir Rose yang tidak pernah dipolesi apa-apa.Rasa manis di bibirnya benar-benar murni tanpa bantuan apa-apa.
Pantas saja kak ian sering menyosornya.
Perlahan jaehyun mulai memejamkan matanya dan mendekatkan wajahnya pada wajah rose yang masih terpejam tak tergerak sedikitpun dari senderanya.
Jakun jaehyun naik turun begitu cepat ketika bibir mereka berhasil bertemu dengan jaehyun yang melumatnya lembut.
Manis madu pada bibir rose membuat jaehyun lupa diri dan semakin menghisapnya menjadi-jadi.
Laki-laki tersebut mulai memasukan lidahnya pada mulut rose dan mengabseni giginya satu persatu.
Tapi heranya,rose masih memejamkan matanya seperti orang pingsan.
"Emhh...."tangan jaehyun yang sebelahnya mulai terangkat menyentuh perut wanita tersebut tanpa sadar.
Jaehyun mengelus-elusnya sampai merambat ke bagian dadanya yang masih terbalut pakaian tebalnya.
Tin!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐲 𝐢𝐥𝐥𝐞𝐠𝐢𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝||𝐣𝐚𝐞𝐫𝐨𝐬é[sedang direvisi]
Teen Fiction"jika itu anaku...tolong gugurkan rose,karena sebentar lagi aku akan menikahi Karin"